TRANSPORTASI

Kuartal I 2019, Garuda Kantongi Laba

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Akhirnya, Garuda Indonesia Group mencatatkan kinerja positif berkelanjutan pada kuartal I 2019. Maskapai Plat Merah membukukan laba bersih (net income) sebesar USD 19,7 juta, dari rugi USD 64,3 juta di kuartal I-2018. Pertumbuhan laba sejalan peningkatan pendapatan usaha perseroan yang tumbuh sebesar 11,9 persen menjadi USD 1,09 miliar.

Kinerja positif tersebut turut ditunjang oleh lini pendapatan layanan penerbangan berjadwal sebesar USD 924,9 juta, tumbuh sebesar 11,6 persen dibandingkan periode yang sama di kuartal I – 2018. Selain itu, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada kinerja ancillary revenue dan pendapatan anak usaha lainnya sebesar 27,5 persen dengan pendapatan mencapai USD 171,8 juta.

Direktur Keuangan Garuda Indonesia Fuad Rizal mengungkapkan, catatan kinerja positif yang berhasil dicapai Garuda Indonesia Group di kuartal I -2019 ini tidak terlepas dari komitmen bersama seluruh lini usaha Garuda Indonesia Group dalam menciptakan sinergi dan terus melakukan perbaikan business process namun tetap mengutamakan keselamatan.

“Selain itu, peningkatan kinerja perseroan turut didukung oleh program efisiensi dan efectiveness yang berkelanjutan, optimalisasi aspek cost structure, capacity adjustment pada produksi sesuai demand sehingga konsumsi fuel menjadi lebih terukur dan beban fuel expense juga dapat ditekan,” ungkap Fuad dalam keterangannya, Kamis (18/4/2019).

Garuda Indonesia Group juga melakukan upaya renegosiasi biaya leasing armada secara berkelanjutan yang berhasil menekan biaya leasing pesawat hingga 30 persen atau equivalen dengan nilai USD 60 juta.

“Di tengah tren kinerja industri penerbangan di kuartal 1 yang cenderung tertekan mengingat fase kuartal 1 merupakan fase low season angkutan transportasi udara, Garuda Indonesia Group berhasil mempertahankan kinerja secara positif menyusul capaian kinerja yang solid di tahun kinerja 2018, khususnya pada kuartal 4 – 2018,” tambah dia.

Sementara dari aspek operasional, Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt. Bambang Adi Surya Angkasa mengungkapkan, selama kuartal 1 – 2019, Garuda Indonesia Group berhasil mencatatkan jumlah angkutan penumpang sebesar 7,7 juta penumpang terdiri dari 4,6 juta penumpang Garuda Indonesia dan 3,1 juta penumpang Citlink Indonesia.

Seat load factor (SLF) angkutan penumpang Garuda Indonesia domestik juga tumbuh sebesar 3,5 persen menjadi 73,3 persen dari periode yang sama di tahun 2018 sebesar 69,7 persen. Adapun SLF Citilink Indonesia juga tumbuh sebesar 1,3 persen menjadi 77,4 persen dari periode yang sama di tahun 2018 sebesar 76,1 persen.

Lebih lanjut Capt Bambang memaparkan, berdasarkan hasil survei terhadap penumpang yang dilaksanakan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, mayoritas penumpang memahami penerapan harga yang dilakukan Garuda mengingat biaya operasi dan maintenance yang meningkat. “Bagi mereka safety dan layanan menjadi concern utama serta tiket fleksibilitas untuk berganti jadwal,” tuturnya.

“Hal tersebut yang kemudian turut meningkatkan optimisme kami bahwa potensi segmentasi pasar full service yang memang premium masih terbuka luas di Indonesia, namun Garuda Indonesia Group tetap memberikan pilihan harga dan layanan dengan kelas menengah dari kerja sama Sriwijaya/NAM dan LCC dari Citilink,” papar Kapten Bambang.

“Garuda Indonesia juga berhasil mencatatkan kinerja on time performance yang semakin solid. Berdasarkan data lembaga pemeringkatan OTP independen, OAG Flightview, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan capaian OTP tertinggi selama periode Desember 2018 – Februari 2019 dengan catatan OTP di atas 95 persen”, papar Kapten Bambang.

Dilanjutkan, kerja sama manajemen antara Citilink (Garuda Indonesia Group) dengan Sriwijaya Air Group juga telah berhasil mencatatkan pertumbuhan positif yang cukup signifikan pada kinerja Sriwijaya Air Group.

Seiring dengan perbaikan manajemen di Sriwijaya Group yang dilakukan oleh Garuda Indonesia Group, serta meningkatnya brand value Sriwijaya Air Group, catatan pendapatan usaha Sriwijaya Air pada periode kuartal pertama 2019 tumbuh sebesar 43,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2018. Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, laba bersih Sriwijaya Air Group juga meningkat signifikan sebesar 108,5 persen pada kuartal pertama tahun 2019. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto