Salah satu lounge bagi frequent flyer penerbangan Emirates yang mewah. ( foto: Emirates)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Jika anda termasuk orang yang sering bepergian dan menjadi anggota klub airlines frequent flyer, tentu muncul pertanyaan bagaimana nasib status Anda sebagai penumpang elit di saat pandemi COVID-19. Benar, bahwa banyak hal lain yang jauh lebih penting dari itu untuk dirisaukan.
Namun, para anggota klub frequent flier juga merupakan warga dunia yang saat ini terjebak di rumah selama berminggu-minggu. Mereka tentu bertanya-tanya. Dikutip CNN International, silahkan l ihat saja kolom komentar dan pesan yang banyak muncul di blog-blog maskapai penerbangan atau biro-biro perjalanan.
Salah satu syarat untuk mempertahankan status elit para anggota klub frequent flier adalah sesering mungkin melakukan perjalanan. Saat ini, hal tersebut mustahil dilakukan karena hampir seluruh penerbangan dibatalkan.
Negara di dunia mengeluarkan perintah untuk tinggal di rumah dan menutup perbatasan. Keadaan ini membuat orang sulit untuk melakukan perjalanan, apalagi mempertahankan status elit mereka hingga 2021.
Sebelum pandemi COVID-19, pernah ada gangguan perjalanan tetapi tak pernah se-dahsyat ini dampaknya, yakni ketika terjadi tragedi 11 September (9/11) 2001 dan wabah SARS pada 2003. Saat itu keadaan masih memungkinkan maskapai penerbangan memperpanjang status penumpang elit secara otomatis dan pelonggaran minimum kualifikasi.
Namun, keadaan saat ini berbeda dan belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak maskapai secara serentak membatalkan penerbangan dengan begitu dramatis, sehingga rasanya perjalanan betul-betul dihentikan. Kenyataan itu bahkan sudah terjadi di sejumlah tempat.
Jika Anda bertanya-tanya apakah maskapai penerbangan dan hotel memperpanjang manfaat para pelanggan pemegang status elit, maka inilah yang terjadi. Apa yang bisa dilakukan maskapai terhadap status elit para frequent flier?
Pembatasan perjalanan terkait virus Corona sudah mulai terasa sejak akhir Januari. Hingga beberapa hari lalu, maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) masih mengambil sikap (ini dapat dimengerti) wait and see terkait bagaimana menentukan status elit para frequent fliers untuk periode 2020/21.
Meski ada beragam cara untuk mendapatkan poin (miles) tanpa harus terbang, cara terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah menunggu dan mendengar informasi lebih lanjut dari maskapai.
Pembatasan penerbangan nampaknya akan berlanjut hingga musim semi, saat biasanya banyak orang malakukan perjalanan. Untuk itu, maskapai penerbangan dapat mengambil salah satu langkah berikut:
- Perpanjang status loyalitas hingga 12 bulan
- Longgarkan ketentuan kualifikasi minimum tahunan
- Tawarkan diskon poin status untuk menjaga loyalitas berkelanjutan
Maskapai penerbangan Asia mulai mengambil langkah untuk memberlakukan kembali status elit para frequent flier pada Februari mendatang. Misalnya, Cathay Pacific yang menawarkan bantuan bagi anggota Marco Polo Club; dan memperpanjang sejumlah keuntungan bagi mereka hingga enam bulan.
Dunia menyaksikan apa yang dilakukan sejumlah maskapai di kawasan Asia Pasifik seperti Cathay, karena merekalah yang pertama terdampak COVID-19. Cara maskapai ini merespons keadaan memberi ide bagi penerbang yang sering melakukan perjalanan, tentang apa yang mereka harapkan dari maskapai lain.
Pada pertengahan Maret, maskapai penerbangan Australia Qantas mengumumkan status frequent flier secara otomatis diperpanjang selama 12 bulan. Dalam minggu ini, pengumuman serupa disampaikan maskapai AS.