NASIONAL

Kerusuhan Wamena, Objek Wisata di Jayawijaya Tak Terdampak

JAYAWIJAYA, bisniswisata.co.id: Sejumlah obyek wisata di Kabupaten Jayawijaya, Papua, dikabarkan aman dari dampak kerusuhan Wamena yang terjadi pada dua pekan lalu hingga menyebabkan pengungsian besar-besaran.

“Posisi destinasi wisata di Kabupaten Jayawijaya aman dari kerusuhan karena memang berada di pinggir kota Wamena, tempat kerusuhan meletus. Kerusuhan hanya terjadi di pusat perekonomian Wamena,” papar Arkeolog senior dari Balai Arkeologi Papua Haris Suroto di Kota Jayapura, pada Rabu (9/10/2019)

Dilanjutkan, Rumah-rumah tradisional Suku Dani di sekitar Wamena dan Lembah Baliem juga masih utuh, sehingga bagi penyuka tracking masih dapat menyaksikan kehidupan tradisional dan pemukiman tradisional Suku Dani.

Suku Dani sebagai pemilik obyek wisata budaya seperti mumi juga selalu menjaga peninggalan leluhurnya, sehingga objek wisata selalu dalam kondisi baik, dan terjaga keamananya. Saat ini turis masih bisa berwisata ke objek-objek wisata yang berada di Kabupaten Jayawijaya, seperti pemukiman Suku Dani, Lembah Baliem, atau Situs Gua Kontilola.

“Situs Gua Kontilola dengan gambar alien di dalamnya masih bisa dikunjungi. Mama-mama Suku Dani yang kreatif juga masih produktif menganyam kerajinan untuk dijual kepada turis yang datang,” jelasnya seperti dilansir Antara.

Juga Lembah Baliem sendiri merupakan daerah eksotis dengan keindahan alam dan budayanya. Dengan modal obyek wisata budaya, alam dan produk kreatif khas Wamena maka pariwisata akan membangkitkan perekonomian Wamena yang terpuruk akibat kerusuhan, ungkapnya,

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kegiatan ekonomi di Wamena, Jayawijaya Papua berangsur pulih usai dilanda kerusuhan beberapa waktu lalu. Salah satu tanda pergerakan roda ekonomi tersebut terlihat dari layanan kantor pos dan perbankan yang mulai buka.

Kepala PT Pos Indonesia Regional XI Wilayah Papua dan Papua Barat Lily Sellano, Jayapura menyatakan operasi kantornya mulai berjalan normal Senin (7/10). “Untuk wilayah Wamena sudah buka untuk layanan pensiun dan jasa keuangan, sedangkan layanan pengiriman surat akan diaktifkan alam pekan ini,” kata Lily Sellano.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta agar ratusan bangunan yang rusak, mulai dari kantor pemerintahan, rumah warga, serta ruko tempat usaha, akibat kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, segera diperbaiki.

Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (8/10). Basuki melaporkan penanganan kerusakan bangunan akibat kerusuhan di Wamena. “Pelaksanaannya nanti melibatkan pengusaha lokal, dengan material lokal, dan juga pelaksanaannya dibantu oleh TNI,” kata Basuki.

Jayawijaya adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Papua, dengan ibu kota di Wamena. Lokasinya yang berada di pegunungan membuat kabupaten ini memiliki pemandangan yang menakjubkan. Nah, berikut adalah 10 destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi di Jayawijaya.

#, Air Terjun Walesi
Air Terjun berlokasi di Distrik Walesi, Wamena ini sebenarnya tak memiliki ketinggian yang terlalu curam, namun memiliki pemandangan yang menawan. Aliran air terjun yang tak terlalu deras membuat kolam yang berada di bawahnya cukup dangkal, sehingga sering digunakan oleh para pengunjung untuk bermain air atau sekedar berendam merasakan kesegaran airnya.

