BATAM, bisniswisata.co.id: Selama tiga hari terakhir, ribuan wisatawan Singapura membanjiri Batam untuk menghabiskan libur akhir pekan dan Idul Adha. Akibat lonjakan tersebut, okupansi hotel di Batam diperkirakan bakal mencapai 100 persen hingga Senin, 12 Agustus.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata, Sabtu (10/8/2019), memperkirakan, sekitar 10.000 wisatawan Singapura akan berlibur di Batam hingga Senin. Ini adalah sinyal positif bagi industri pariwisata Batam yang belakangan tengah lesu.
Selama lebih kurang lima bulan terakhir, pengusaha sektor pariwisata di Batam terpukul akibat merosotnya jumlah wisatawan domestik hingga 60 persen. Harga tiket pesawat rute dalam negeri yang mahal membuat warga daerah lain memilih libur ke Singapura atau Malaysia.
”Hal ini tentunya sangat menggembirakan bagi kami. Kedatangan ribuan wisatawan mancanegara itu pasti berdampak positif bagi perekonomian warga Batam,” kata Ardi.
Ribuan warga Singapura itu membanjiri Batam untuk menghabiskan libur hari kemerdekaan Singapura yang jatuh pada Jumat, 9 Agustus, sekaligus berdekatan dengan libur Idul Adha pada Minggu. Ada juga sebagian wisatawan yang melaksanakan ibadah kurban di Batam.
”Sebagian warga Singapura yang beragama Islam akan melaksanakan ibadah Idul Adha di Batam. Hal ini sudah jadi kebiasaan mereka selama beberapa tahun belakangan,” ujar Ardi.
Setiap tahun, wisatawan Singapura menyumbang lebih dari 60 persen total jumlah wisatawan mancanegara di Batam. Wisata belanja dan religi menjadi tujuan utama mereka datang ke Batam setiap libur akhir pekan ataupun saat perayaan hari raya tertentu.
”Puncak kedatangan wisatawan Singapura diperkirakan terjadi besok. Karena itu, jumlah keberangkatan kapal feri di beberapa pelabuhan ditambah untuk mengantisipasi lonjakan ini,” kata Ardi.
Di Pelabuhan Internasional Batam Center, jumlah keberangkatan feri ditambah dari sebelumnya 45 trip menjadi 52 trip. Agar gelombang kedatangan wisatawan ke Batam tetap lancar, pada Minggu jumlah keberangkatan feri akan ditambah lagi menjadi 65 trip.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Wilayah Batam Muhammad Mansyur mengatakan, hampir semua kamar hotel di Batam telah penuh. Sejumlah wisatawan yang datang bahkan terpaksa tidak dapat dilayani. ”Lonjakan wisatawan Singapura seperti ini terjadi setiap tahun. Sama seperti arus warga Jakarta yang berlibur ke Puncak setiap ada long weekend,” ucap Mansyur.
Akan tetapi, lanjutnya, lonjakan kedatangan wisatawan dari Singapura itu belum cukup untuk menutup kerugian akibat merosotnya jumlah wisatawan domestik secara drastis. Pada saat bersamaan, jumlah wisatawan domestik yang berlibur ke negara lain lebih banyak daripada wisatawan mancanegara yang masuk ke Batam.
”Pemerintah harusnya segera memberikan solusi atas mahalnya harga tiket pesawat tujuan Batam. Kalau tiket pesawat masih mahal, sektor pariwisata tetap saja akan lesu,” ujar Mansyur seperti dilansir laman Kompas.
Sektor pariwisata di Batam memiliki kesempatan besar untuk bersaing dengan Singapura. Mansyur berpendapat, seharusnya wisatawan domestik yang hendak berlibur ke Singapura bisa mendarat dulu di Batam untuk menikmati wisata alam dan religi yang tersebar di seluruh wilayah Kepulauan Riau.
Pemerintah Kota Batam menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 mencapai 2,4 juta orang. Untuk mewujudkannya, mereka mengembangkan sejumlah destinasi wisata baru serta meningkatkan infrastruktur transportasi. (NDY)