KEPULAUAN SERIBU, bisniswisata.co.id: Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Sudin Parbud) Kepulauan Seribu bersama warga Kepulauan Seribu menggelar Festival Musik & Kesenian Seribu Utara di Lapangan Sepak Bola Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Sabtu (12/10). Acara gratis diinisiasi Karang Taruna dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Pulau Kelapa dan Pulau Harapan ini digelar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendongkrak perekonomian warga sekitar.
Pengunjung yang datang dari luar Kepulauan Seribu ada yang memilih berkemah atau menginap di homestay sekitar Pulau Kelapa. Salah satunya Eko yang berangkat bersama teman-temannya dari Jakarta Barat. Sehari sebelumnya ia berangkat dari Pelabuhan Marina Ancol pagi hari. Kemudian sampai di Pulau Kelapa pada sore hari dan langsung menggelar tikar serta mendirikan tenda.
Selain panggung musik dan kesenian yang dimeriahkan oleh Tony Q Rastafara, Santri Rock, Jalie Gimbs dan PMR, festival ini juga menghadirkan kegiatan bazar makanan dan kerajinan tangan warga binaan Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu.
Warga yang membuka lapak untuk berdagang mengaku mendapat keuntungan yang besar selama acara ini digelar. Dalam video yang sempat viral, seorang pemilik warung mengaku mendapat untung 17 juta selama jualan di acara tersebut. “Alhamdulillah dagangan meningkat pesat, sebesar 17 juta rupiah, senang sekali. Saya berharap acara ini diadakan setahun dua kali,” kata Masriah seperti dilansir Antara, Kamis (17/10/2019).
Panitia Festival Seribu Utara, Hendra acara ini juga mendapat respon positif dari masyarakat sekitar, karena mereka bisa merasakan langsung kemeriahan konser musik yang biasanya hanya dilihat di televisi. Turis yang datang juga bisa menikmati alam Kepulauan Seribu dengan bonus konser musik.
“Dengan konsep seperti ini saya yakin jumlah wisatawan yang hadir bisa lebih banyak, sehingga target pengunjung pertahun bisa lebih meningkat lagi. Untuk kedepan mungkin acara-acara ini bisa dibuat lebih bagus dan rapih, kerjasama yang baik antar pejabat, panitia dengan masyarakat pulau,” kata Hendra.
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu, Cucu Ahmad Kurnia mengaku bersyukur karena acara yang dibuatnya bukan hanya menghibur masyarakat dan wisatawan tapi juga dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah banyak pedagang yang mendapat untung besar, ada yang mengaku mendapat 4 juta. Event serupa juga pernah kami lakukan di Pulau Pari dan Pulau Tidung, mereka juga mendapat berkah dari kegiatan yang Sudin lakukan. Dan saya akui musik menjadi magnet yang cepat untuk mendatangkan wisatawan ke Kepulauan Seribu,” kata Cucu.
Sementara Musisi reggae Indonesia, Tony Q Rastafara, ikut menyemerakkan festival ini, dengan menyajikan musik reggae. Sambutan wisatawan domestik yang datang di festival ini benar-benar luar biasa, umumnya turis milenial. “Saya meminta masyarakat lokal dan turis untuk tidak mengotori Kepulauan Seribu yang saat ini tengah dipromosikan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Jakarta,” lontar Pria yang berjulukan Presiden Reggae Indonesia
Tony mengaku sudah dua kali pentas di wilayah Kepulan Seribu dan menyayangkan perilaku masyarakat yang belum disiplin buang sampah pada tempatnya. “Paling penting, bagaimana masyarakat menyadari jangan sampai mengotori tempat. Kalau tempat bersih di pantai maupun pulau, otomatis akan bikin kesan yang baik bersih, lebih berkesan dari disambut dengan sampah dimana-mana,” ujar Tony.
Ini bukan kali pertama Tony manggung di Kepulauan Seribu. Sebelumnya ia pernah tampil dalam acara promosi wisata di Pulau Pari. Baginya musik bisa menjadi medium penyampai pesan untuk menjaga lingkungan. Menurutnya jika destinasi wisata dipenuhi sampah, turis bakal enggan datang.
“Istilahnya kita holiday (liburan), air kotor kan enggak enak. Kalau suasana bersih pasti orang-orang akan senang mau rileks. Paling tidak, saya sebagai musisi bisa menyampaikan melalui ‘corong’ di atas panggung, kita sampaikan saja,” lanjutnya. (ndy/ant)