BANJARMASIN, bisniswisata.co.id: IBUKOTA provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin, sejak kemarin sudah dikunjungi oleh para insan pers dari berbagai kota di Indonesia. Dampak kunjungan wisatawan peserta Hari Pers Nasional 2020 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo ini juga berimbas pada sektor kuliner.
Bisniswisata sarapan pagi ini dengan Muhammad Bezqoni, Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI) Cabang Kota Banjarmasin, mencicipi kuliner yang banyak dicari para wisatawan yaitu ‘ketupat Kandangan’ Hj Mursinah’ yang terletak di Jl Cendrawasih.
Warung buka setiap hari dari pukul 06.00 WITA sampai 12.00 WITA. Ketupat Kandangan ini sangat cocok dimakan waktu sarapan, apalagi setelah selesai berolah raga di hari Minggu.
Ketupat Kandangan adalah makanan yang memiliki cita rasa khas terutama untuk lauk dan kuahnya. Sedangkan untuk ketupatnya bentuk dan bahan dasarnya masih sama dengan ketupat pada umumnya.
Sebuah meja panjang di teras rumah sudah disiapkan oleh Alida, seorang kerabat M. Bezqoni yang akrab dipanggil Bebez dan kebetulan tinggal berdekatan dengan rumah makan ini. Tamu bisa makan di teras maupun masuk di dalam rumah.
Aktivitas para pengelola ada di samping kanan teras tempat kami makan. Berjejer hidangan pekengkap, meja kasir, daftar harga dan panganan khas seperti kue apam pisang yang hangat.
Saat memesan juga bisa melihat lauknya, apakah memilih telur itik atau ikan haruan. Untuk telur itik, telurnya direbus sedangkan untuk ikan haruan dipanggang di atas bara api tempurung kelapa dengan terlebih dahulu dilumuri bumbu yang terdiri dari rempah-rempah khusus.
Porsinya adalah empat potongan dari dua ketupat di siram kuah santan dan taburan bawang yang banyak. Meskipun kuahnya menggunakan santan, rasanya gurih dan segar, dan ketika disendok dengan ikan haruan ada rasa bakaran dari ikannya.
Ikan haruan adalah ikan lokal dari Kalimantan yang memiliki kandungan albumen yang tinggi yang sangat baik untuk kesehatan. Hanya ikan yang berukuran besar saja yang dipilih untuk dihidangkan.
Jika mau setehgah porsi maka dihidangkan dua potongan dari satu buah ketupat utuh dan ternyata jika semula ragu menghabiskan ketupat ukuran satu porsi, malah bisa habis tuntas dengan cepat.
Cita rasa dari ketupat Kandangan memang benar-benar berbeda dari makanan-makanan yang pernah saya makan sebelumnya. Rasanya sangat unik, ada rasa segarnya dari tanbahan irisan jeruk dan juga sambalnya yang menggoda.
Cara memakan ketupat Kandangan juga unik, jika di Kandangan-nya sendiri ketupat Kandangan dimakan dengan menggunakan tangan langsung bukan sendok. Bebez dan Bambang, suami Alida mempraktekan cara makan dengan tatangan dan melebur ketupat dengan kuah, terasa tambah nikmat.
Apalagi tangan mereka dengan gesit mencocol sambal, potongan ikan haruan atau telur. Nampaknya memang lebih menghayati dengan menggunakan tangan yang menengadah agar kuahnya bisa ikut dimakan.
Ketupat Kandangan ini adalah makanan khas yang berasal dari salah satu daerah di Kalimantan Selatan yaitu Kandangan, sekitar empat jam perjalanan dari ibukota Provinsi Kalsel. Meskipun berasal dari Kandangan, namun di Banjarmasin banyak terdapat warung yang menjual ketupat Kandangan.
Ketupat Kandangan Hj Mursinah telah berdiri sejak tahun 1965, Hj Mursinah yang berasal dari Kandangan bersama dengan mertuanya yaitu H Ahmad dan Hj Radiah, membuka warung makan ketupat Kandangan pertama kali di Jalan Pangeran Antasari (belakang Mitra Plaza). Kemudian pada tahun 1967 Hj Mursinah membuka warungnya sendiri di Pasar Lama dan pada tahun 1980 pindah ke Jalan Cendrawasih sampai sekarang.
Warung yang terdapat di Jalan Cendrawasih ini awalnya terletak di depan rumah Hj Mursinah, karena banyaknya pengunjung yang datang akhirnya warung di depan rumah tersebut direhab dan dibangun menjadi rumah makan.
Selama proses pembangunan, warung dipindahkan di seberang rumah (orang-orang menyebutnya teras rumah) dekat dengan pohon-pohon mangga. Karena suasana sejuk dan santai, pelanggan memilih untuk tetap bertahan di teras tersebut sehingga warung Ketupat Kandangan Hj Mursinah tetap buka di teras rumah meskipun rumah yang direhab telah selesai.
Untuk harganya sangat ramah di kantong dan ditetapkan sesuai dengan lauk yang dipilih. Porsinya juga dapat disesuaikan, kita bisa memesan satu atau setengah porsi. Harga mulai dari Rp 17.00 hingga Rp 32.000/ porsi.
Meskipun kini Hj Mursinah sudah tua dan usahanya dijalankan oleh anaknya, namun cita rasa dari Ketupat Kandangan Hj Mursinah tidak pernah berubah dari 1965. Masih tetap lezat, gurih, dan tentu saja khas. Tertarik untuk mencicipi kelezatan Ketupat Kandangan Hj Mursinah? Jangan lupa mampir.*