#. Danau Habbema

Danau yang disebut-sebut sebagai danau di atas awan dan tertinggi di Indonesia. Karena memang danau ini berada di ketinggain 3.225 mdpl. Pada mulanya danau ini bernama Danau Yuginopa, kemudian dirubah dengan nama Habbema tak lain adalah nama seorang perwira Belanda, yakni Letnan Habema. Ia adalah perwira yang mengawal tim ekspedisi ke puncak Trikora tahun 1909. Danau Habbema masih berada di kawasan Taman Nasional Lorentz Papua.

#. Goa Kontilola
Di Jayawijaya juga ada Goa Kontilola memiliki pemandangan yang menawan. Di dalam goa terdapat lukisan manusia purba, yang disebut-sebut sebagai gambar alien. Tak seperti goa yang lainnya, Goa Kontilola memiliki ruangan yang cukup besar, dan mulut goanya pun cukup lebar.

#. Jembatan Sinatma

Jembatan ini memiliki konstruksi gantung, yang di bawahnya ada aliran sungai yang cukup deras. Jadi bisa dipastikan, kamu akan merasakan sensasi yang menegangkan ketika melewati jembatan yang satu ini.

#, Kampung Wisata Suroba

Kampung yang mayoritas rumah penduduknya adalah rumah tradisional Papua, Honai. Saat berkunjung ke sana, kamu akan langsung disambut ramah tamah oleh penduduk. Di sana kamu juga bisa menikmati pemandangan alam sekitar yang menawan.

#. Lembah Baliem

Jayawijaya dikelilingi Lembah Baliem. Lembah cantik ini didiami oleh banyak suku, yang di mana kebanyakan adalah Suku Dani. Setiap tahunnya, di Lembah Baliem diadakan festival tertua di Indonesia, yakni Festival Lembah Baliem. Festival itu sendiri menghadirkan berbagai macam ritual budaya hingga tari tradisional.

#. Mumi Baliem
Di Lembah Baliem bisa melihat 6 mumi yang sudah berusia sangat tua. Yang paling terkenal adalah Mumi Wim Motok Mabel, yang konon katanya sudah berusia 280 tahun. Wim berarti perang, Motok berarti panglima, dan Mabel adalah nama asli dari jasad yang dimumikan tersebut. Dinamakan demikian karena memang dulunya Mabel adalah seorang panglima perang yang sangat disegani di Distrik Kerulu.

#. Pasir Putih Desa Aikima

Lembah Baliem memang menyimpan sejuta pesona. Ketika berkunjung ke Lembah Baliem, kamu juga bisa datang ke Desa Aikima yang memiliki spot unik berupa bukit yang penuh dengan pasir. Akses menuju ke Pasir Putih Desa Aikima juga tak begitu sulit, karena hanya berjarak sekitar 15 menit perjalanan dari jalan raya. Dengan keunikan yang dimilikinya, kamu dijamin tak akan menyesal berkunjung ke sana.

#. Rumput Mei

Jika biasanya lembah akan dikelilingi oleh rumput ilalang berwarna hijau, berbeda halnya dengan di Lembah Baliem. Karena di sana kamu tak akan menemukan ilalang berwarna hijau, melainkan hamparan tanah luas yang dikelilingi oleh ilalang berwarna ungu. Lembah ini sendiri terletak di Kampung Parema, Distrik Wesaput dan di Kampung Aikima, Distrik Hubikosi. Hamparan rumput ilalang berwarna ungu ini pun hanya terjadi satu kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei. Maka dari itu, dinamakan dengan Rumput Mei.

#. Telaga Biru

Sedikit jauh ke pedalaman Lembah Baliem, kamu juga bisa menemukan telaga cantik yang dinamakan dengan Telaga Biru. Untuk menuju ke sana, kamu harus menempuh perjalanan selama 2 jam dari Wamena. Memang belum ada penunjuk jalan untuk menuju ke sana, hal yang sebenarnya sangat disayangkan. Padahal destinasi wisata ini memiliki pemandangan yang mengagumkan. (ndy)

Endy Poerwanto