Pulau Langkawi akan dibuka kembali mengacu pada konsep Phuket Sandbox. (Foto: Bloomberg)
KUALA LUMPUR, bisniswisata.co.id: Malaysia berencana untuk membuka kembali surga wisata pulau-pulau Langkawi karena memperbarui upaya untuk membangun kembali bagian-bagian ekonomi yang paling parah terkena pandemi.
Dikutip dari Bloomberg, destinasi lain akan diizinkan beroperasi ketika tingkat vaksinasi lokal mencapai 80%. Malaysia sedang mempersiapkan diri untuk hidup dengan Covid bahkan ketika kasus harian meningkat.
Rencana pembukaan kembali pariwisata Langkawi mengacu program Sandbox Phuket, Thailand. COVID-19 akan diperlakukan sebagai endemik dan sudah waktunya bagi warga Malaysia untuk belajar hidup dengan virus tersebut, kata Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin.
Infeksi baru telah melonjak meskipun ada langkah-langkah penahanan, mencapai rekor 24.599 dalam satu hari akhir bulan lalu dan mengubah negara itu menjadi hotspot COVID di Asia Tenggara.
Negara itu menambahkan 20.988 kasus pada Kamis. Namun, tingkat reproduksi efektif virus, atau R-naught, telah turun di bawah 1 secara nasional untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, di tengah peningkatan vaksinasi.
Lebih dari 84% populasi orang dewasa telah menerima setidaknya satu dosis, dan 64% telah sepenuhnya diinokulasi, menurut kementerian kesehatan Malaysia.
Berdasarkan data yang dipaparkan, tingkat vaksinasi rata-rata di antara orang dewasa di setiap negara bagian Malaysia diharapkan mencapai 80% pada akhir bulan, dan 100% pada akhir Oktober. kata PM Ismail Sabri.
“Akhirnya kita harus hidup dengan Covid seperti yang terjadi di seluruh dunia,” katanya.
Sementara itu, negara bagian Melaka akan pindah ke fase kedua, dan Negeri Sembilan ke tahap ketiga dari rencana pemulihan nasional mulai Sabtu setelah memenuhi ambang batas dalam mengurangi infeksi COVID, tambah perdana menteri Malaysia yang baru ini.