Seorang warga menerima suntikan BioNtech Pfizer COVID-19 sebagai booster, di pusat vaksinasi di kota Quezon pada 27 Januari 2022, di tengah meningkatnya infeksi oleh varian Omicron. (AFP)
MANILA, bisniswisata.co.id: Filipina akan mulai menerima WNA yang divaksinasi penuh mulai 10 Februari 2022, pemerintah mengumumkannya setelah menutup perbatasannya selama hampir dua tahun untuk menahan penyebaran penyakit virus COVID-19.
Negara Asia Tenggara itu telah merencanakan untuk membuka kembali pada bulan Desember, tetapi keputusan itu dihentikan karena kekhawatiran akan merebaknya varian baru omicron dari COVID-19.
Dilansir dari ARAB News, Juru Bicara Kepresidenan Karlo Nograles mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah akan menangguhkan daftar klasifikasi risiko untuk negara-negara mulai 1 Februari, dan pelancong yang divaksinasi dari 157 negara yang memiliki izin masuk bebas visa ke Filipina akan diizinkan masuk.
“Pada 10 Februari, kami akan mengizinkan masuknya warga negara asing yang divaksinasi penuh untuk tujuan bisnis dan pariwisata selama mereka berasal dari negara-negara yang termasuk dalam daftar sebagaimana diatur dalam Perintah Eksekutif 408 atau negara-negara yang tidak memerlukan visa,” kata Nograles.
Pemerintah juga mencabut persyaratan karantina wajib bagi warga Filipina yang kembali dan pengunjung asing selama mereka sepenuhnya divaksinasi dan dinyatakan negatif COVID-19.
Para pejabat berharap pembukaan kembali akan membantu mendorong pemulihan industri pariwisata dan ekonomi Filipina. “Ini akan berkontribusi secara signifikan untuk pemulihan pekerjaan, terutama di komunitas yang bergantung pada pariwisata dan dalam pembukaan kembali bisnis yang sebelumnya ditutup selama pandemi,” kata Menteri Pariwisata Berna Romulo-Puyat dalam sebuah pernyataan.
Filipina mengikuti jejak negara-negara lain di kawasan itu. Thailand juga akan melanjutkan perjalanan bebas karantina untuk pengunjung yang divaksinasi pada Februari, sementara Singapura dan Malaysia telah melonggarkan perbatasan antara negara mereka sejak November.
“Kami yakin dapat mengimbangi tetangga ASEAN kami yang telah melakukan langkah serupa untuk membuka kembali turis asing,” tambah Puyat.
Rumah bagi pantai pasir putih, tempat menyelam yang terkenal, hiburan yang semarak, beragam warisan budaya dan satwa liar, membuat ekonomi Filipina bergantung pada pariwisata.
Pada tahun 2019, pariwisata menghasilkan 2,51 triliun peso (sekitar $50 miliar), menyumbang hampir 13 persen ke domestik bruto negara itu. produk, menurut data Otoritas Statistik Filipina.
Ketika pandemi melanda negara itu pada Maret 2020, sebagian besar tujuan wisata terpaksa ditutup, memberikan pukulan besar bagi sektor ini karena pendapatannya anjlok menjadi 973 miliar peso, dengan kedatangan turis asing merosot 82 persen dan perjalanan lokal hampir 78 persen.