SEMARANG, bisniswisata.co.id: Buat yang sering mengunjungi sejumlah event di Kota Semarang, pasti akrab dengan deretan penjaja makanan yang menggunakan mobil atau kini yang disebut Food Truck. Ternyata Food Truck di Kota Semarang ini tergabung dalam sebuah komunitas yakni Komunitas Food Truck Semarang
Terbentuk sejak 2016, anggota komunitas ini merupakan para pedagang yang lapaknya terusir dari Taman KB (saat ini menjadi Taman Indonesia Kaya). Kemudian agar nggak mengalami kejadian yang sama mereka mengubah cara berdagangnya dengan menggunakan mobil.
“Pemicu terbentuknya komunitas ini cuma karena kita sering terusir kalau sedang berdagang di Taman KB,” ujar Mei Tri Nugroho, ketua Komunitas Food Truck, Sabtu (19/10). Saat ditemui, Mei sedang menggelar Food Truck-nya di halaman perhelatan sirkus “The Greatest 50 Show”.
Awal mula terbentuk, komunitas ini (hanya) memiliki 4 anggota. Tiga tahun kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 15 anggota. Untuk saat ini Komunitas Food Truck pergerakannya masih dalam lingkup event-event di Kota Semarang saja. Mei bercerita betapa sulitnya menggelar dagangan ketika pertama kali komunitas ini terbentuk.
“Kami memang masih mengandalkan event-event saja. Terlebih dulu waktu awal-awal begitu sulit sekali. Soalnya komunitas ini kan belum banyak yang tahu, jadi kami lebih banyak jemput bola,” ucapnya seperti dilansir laman Inibaru.id, Selasa (22/10/2019).
Mei dibantu Fitra Rizky dalam menggerakkan Komunitas ini. Meski awalnya kesulitan, lambat laun komunitas ini mulai dikenal khalayak. Termasuk juga pemerintah yang mendukung perkembangan Food Truck di Semarang.
“Pak Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang) sudah mendukung kami. Hasilnya kami diberi ruang untuk menggelar dagangan di acara “Musik On The Street” yang dilaksanakan setiap Jumat malam di depan balai kota dan di acara “Guyub Rukun” pada setiap malam Rabu di depan Gedung Pandanaran,” jelas Fitrah. “Rencana kami juga akan diberi tempat regular, tapi belum diberi kepastian di mana tempatnya,” tambahnya.
Penjaja di Food Truck ini terdiri dari berbagai jenis makanan. Mulai dari takoyaki, sosis bakar, hotdog, dan aneka minuman. FYI, untuk mengisi event, nggak semua anggota Komunitas Food Truck bisa ikutan. Hanya mereka yang menjual dagangan yang diinginkan penyelengara yang boleh mengisi.
“Jelas nggak semuanya. Sesuai permintaan EO acara tersebut. Cuma saya memang me-rolling-nya secara adil. Jadi semua dapat bagian,” tutur Fitrah yang saat ini berdomisili di Kabupaten Semarang.
Bergabung dengan Komunitas Food Truck ini pastinya membawa keuntungan tersendiri. Lebih gampang kalau mau mejeng di sebuah event karena tercatat. Jadi bakal didahulukan dibanding pedagang lain yang nggak tergabung. “Kalau di sini kan, bisa jelas. Kami memberi info mengenai adanya event. Lagipula komunitas ini sudah didukung oleh Pemerintah Kota Semarang,” ungkapnya. (ndy/Inibaru.id)