Direktur Pariwisata Filipina di New York, Francisco Hilario Lardizabal menjelaskan pada tahun 2023, setidaknya 903.299 pengunjung dari AS tiba di Filipina, menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar PHP35 miliar (Foto: PNA/ Joyce Rocamora)
NEW YORK, bisniswisata.co.id: Filipina menargetkan untuk menarik sekitar 15 persen lebih banyak pengunjung dari Amerika Serikat, karena melihat pasar yang “sangat berharga” ini sebagai kontributor besar bagi pemulihan penuh sektor pariwisata negara tersebut.
Pada tahun 2023, setidaknya 903.299 pengunjung dari Amerika Serikat tiba di Filipina, menghasilkan pendapatan pariwisata sebesar PHP35 miliar—yang merupakan pendapatan tertinggi di antara pasar wisata utama di negara tersebut.
“Penerimaan ini 215 persen lebih tinggi dibandingkan penerimaan pariwisata dari Korea Selatan, jadi inilah pentingnya pasar Amerika. Meskipun kedatangannya lebih sedikit, kontribusinya lebih besar,” kata Atase Pariwisata Filipina di New York Francisco Hilario Lardizabal.
Data dari Departemen Pariwisata (DOT) menunjukkan bahwa penerimaan pengunjung pada tahun 2023 mencapai PHP482,54 miliar, dengan Amerika Serikat sebagai pasar dengan pembelanjaan terbesar.
Pasar diikuti oleh Australia dengan PHP17,74 miliar, Korea Selatan dengan PHP16,41 miliar, Kanada dengan PHP15 ,85 miliar, Tiongkok dengan PHP12,24 miliar, dan Jepang dengan PHP10,02 miliar.
Francisco mengatakan pasar Amerika cenderung menghabiskan lebih banyak uang dan tinggal lebih lama di suatu destinasi. Di Filipina, tambahnya,mayoritas, atau 55 persen wisatawan asal AS adalah mantan warga negara Filipina, yang motivasi perjalanan utamanya adalah mengunjungi teman dan kerabat.
“Orang Filipina dari AS memang berkeliling Filipina dan tinggal lebih lama di Filipina, dan perlu diingat, mereka juga menghabiskan banyak uang. Selain uang yang mereka habiskan untuk jalan-jalan, terkadang mereka juga memberikan uang kepada kerabatnya,” ujarnya.
Dengan memaparkan rencana upaya promosi negaranya sepanjang tahun, Lardizabal yakin Filipina akan mencapai 15 persen lebih banyak dari angka kedatangan pada tahun 2023.
Francisco Hilario Lardizabal mengatakan DOT mengambil pendekatan multi-cabang untuk menarik pasar dengan menjalin kemitraan, melakukan lebih banyak pelatihan untuk agen perjalanan, bergabung dalam acara perdagangan perjalanan B2B (bisnis-ke-bisnis), dan menyelenggarakan tur sosialisasi yang dikurasi.
Tren yang sedang berkembang
Sebelum pandemi ini, sebagian besar wisatawan Amerika ke Filipina adalah generasi baby boomer, atau mereka yang berusia 60 hingga 78 tahun, dan Generasi X, atau mereka yang berusia 44 hingga 59 tahun.
Mengutip penelitian pada tahun 2022, mayoritas wisatawan AS yang “menunjukkan minat pada Filipina” kini adalah kaum milenial atau mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1996, kata Francisco.
“Iyon ang dapat natin bigyan ng pansin (Itu yang harus menjadi fokus kita), bagaimana kita menyikapi kebutuhan dan preferensi generasi milenial,” ujarnya.
Tren perjalanan yang muncul di pasar ini antara lain diarahkan pada perjalanan imersi atau pengalaman, wisata kesehatan, workcation, perjalanan premium, perjalanan solo, serta petualangan dan olahraga.
Di AS saja, ujarnya, mencatat peningkatan penjualan peralatan olah raga dan perlengkapan untuk aktivitas lain seperti hiking, menunggang kuda, bersepeda, dan selam scuba. (PNA)