PURWOREJO, bisniswisata.co.id: Komunitas peduli pendidikan pedalaman, 1.000 Guru Jogjakarta menggelar Travelling and Teaching (TNT) ke-15. Sasaran Kali ini, dengan menyambangi Madrasah Ibtidaiyah NU Watudhuwur pada 24-26 Agustus 2018 di Purworejo, Jawa Tengah. Dipilihnya sekolahan ini, karena sangat membutuhkan uluran tangan.
“Secara bangunan sekolah, MI NU Watudhuwur sangat memprihatinkan, ada beberapa bagian kelas yang hanya ditutupi terpal, dan fasilitas kelas pun jauh dari kata cukup,” kata Ketua 1.000 Guru Jogja, Sandi Pradana, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/8/2018).
Selain itu, sambung dia, masyarakat sekitar sekolah dalam ekonomi masih di bawah rata-rata. Sehingga, untuk kebutuhan bagi anak-anak dalam pendidikan masih belum tercukupi. Bahkan, siswa yang tidak memiliki alat-alat tulis yang baik seperti buku, pensil dan tas. Kegiatan TNT 15 terdiri dari berbagai kegiatan, yang salah satunya diisi dengan mengajar.
“Memang sengaja dilakukan di luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebab, sekolah-sekolah yang menjadi sasaran lebih membutuhkan bantuan. Dengan materi yang sudah disusun sesuai dengan latar belakang relawan yakni ada yang dokter fotografer, pengusaha dan mahasiswa yang berlatar belakang beragam,” ujar Sandi.
Isi materi kelas lebih kepada motivasi, dengan tujuan agar siswa-siswa ini walau berlatar belakang ekonomi menengah bawah, tetap mampu mewujudkan cita-cita. Serta, mereka mampu mengejar pendidikan setinggi mungkin.
Kepala MI NU Watudhuwur, Watiyo, memberikan apresasinya kepada kegiatan 1.000 Guru Jogja tersebut. Ia berharap, kegiatan serupa dapat ditularkan kepada anak-anak muda Indonesia lain. “Guna memupuk semangat anak muda untuk turut membangun kepedulian dalam dunia pendidikan,” kata Watiyo.
Ia merasa, kegiatan seperti ini memberikan energi positif, dan anak-anak yang mendapatkannya banyak mendapatkan ilmu yang baru. Selain itu, ia melihat, ada motivasi yang ditebarkan agar anak-anak miliki cita-cita tinggi.
Selain memberikan materi kelas, turut dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis, dan bantuan alat-alat sekolah. Mulai tas, alat-alat tulis, dan kebutuhan kelas lain kepada siswa-siswa dan sekolah tersebut.
Sebelumnya Komunitas 1000 Guru Jogja beserta para volunteer (relawan) melakukan aksi yang bertajuk Traveling and Teaching (TNT) di SD N Kambangan yang terletak di Kecamatan Bruno, Purworejo. TNT sengaja menggandeng anak-anak muda yang memiliki rasa kepedulian terhadap dunia pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan di pedalaman. “Tidak hanya mahasiswa, beberapa volunteer juga merupakan orang-orang yang sudah bekerja di berbagai macam bidang pekerjaan,” ungkap Sandi.
Shinta Dewi salah satu volunteer kegiatan TNT juga berprofesi sebagai staff Humas di Sekolah Vokasi UGM mengaku bangga dan bersyukur menjadi bagian dari komunitas 1000 Guru Jogja yang telah memfasilitasi impian masa kecilnya yaitu menjadi seorang guru. “Rasa lelah selama perjalanan seketika sirna melihat sambutan hangat anak-anak dan warga setempat,” ungkap Shinta.
Shinta juga mengungkapkan bahwa kegiatan mengajar di SD N Kambangan berfokus pada pemberian motivasi dan semangat belajar hingga jenjang pendidikan tertinggi, pengenalan berbagai macam profesi dan juga berani bermimpi serta mewujudkan cita-cita.
“anak-anak disini punya impian yang besar, tapi kebanyakan dari mereka cenderung pesimis dan takut untuk mewujudkan impiannya, untuk itu kami datang kesini untuk memberikan dukungan dan menyalakan semangat mereka, bahwa mereka punya hak dan kesempatan yang sama dalam memenangkan masa depan,” ujar Shinta.
Selain mengajar di kelas dan bermain bersama dengan anak-anak, Tim dan Volunteer 1000 Guru Jogja juga memberikan sosialisasi kesehatan yaitu cara mencuci tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar serta cek kesehatan bagi warga lansia desa setempat. (redaksibisniswisata@gmail.com)