JAKARTA, bisniswisata.co.id: Tercatat ada tujuh bandara yang terdampak kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ketujuh bandara itu, untuk sementara belum bisa beroperasi akibat kondisi jarak pandang yang belum terpenuhi. Sehingga maskapai mengalami penundaan penerbangan, bahkan dibatalkan.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, bandara di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang belum bisa beroperasi, yaitu: Bandara APT Pranoto Samarinda, Bandara Melalan Melalak Kutai Barat, Bandara Rahadi Oesman Kota Ketapang, Bandara H. Asan Sampit, Bandara Sanggu Buntok, Bandara Pangsuma Putussibau dan Bandara Letung Anambas
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti mengatakan, hingga kini Ditjen Hubud terus memantau dan berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU), Unit Penyelenggara Bandar Udara serta stakeholder penerbangan yang wilayahnya terdampak asap.
“Kami akan terus memonitoring dan melaporkan kondisi yang terjadi di masing-masing bandara terdampak, dan personil di bandara agar terus siaga dan waspada,” ujar Polana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/9/2019).
Polana menambahkan, akibat karhutla ini banyak penerbangan yang tertunda ataupun dibatalkan. Langkah ini diambil demi menjamin keselamatan penerbangan.“Penutupan bandara yang terdampak akibat kabut asap demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan, kita harus pastikan semua laik untuk beroperasi di bandara,” kata Polana.
Sementara itu, Bandara Kalimarau di Berau Kalimantan Timur visibility sudah mengalami kemajuan. Menurut keterangan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kalimarau, Bambang Hartanto, cuaca di Berau, pada Selasa (17/9/2019) cerah dibandingkan beberapa hari yang lalu.
“Alhamdulilah, kami dapat info dari METAR QAM pada ?pukul 07.00? WITA, visibility baru saja terpenuhi yaitu 3.500 meter, semoga kondisi ini terus membaik,” kata Bambang.
Sementara Dua lapangan udara di Kalimantan Barat, yakni Bandara Internasional Supadio akibat jarak pandang terbatas 400 meter, serta Bandar Udara Pangsuma, Putussibau, dengan jarak pandang 3.000 meter.
Untuk di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), bandara yang mengalami gangguan yakni Bandara Kalimarau Berau dengan jarak pandang 400 meter, dan Bandara A P T Pranoto, Samarinda, dengan jarak pandang 3.000 meter.
Sementara di Kalimantan Tengah, bandara yang terkena dampak kabut asap adalah Bandar Udara H Asan Sampit dengan jarak pandang 800 meter, serta Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya dengan jarak pandang 500 meter.
Kementerian Perhubungan terus menghimbau pihak maskapai agar mengedepankan praktik kehati-hatian pada seluruh maskapai penerbangan. “Safety nomor satu, feasibility kita akan informasikan kepada maskapai agar mereka berhati-hati,” sambungnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)