NASIONAL

Menteri Puspayoga: Pariwisata Harus Jaga Kearifan Lokal

JAKARTA, Bisniswisata.co.id: Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mendesak agar investor pariwisata menjaga kearifan lokal dalam mengembangkan pariwisata. Pasalnya, kearifan lokal merupakan sesuatu yang harus dilakukan agar masyarakat dapat terdampak positif dari kemajuan zaman. Apalagi, banyak investasi besar baik dalam maupun luar negeri yang menyasar wilayah pariwisata.

“Jangan sampai hanya para investor yang mendapat keuntungan. Sementara Masyarakat tidak dapat apa-apa. Padahal selayaknya juga dapat keuntungan dari perkembangan destinasi wisata di daerahnya,” lontar Menkop UKM dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Rabu (14/2/2018).

Diakuinya, tidaklah mudah dalam menjaga keraifan lokal. Juga hal tersulit dalam membangun sebuah destinasi wisata yakni mengubah pola pikir masyarakat sekitar atas derasnya laju pariwisata. Sementara mengubah infrastruktur jauh lebih mudah asalkan ada anggaran.

“Ada uang untuk membangun jalan, bandara, dan infrastruktur lainnya. Di sisi lain, apakah masyarakat disana mau mengubah mindset terhadap perkembangan destinasi wisata? ini yang harus dipikirkan. Jangan asal membangun, namun masyarakat ditinggalkan,” paparnya.

Apalagi para wisatawan dari berbagai belahan dunia datang membawa budaya juga masing-masing perilaku. “Tentunya hal ini tidak mudah, tapi ya harus bisa dipersiapkan secara serius. Disisi lain masyarakat juga harus siap menerima kedatangan para turis,” sarannya.

Menteri Puspayoga menunjuk Bali yang kini bergelar sebagai destinasi terbaik di dunia. Hal itu sudah dirancang jauh-jauh hari, ratusan tahun lalu sejak zaman raja-raja Bali, kemudian dilanjutkan Presiden RI pertama Soekarno. Raja-raja di Bali mengundang tokoh-tokoh dunia untuk datang dan tinggal hingga menikah di Bali.

“Soekarno melanjutkan program tersebut dengan membangun pantai Bali, Bandara Ngurah Rai, dan sebagainya, termasuk masyarakatnya disiapkan. Bahkan, Presiden Soekarno mengajak para penari Bali keliling dunia untuk mempromosikan Pulau Bali. Salah satu penarinya adalah ibu kandung saya,” papar Puspayoga.

Diakuinya, saat ini banyak bermunculan dibangun homestay di pedesaan, sehingga berdampak langsung pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, harus dibangun pelaku UKM yang mampu menghasilkan produk-produk khas daerah sebagai cinderamata bagi para turis yang datang, termasuk mengembangkan kuliner khas daerahnya.

Agar bisa berkembang kuat, sambung menteri, sebaiknya para UKM tergabung dalam satu wadah bernama koperasi. “Karena, koperasi merupakan wujud nyata dari ekonomi rakyat sekaligus sebagai wujud pemerataan kesejahteraan dari sebuah pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.

Menurutnya, perkembangan sebuah destinasi wisata tidak akan terjadi tanpa pertumbuhan UKM. Begitu juga sebaliknya, UKM takkan bisa berkembang tanpa sektor pariwisata. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto