PADANG, bisniswisata.co.id: Kuliner khas Sumatera Barat (Sumbar) atau banyak orang menyebutnya masakan Minang, sudah dikenal luas di penjuru Indonesia bahkan dunia. Hampir di tiap daerah terdapat rumah makan Minang atau rumah makan Padang. Memang, salah satu makanan khas Minang yang mendunia adalah rendang. Hidangan ini bahkan pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia.
Namun, selain rendang, masih banyak makanan khas Sumatera Barat yang tak kalah lezat untuk diicip. Citarasanya yang pedas dipadukan dengan aneka rempah khas Indonesia, membuat makanan khas Sumatera Barat menjadi idola banyak orang. Rumah makan Padang yang ada di tiap sudut kota di Indonesia tak pernah sepi penikmat.
Makanan khas Sumatera Barat terdiri dari ragam variasi. Mulai dari jenis makanan berat, cemilan, kue tradisional hingga minuman. Jika Anda bertandang ke Sumatera Barat, tak lengkap jika tidak mencicipi makanan khas Sumatera Barat.
Banyak kuliner yang bisa Anda eksplor di negeri Minangkabau ini. Hidangan yang Anda dapati di sini sudah pasti akan memanjakan lidah Anda. Berikut ulasan mengenai kuliner khas Sumatera Barat seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (18/4/2019).
Makanan khas Sumatera Barat adalah jenis kuliner yang berkembang di provinsi Sumatra Barat. Produk kuliner Sumatra Barat merupakan salah satu yang dikenal luas di Indonesia dan disebut juga dengan istilah masakan Minangkabau yang diperkenalkan oleh para perantau Minangkabau dari berbagai daerah di Sumatra Barat.
Ada berbagai macam makanan khas Sumatera Barat sesuai daerahnya, antara lain Bukittinggi, Padang, Padang Panjang, Payakumbuh, Solok, Pesisir Selatan, Batusangkar, Agam, Dharmasraya dan sebagainya. Masyarakan sering mengidentikkan makanan khas Sumatera Barat dengan masakan Padang, meski tak semuanya berasal dari Padang.
Masakan Sumatera Barat dikenal banyak menggunakan santan dan daging. Selain itu yang khas dari kuliner ini adalah rasa pedas masakan dari penggunaaan bumbu dan rempah-rempah. Berikut beberapa makanan khas Sumatera Barat selain rendang.
#. Dendeng
Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Dendeng adalah contoh makanan yang diawetkan. Di Sumatera Barat terdapat dua jenis dendengan yang khas yaitu dendeng balado dan dendeng batokok.
#. Dendeng balado
Dendeng balado adalah masakan khas Sumatra Barat dibuat dari irisan tipis dan lebar daging sapi yang dikeringkan lalu digoreng kering. Daging goreng ini lalu diberi bumbu balado. Balado adalah teknik memasak khas Minangkabau dengan cara menumis cabe giling dengan berbagai rempah, biasanya bawang merah, bawang putih, jeruk nipis. Balado dihidangkan dengan cara diimasak kembali dengan berbagai jenis masakan.
#. Dendeng batokok
Sedangkan dendeng batokok bahannya sama dengan dendeng balado, bedanya adalah bumbu baladonya bukan memakai cabai merah, namun memakai cabai hijau yang diiris kasar.
#. Gulai paku
Gulai paku adalah makanan yang cukup populer di Sumatra Barat terutama di daerah pesisir barat. Gulai ini berbahan dasar daun pakis (paku), dengan bumbu santan, laos, cabe rawit hijau, asam kandis, dan kunyit. Gulai paku ini biasa disajikan dengan ketupat. Ketupat gulai paku adalah makanan khas daerah Pariaman. Gulai ini cocok bagi Anda yang menghindari makan daging atau vegetarian. Rasanya unik dan khas Sumatera Barat.
#. Gulai banak
Gulai banak dalam bahasa Minangkabau berarti gulai otak adalah masakan gulai berkuah santan yang pedas dari Minangkabau, dengan bahan utama otak sapi yang telah dipotong-potong. Otak sapi ini dimasak dalam bumbu gulai. Pada beberapa resep, gulai ini diberi irisan daun mangkok yang banyak sehingga mempunyai cita rasa yang amat khas. Makanan ini cukup tinggi kolesterol, jadi Anda perlu mengontrol konsumsi makanan ini agar tetap seimbang, ya.
