NEWS

Muslim Traveler: Pentingkan Keamanan, Nilai Uang Dalam 'New Normal

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Sebuah survei dari konsultan travel Pear Anderson dan pasar travel online Wego menemukan bahwa keamanan dan nilai uang adalah prioritas utama bagi pelancong Muslim Indonesia dan Malaysia dalam New Normal di tengah pandemi COVID-19 global.

Dilansir dari Salaam Gateway, Survei online yang dilakukan pada 8-22 Sep terdiri dari 190 responden di Indonesia dan 63 di Malaysia. Ukuran sampel yang kecil dan distribusi di atas kelompok usia tidak memberikan hasil yang mewakili populasi Muslim kedua negara, demikian pengakuan laporan yang mengungkapkan temuan survei.

Namun, temuan tersebut tidak dapat sepenuhnya diabaikan karena responden terdiri dari pengguna dan jaringan Wego yang secara teratur melakukan perjalanan baik untuk liburan maupun bisnis, menurut pasar travel online.

“Kami akan menggunakan wawasan survei untuk mengatasi masalah wisatawan dengan lebih baik saat bekerja dengan mitra NTO (organisasi pariwisata nasional) kami,” kata Kubik-Cheng, Wakil Presiden Wego untuk Asia Pasifik.

Wego “terkena dampak cukup signifikan” oleh pandemi, “seperti semua platform perjalanan”, kata Kubik-Cheng. “Dengan kembalinya bisnis domestik, kami melihat beberapa peningkatan. Namun, ini tidak stabil dan bergantung pada situasi terkait COVID-19 di setiap negara. ”

Eksekutif Wego tidak mungkin berbicara terlalu cepat. Sejak rilis laporan pada akhir Oktober, pemerintah Malaysia sekali lagi membatasi pergerakan di sembilan dari 13 negara bagiannya dari Senin (9 November) hingga 6 Desember karena kasus COVID-19 terus meningkat.

Pemerintah melonggarkan pembatasan kegiatan ekonomi dan sosial pada bulan Juni setelah tiga bulan pembatasan. Di Indonesia, Jakarta sejak 12 Oktober melonggarkan lockdown keduanya yang dimulai pertengahan September.

Namun, fokus pada “new normal”, Wego mengatakan hal itu didorong karena kepercayaan travel dari responden survei. Survei tersebut mengungkapkan bahwa 31,05% responden di Indonesia dan 42,86% dari Malaysia telah merencanakan dua perjalanan domestik antara periode survei September hingga akhir 2020.

Kelompok dari Indonesia jauh lebih bersemangat untuk bepergian daripada orang Malaysia, dengan 64,74% mengatakan mereka akan bepergian ke luar negeri secepat yang diizinkan dibandingkan dengan 33,33% dari negara tetangga mereka.

Lima kesimpulan dari temuan survei:

Pengelola destinasi tidak selalu berfokus pada keyakinan. Lima faktor teratas untuk menentukan tujuan:
Indonesia;
1. Keamanan 100%
2. kebersihan 99.5%
3. nilai uang 98.4%
4. Ketersediaan kamar kecil / toilet ramah penggunaan air 95.3%
5. Cuaca 98.4%

Malaysia;
1. Nilai Uang 100%
2. Kebersihan 98.4%
3. Ketersediaan kamar kecil / toilet ramah penggunaan air 98.4%
4. Cuaca 98.4%
5. Kemudahan travel 98.4%

Sebanyak 55,8% Muslim Indonesia tidak memilih untuk bepergian ke negara-negara mayoritas Muslim dibandingkan 47,6% dari kelompok Malaysia.

Mencicipi masakan lokal dan otentik sangat penting – dan gerai bersertifikat halal lebih disukai (Indonesia 22,5%, Malaysia 28,2%).

Sebanyak 8,7% orang Indonesia mengatakan mereka akan makan di semua jenis restoran vs 2,8% orang Malaysia.

Hotel lebih disukai wisatawan Indonesia 53,7%, Malaysia 49,2% – dan 100% responden menilai protokol kesehatan dan keselamatan sebagai ‘penting’ saat memilih akomodasi. Untuk tujuan liburan, rekreasi di alam terbuka mendominasi kegiatan.

Evan Maulana