EVENT NASIONAL

Munas Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) IV Bahas 4 Langkah Pemulihan

TANGERANG, bisniswisata.co.id: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di daerah untuk melakukan inventarisasi produk unggulan yang kemudian ditransformasi menjadi produk yang layak ditawarkan kepada wisatawan pasca Pandemi COVID-19.

“Pandemi COVID-19 ini hendaknya dijadikan momentum introspeksi serta menggali potensi daerah akan produk unggulan yang nantinya dapat ditawarkan kepada wisatawan,” kata Direktur Pengembangan SDM Pariwisata, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya saat membuka Musyawarah Nasional Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) IV.

Munas bertajuk Bersama ASPPI Kita Tingkatkan SDM Pariwisata yang Profesional dan Bertanggung Jawab, dihadiri pengurus DPD ASPPI seluruh Indonesia.

Wisnu mengapresiasi munas ini yang dimanifestasikan sebagai tekad pelaku pariwisata untuk menggairahkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19.

Ia berharap sinergi dan kolaborasi antara Kemenparekraf dan pelaku pariwisata akan menemukan solusi terbaik pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berujung pada pemulihan ekonomi nasional.

“Kolaborasi ini penting, karena saat ini pariwisata tidak hanya bersaing secara nasional tetapi bersaing secara global,” paparnya.

Wisnu berharap para pelaku pariwisata mengambil peluang memasuki era new normal, mengingat Indonesia memiliki produk budaya dan pariwisata serta ekonomi kreatif yang tidak kalah hebat dengan negara lain.

Oleh karena itu, anggota ASPPI hendaknya menyiapkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif dari daerah masing-masing menghadapi era new normal.

Ia mencontohkan Bali yang pada awalnya mempunyai produk unggulan bidang pertanian yang belakangan sebagai sumber pendukung utama sektor pariwisata.

Wisnu mengatakan, produk unggulan tersebut kemudian ditransformasikan sebagai produk pariwisata yang menarik untuk dikembangkan dalam rangka mendatangkan wisatawan.

Wisnu juga mendorong pelaku pariwisata untuk terus mengamalkan empat langkah dalam mentransformasikan suatu produk unggulan.

“Pertama to see, yaitu apapun produk unggulan yang akan ditransformasikan untuk wistawan harus memiliki daya tarik bagi orang atau wisatawan yang melihatnya.

Langkah berikutnya adalah to do, yaitu bagaimana mengajak wisatawan untuk melakukan sesuatu yang mereka lihat terutama terhadap suatu produk unggulan di suatu daerah.

Kemudian to learn, yaitu pelaku pariwisata harus belajar banyak dalam mengelola produk pariwisata atau produk unggulan suatu daerah. Penting untuk belajar dengan daerah lain yang sudah lebih maju dalam pengelolaan sektor pariwisatanya.

“Ini bagian dari upaya kita mendorong quality tourism yaitu bagaimana ketika wisatawan berkunjung akan mendapat experience atau pengalaman mengesankan,” papar Wisnu.

Terakhir adalah to buy, yaitu setelah wisatawan melihat suatu produk wisata unggulan, mereka melakukan sesuatu dan belajar kemudian membeli produk yang dihasilkan. “Disinilah pariwisata dan ekonomi kreatif harus memberi manfaat secara ekonomi kepada masyarakat,” pesan Wisnu.

Sebelumnya, Ketua Umum ASPPI Djohari Somad mengajak semua anggota untuk mempersiapkan diri menghadapi New Normal bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 menjadikan momentum untuk memperbaiki dan meninjau ulang dan mempersiapkan diri apa yang harus dilakukan setelah pandemi Covid-19 ini. Saat ini, kata Djohari, seluruh anggota ASPPI mempersiapkan diri dimana pada saatnya nanti sudah siap dengan sumber daya manusia pariwisata, diantaranya melalui pelatihan-pelatihan.

“sharing antar pelaku pariwisata bagaimana cara membuat question yang baik, cara berbahasa yang baik dan marketing digital yang baik. “Ketika new normal nantinya anggota sudah siap secara kompetensi,” papar Djohari.

Pada saat pandemi COVID-19, ungkap Djohari, ASPPI sudah menyiapkan dan menginstruksikan kepada seluruh anggota untuk melihat apa yang menjadi daya tarik di daerahnya masing-masing, yang kemudian dibuat dalam suatu platform digital yang pada saatnya ditampilkan dan dipasarkan.

“Tiga bulan memasuki masa pandemi COVID-19, kita tidak melakukan apa-apa, hanya diisi dengan membuat product marketing,” paparnya.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)