Interior Lewi’s Organics Resto & Cafe dengan juntaian kain tenun yang cantik ( Foto: dok.pribadi).
Oleh: Wiwiek Widyawati
TANGSEL, bisniswisata.co.id – Indonesia memang surganya kuliner, disamping kekayaan kearifan lokal dan pesona alamnya. Tengok saja salah satu tempat nongkrong makan dan minum di Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, yang letaknya tak jauh dari ibukota negara, Jakarta ini.
Nama Restonya Lewi’s Organics Factory Shop. Berlokasi di Jalan Raya Pondok Kacang Timur Nomor 11, Tangsel. Tampilan resto ini dikemas dengan interior yang kental dengan nuansa etnik Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jadi, bagi masyarakat umum atau wisatawan mancanegara (wisman) yang sedang rindu dengan nuansa NTT, pas sekali bila datang ke Resto ini. Siapa yang tak kenal ketenaran kopi Bajawa asal Flores, NTT misalnya. Nah, Resto yang dimiliki pasangan Lewi dan Elsje Mansula ini, di dalamnya dibagi area tempat ngopi dengan berbagai kemasannya di pajqng di rak
Di sisi lain, si pemilik Resto juga menyediakan ada etalase dan tempat penjualan dari berbagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM terutama tenun asal NTT. Disamping tentunya, berbagai menu makanan umum serta khas NTT.
Nuansa etniknya kental dan di restoran tersedia mulai nasi goreng, aneka pasta hingga masakan Portugis. Timor Timur di wilayah NTT yang kini menjadi Timor Leste atau dulu dikenal sebagai Bumi Lorosae adalah bekas jajahan Portugis. Tak heran jika kulinernya menjadi andalan Lewi’s.
Di masa libur Lebaran saat ini apalagi mulai maraknya acara Halal Bihalal maka tempat yang satu ini layak diperhitungkan untuk meet up ( bertemu) dengan teman ataupun keluarga besar.Apalagi untuk mencapainya mudah, sekitar 15 menit dari stasiun Commuter Line Jurang Mangu dengan rimbunan tumbuhan yang menjadi ciri khas bangunannya dan plang nama yang cukup besar.
Sepintas tempatnya memang terkesan kecil, di parkiran terlihat sekitar 10 mobil tapi begitu memasuki gerbang utamanya terlihat Lewi’s Organics menyediakan banyak kursi outdoor dengan suasana rimbun karena banyaknya pepohonan.
Asyik nih untuk berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil hingga besar bersama keluarga dan teman-teman terdekat di luar ruangan ( outdoor). Tapi, jangan lupa untuk melakukan reservasi terlebih dahulu ya. Begitu pula baca dulu ulasan-ulasan di medsos tentang resto ini sebagai pertimbangan kesan overprice.
Urusan CHSE berupa penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) sangat menonjol di sini.
Ini sejalan dengan misi Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di masa pandemi, untuk menekankan faktor kebersihan lingkungan.
Meet up di sini tak perlu khawatir, karena Lewi’s Organics memberlakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat di area kafe. Sebelum masuk, pengunjung akan diminta untuk memindai kode bar melalui aplikasi Peduli Lindungi sehingga jumlah pengunjung akan selalu terkontrol. Petugas juga akan memindai suhu tubuh pengunjung dan menyediakan hand sanitizer.
Jika ingin nongkrong di luar kursinya juga nyaman balhkan banyak spot fotonya karena resto di Tangerang Selatan rasa Ubud Bali ini outdoornya sangat menonjol layaknya cafe-cafe di Canggu, Bali. Selain itu, disini juga ada toko yang menjual bahan-bahan makanan organic, tanaman, handicraft dan home living
Secara umum, desainnya terkesan vintage, usang dan lama, seperti berasal dari kenangan di masa lalu. Seperti indoor, di dalam ruangan kita juga menemukan banyak tumbuhan di dalam ruangan yang seakan menambah energi positif di kafe ini.
Pengunjungnya ternyata bukan hanya dari Jabodetabek, karena di area kain tenun buatan tangan ( handmade), saya berjumpa dengan pengusaha batik dari Solo bahkan kami langsung berfoto bersama memanfaatkan koleksi tenun yang ada.
Apalagi Elsje Mansula Cuaca sang istri pemilik Lewis Organics juga menemani berfoto ria. Lewi dan isteri memang punya kepedulian yang tinggi dengan lingkungan. Mereka tidak hanya menyajikan secangkir kopi, tamu juga bisa membeli tanaman, produk organik, keramik, dan berbagai kerajinan tangan cantik.
Untuk yang tidak ingin makan berat ada banyak pilihan minuman kopi, croissant, cookies dan snack ringan lainnya seperti Raisin Monkey Bread yang unik baik bentuk maupun rasa.
Sedangkan non coffee ada teh, dan Milk based juga. Pastinya di sudut Cafe ini tersedia kopi asal NTT dan minuman unik lainnya seperti Hot Dark Latte yang jarang ditemukan di tempat lain. Ada juga Sour Purple minuman dari teh bunga telang dan lemon.. rasanya asam-asam segar jadi rekomen banget buat tamu yang cari minuman segar.
Memasuki area restorannya bernama Casa De Rote maka tamu dipersilahkan untuk memindai kode bar berisi menu yang tersedia di setiap meja. Ketiadaan daftar menu fisik ini merupakan wujud komitmen dalam menjaga lingkungan. Mereka juga tidak menyediakan sedotan plastik.
Menu andalannya antara lain yaitu Se’I Sodomolok Rote. Se’i khas NTT yang disajikan plus tumis daun singkong-nya, kembang pepaya, sambel, kuah, dan nasi putih. Saya mencicipi nasi goreng SE’i karena lebih familiar menu maupun rasanya.
Sementara untuk hidangan utama, Lewi’s Organics menyediakan beberapa variasi pasta, nasi dan se’i, steak, serta sup. Memanjakan perut dan mata menjadi daya saing Lewi’s Organic dengan restoran lainnya.
Bagi mereka yang suka kuliner dan mencari menu-menu unik maka di sinilah tempatnya. Sementara mata akan disejukkan dengan berbagai spot hijau dari tanaman dan dekorasi yang ada. Nah, mau coba ?