PADANG, bisniswisata.co.id: Pembuka awal Tahun 2019, kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat (Sumbar) dan Kepulauan Riau (Kepri) merosot dibandingkan periode bulan Desember 2018. Padahal kedua propinsi ini digadang-gadang menjadi lokomotif dalam mendatangkan wisatawan terutama turis asing.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu pada Januari 2019 mencapai 4.052 orang atau turun 15,60 persen dibanding Desember 2019 yang tercatat sebanyak 4.801 orang.
Sedangkan BPS Kepri mencatat jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Kepri pada Januari 2019 mencapai 185.377 kunjungan, menurun 41,97 persen dibanding Desember 2018 sebanyak 319.451 kunjungan.
“Memasuki awal tahun kunjungan wisatawan asing ke Sumbar jauh meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 3.246 orang,” kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang.
Kunjungan wisatawan asing pada Januari 2019 memberikan kontribusi sebesar 0,35 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1.158.162 orang. Januari 2019 kunjungan masih didominasi wisatawan asal Malaysia sebanyak 3.592 orang, Australia 88 orang, dan Singapura 32 orang.
Selanjutnya, Thailand 33 orang, Prancis 31 orang, Amerika Serikat 28 orang, Jerman 25 orang, Jepang 24 orang, Tiongkok 23 orang, Inggris 22 orang dan negara lainnya 150 orang. “Jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan, maka akan di data di bandara kedatangan,” paparnya.
Dinas Pariwisata Sumatera Barat membidik wisatawan asal Malaysia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2019, karena pasar tersebut tidak terpengaruh tingginya harga tiket pesawat. “Wisatawan Malaysia tidak terpengaruh mahalnya tiket penerbangan domestik. Paling logis kita menggaet pasar ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian kepada Antara, Ahad (03/03/2019).
Menurut dia, menggaet wisatawan itu dengan cara membuat paket wisata menarik dan murah yang bisa menarik minat mereka untuk datang. Pembuatan paket wisata itu melibatkan seluruh komponen pariwisata Sumbar seperti Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar dan PHRI.
“Kami juga sedang coba dekati maskapai penerbangan Air Asia untuk kembali membuka penerbangan langsung Padang-Singapura yang sebenarnya juga punya pangsa pasar bagus,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Distribusi BPS Kepri, Rahmad Iswanto menjelaskan penurunan jumlah kunjungan wisman selama bulan Januari 2019 disebabkan penurunan jumlah kunjungan wisman dari 4 pintu masuk yang ada di wilayah Kepri, yaitu Kota Batam turun 43,60 persen, Kota Tanjungpinang turun 47,97 persen, Kabupaten Karimun turun 43,76 persen, dan Kabupaten Bintan turun 33,92 persen.
“Penurunan ini juga merupakan pola musiman, karena di Desember kunjungan wisman sudah mengalami kenaikan, sehingga Januari turun. Kendati demikian jika dibandingkan dengan Januari 2018, kunjungan wisman Januari 2019 justru mengalami kenaikan, yaitu sebesar 18,09 persen,” jelasnya.
Menurut Rahmad, wisman yang berkunjung ke Kepri di Januari 2019 didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura, yakni sebanyak 88.513 kunjungan atau 47,75 persen dari total jumlah wisman pada Januari 2019. Jumlah kunjungan terbanyak yang kedua adalah wisman berkebangsaan Tiongkok, yakni sebanyak 19.475 kunjungan atau 10.51 persen dari total kunjungan ke Kepulauan Riau selama Januari 2019.
Secara berturut-turut jumlah kunjungan sepuluh terbanyak setelah wisman berkebangsaan Singapura dan Tiongkok adalah wisman berkebangsaan Malaysia, India, Korea Selatan, Philipina, Jepang, Inggris, Australia, Inggris, dan Amerika.
“Kontribusi dari wisman sepuluh negara terbanyak yang mengunjungi Kepulauan Riau adalah sebanyak 83,18 persen dari total seluruh kunjungan wisman pada bulan Januari 2019,” tuturnya.
BPS turut mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kepri pada bulan Januari 2019 mencapai rata-rata 63 persen atau naik 7.33 poin dibanding TPK November 2018 sebesar 58.30 persen.
Sedangkan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Januari 2019 adalah 2,07 hari atau naik 0,36 poin dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu pada Desember 2018. (NDY)