YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Di tengah pandemi Covid19, para pelaku usaha kreatif kini dituntut untuk mampu berinovasi dan beradaptasi. Namun, hanya mereka yang konsisten dengan brandingnya serta menjaga kualitas produklah yang akan bertahan di masa mendatang.
Seperti yang dilakukan Mustangin, pelaku usaha yang konsisten dengan produk lokal sepatu kulit yang berkonsep batik, vintage dan fashionable. Produk yang diberi label brand Memories justru laris manis di pasaran domestik.
Selain strategi marketing, produk lokal ini juga memiliki berbagai promo menarik. Salah satu konsep promo yang ditawarkan adalah Design by Request, yakni konsumen bisa memilih konsep sepatu yang diinginkan sesuai dengan keunikan motif batik, hingga model maupun bentuk yang kekinian.
Terlebih di masa pandemi, pemesan sepatu bisa memilih bentuk maupun desain yang diinginkan secara daring, bahkan untuk berkonsultasi dengan para desainer di brand Memories ini akan selalu dilayani 24 jam, termasuk untuk menentukan motif batik pada sepatu bisa dipilih sendiri dari konsumen.
Pelaku usaha berharap karya mereka makin diakui di tengah persaingan dunia usaha, terlebih di masa pandemi saat ini, mereka berharap pemerintah bisa bersinergi dengan para pelaku usaha untuk pengembangan produk lokal yang berbasis kearifan lokal dan budaya bangsa.
“Seperti namanya, Memories, agar produk handmade ini bisa selalu dikenang dan sekaligus bisa menjadi kenang kenangan atau oleh- oleh, apalagi ini sekaligus nguri uri kebudayaan batik Indoneaia,” ujar Mustangin.
Bagi pelaku usaha, produk lokal memiliki tantangan sendiri, terutama mengubah kebiasaan agar masyarakat itu mencintai produk dalam negeri. Kekuatan yang menjadi kebanggaan lokal ( local pride) ini seharusnya benar benar dipahami bersama sebagai salah satu roda perekonomian bangsa.
“Kita benar benar menjaga apa yang disebut local pride itu, identitas adalah kunci, ditunjang kualitas yang bagus tentu lambat laun orang akan melirik produk kita,” ujar Mustangin.
Lahir di kota Purworejo, Mustangin sempat mengenyam pendidikan jurusan ekonomi di salah satu kampus swasta di kota pelajar, Yogyakarta. Dari sinilah, ia banyak terinspirasi pada seni batik. Bahkan ia mempelajari secara detail agar bisa memadupadankan motif batik di produk sepatu.
Selain batik Yogya dan Solo, ia juga banyak mendapatkan inspirasi dari batik Pekalongan maupun batik Pantura. Mustangin kemudian mengembangkan produk Sepatu Batik sejak awal 2013 dengan modal dari tabungan sendiri.
Kini produk sepatu batik bahkan merambah ke pasar domestik terutama kota kota seperti Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Semarang, Purbalingga hingga ke berbagai daerah di tanah air. Produk lokal ini bahkan digemari pembeli asal Kalimantan, Padang, Lombok Hingga Batam.
Saat ini Mustangin yang terus berinovasi dan berkreasi bersama sejumlah timnya di Memories Fashion Shoes yang beralamat di Kalimanah Kulon RT 01 RW 03 Kecamatan Kalimanan Purbalingga Jawa Tengah akan merambah di kota Yogyakarta dalam waktu dekat.
“Memang banyak permintaan agar saya membuka gerai atau toko, nah dalam waktu dekat kita akan mencoba di Kota Jogjakarta, bagi saya Yogya adalah rumah dan kenangan, sebab Jogja adalah tempat dimana saya dulu sekolah dan tinggal disana, semoga kenangan akan Jogja bisa memberi sesuatu yang berbeda…” imbuhnya.
Produk sepatu batik saat ini dijual dengan harga antara 150 ribu hingga 450 ribu rupiah tergantung type, desain dan bahan. Untuk Rate kombinasi batik kulit diharga Rp175 ribu hingga Rp 250 ribu sementara untuk sepatu full batik di harga Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu rupiah.