#. Gulai itiak
Gulai itiak adalah makanan khas yang terkenal dari Koto Gadang Agam, di Bukittinggi. Masakan ini menggunakan itik sebagai bahan dasar, dengan bumbu cabe kriting hijau, laos, kunyit, jahe, daun salam daun jeruk dan daun kunyit. Bebek (itik) muda yang setelah dipotong lalu dibakar terlebih dahulu. Hasilnya adalah gulai bebek (itik) yang bewarna hijau.
#. Gulai masin ikan
Hidangan ini merupakan varian dari gulai dengan bahan dasar utamanya adalah dari ikan. Ikan yang digunakan bisa ikan air laut maupun ikan air tawar, namun yang umum dipakai antara lain tongkol, tenggiri, kakap, dan ikan mas. Ciri khas yang menonjol dari hidangan ini adalah warna kuahnya yang kuning kental muncul karena penggunaan kunyit. Selain itu hidangan ini memiliki rasa yang kompleks mulai dari gurih, sedikit asam, sedikit asin, sedikit manis, dan pedas.
#. Kalio
Kalio adalah sebutan dari rendang setengah jadi, yang masih berwarna kecokelatan dibanding rendang yang berwarna cokelat kehitaman. Kalio bertekstur lengket dan basah dengan aroma karamel yang kuat. Umumnya kalio dijual sebagai rendang di Rumah Makan Padang di luar Sumatra Barat karena durasi memasak lebih pendek sehingga lebih praktis dan ekonomis untuk disajikan. Selain itu, rasanya tidak terlalu pedas dan daging yang dimasak juga tidak sekeras rendang. Seperti juga rendang, isi kalio biasanya daging sapi, ayam, limpa, hati sapi atau jengkol. Hati, limpa, jengkol, dan kentang biasanya lebih banyak dimasak menjadi kalio karena sering hancur saat diaduk dan terlalu keras saat sudah menjadi rendang.
#. Sate Padang
Sate Padang adalah sebutan untuk tiga jenis varian sate di Sumatra Barat, yaitu Sate Padang, Sate Padang Panjang dan Sate Pariaman. Sate Padang memakai bahan daging sapi, lidah, atau jerohan (jantung, usus, dan tetelan) dengan bumbu kuah kacang kental ditambah cabai yang banyak sehingga rasanya pedas. Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah satenya yang berwarna kuning sedangkan sate Pariaman kuahnya berwarna merah. Rasa kedua jenis sate ini juga berbeda. Sedangkan sate Padang mempunyai bermacam rasa perpaduan kedua jenis varian sate di atas.
#. Martabak mesir
Martabak mesir atau martabak kubang adalah kudapan yang terbuat dari adonan tepung yang berisi telur, daging berbumbu (utamanya rendang daging sapi yang sudah dicincang), dan daun bawang serta disajikan bersama kuah cuka dan berasal dari Kubang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Masyarakat di luar Sumatra Barat, lebih sering menyebutnya sebagai Martabak Kubang. Martabak Mesir terlihat serupa dengan martabak telur, namun berbeda dari bahan-bahan yang digunakan maupun penyajiannya. Makanan ini juga merupakan perpaduan antara cita rasa Timur Tengah – India dengan citarasa lokal Minang.
#. Dadih
Sumatera Barat ternyata memiliki olahah yogurt tradisonalnya sendiri. Dadih (dadiah) adalah yogurt tradisional khas Minangkabau yang terbuat dari susu kerbau. Dadih difermentasi di dalam wadah dari bambu yang ditutup dengan daun pisang atau daun waru yang telah dilayukan di atas api. Proses fermentasi dilakukan dalam suhu ruangan dan berlangsung hingga terjadi penggumpalan sekitar 2 sampai 3 hari. Dadih biasanya dikonsumsi sebagai sarapan pagi, dicampur dengan emping (sejenis kerupuk dari nasi) dan gula merah. Dadih dapat juga dijadikan sebagai lauk pendamping nasi.
#. Es tebak
Es tebak adalah varian es campur dari Sumatra Barat. Yang dimaksud dengan istilah “tebak” adalah olahan dari tepung beras ketan yang dicampur dengan tepung sagu dan dimasak dengan air garam dan kapur sirih. Setelah matang, adonan tersebut dicetak tipis seperti cendol. Barulah pelengkap lainnya seperti sirup merah, susu kental manis, dan es batu serut ditambahkan. (NDY)