Matahari terbit sejajar dengan puncak menara utama Angkor Wat, Kambija dua kali setahun pada ekuinoks musim semi dan musim gugur, menarik banyak pengunjung.( Foto: Say Sam Al)
SIEM REAP, bisniswisata.co.id: Hampir 9.000 pengunjung – termasuk 2.226 turis internasional – berkumpul di Angkor Wat pada 21 Maret lalu untuk melihat matahari terbit ekuinoks musim semi.ekuinoks adalah fenomena ketika Matahari melintasi ekuator Bumi.
Dilansir dari asianews.network, Ngov Seng Kak, direktur departemen Pariwisata mengatakan total 8.726 orang mengunjungi Angkor Wat untuk melihat matahari terbit di atas puncak menara candi, bersamaan dengan upacara penyalaan obor Kamboja untuk Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-32 dan Para Games ASEAN ke-12 .
“Ada 6.500 wisatawan domestik dan 2.226 wisatawan mancanegara,” ujarnya.
Thourn Sinan, ketua Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik (PATA) Cabang Kamboja, senang melihat kerumunan besar turis di sana, menggambarkan pemandangan tersebut sebagai tanda positif untuk pemulihan pariwisata di provinsi tersebut. Pihaknya berharap akan semakin banyak pengunjung yang mengikuti event dan fenomena alam tersebut.
Menurut Kementerian Pariwisata, matahari terbit sejajar dengan puncak menara Angkor Wat pada tanggal 20-23 Maret setiap tahun – paling tepatnya pada tanggal 21 Maret, saat vernal equinox terjadi.
Kementerian mencatat bahwa ekuinoks terjadi dua kali per tahun, pada bulan Maret dan September. Ini meminta semua asosiasi pariwisata, lembaga terkait, jurnalis, pengunjung dan masyarakat umum untuk membantu mempublikasikan acara tersebut dan mendorong orang untuk mengambil gambar dan mempostingnya di media sosial untuk membantu mempromosikan kampanye “Visit Cambodia 2023” di bawah slogan “Setiap Hari adalah Keajaiban”.
Im Sokrithy – seorang arkeolog dan kepala Departemen Riset, Pelatihan, dan Komunikasi di APSARA National Authority’s (ANA) – mengatakan ekuinoks berarti durasi siang dan malam sama karena posisi Bumi pada orbitnya mengelilingi matahari.
Sokrithy mengatakan bahwa keselarasan Angkor Wat dengan ekuinoks matahari terbit bukanlah suatu kebetulan dan mencerminkan pengetahuan astronomi yang maju dan teknik pembangunan yang tepat yang dimiliki oleh Kerajaan Khmer.
Dia mencatat bahwa dalam relief dasar di Angkor Wat, 91 asura di selatan melambangkan 91 hari dari titik balik matahari musim gugur hingga titik balik matahari musim dingin, sedangkan 88 dewa utara melambangkan 88 hari dari titik balik matahari musim semi hingga titik balik matahari musim panas.