JAKARTA, bisniswisata.co.id: Luar biasa membludak saat Festival Kopi Nusantara di Kota Tua Jakarta. Hari pertama, Rabu (18/09/2019) sampai pukul 15.00 WIB, jumlah pengunjung mencapai 800 pengunjung. Ditargetkan hingga malam, jumlah pengunjung tembus 1.000 orang. Jumlah ini ditargetkan meningkat dua kali lipat pada hari kedua, Kamis (19/09/2019).
Memang Ngopi, nampaknya sudah menjadi sebuah gaya hidup yang kini tengah digandrungi oleh seluruh masyarakat. Menjadi salah satu teman favorit saat bersantai, popularitas kopi kini tengah naik daun. Bukan hanya digandrungi oleh kaum muda saja, para orang tua juga banyak yang menyukai berbagai produk kopi.
Terbukti dari tingginya antusiasme masyarakat yang hadir dalam pergelaran Festival Kopi Nusantara di Kota Tua tanpa bayar alias gratis. “Sudah banyak banget (pengunjung). Gratis juga kan masuknya, jadi antusiasnya tinggi. Tadi kami hitung formulirnya sudah ada 800 pengunjung. Kemungkinan sekarang lebih,” kata Kamila, selaku panita registrasi acara di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu (18/9/2019).
Diketahui, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar acara Festival Kopi Nusantara untuk mengaungkan animo periwisata di kawasan Kota Tua.
Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar, Indonesia memiliki banyak jenis specialty coffee yang tersebar di nusantara. Karena itu, dalam festival ini Bank Indonesia menghadirkan berbagai produk kopi yang meliputi 25 daerah di Indonesia.
Beberapa diantaranya adalah Aceh, Jambi, Bengkulu, Kalimantan, Lampung, Sulawesi, Malang, sampai ke Papua. Animo masyarakat pun terlihat mulai dari meja registrasi festival tersebut. Terlebih, pihak penyelenggara juga membagikan voucher kopi gratis bagi 500 pengunjung yang daftar pertama hari ini.
Menurut Kamila, 500 voucher pendaftar pertama bahkan sudah ludes sejak pukul 13.00 WIB. “Voucher gratis untuk 500 peserta. Itu pun sudah habis daritadi. Jadi bagi pengunjung harus melakukan resgistrasi dulu di meja registrasi, namun tidak dipungut biaya alias gratis,” kata dia.
Festival ini, digelar selama dua hari mulai pagi ini hingga 19 September 2019 besok. Dibuka mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB, festival ini bisa diikuti oleh siapa saja tanpa dipungut biaya sepeserpun alias gratis.
Festival ini diikuti 17 provinsi dan 25 kantor perwakilan Bank Indonsia mulai Aceh hingga Papua, dengan bertujuan menggenjot tingkat pariwisata di Jakarta, khususnya kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Kepala UPK Kota Tua, Novriadi Setio Husodo, berharap, kawasan Kota Tua tidak hanya menjadi tempat pariwisata semata namun juga bisa mendatangkan nilai ekonomi lebih bagi pelaku usaha kopi. “Di kawasan kota tua itu salah satu berlabuhnya perdagangan, sehingga ada juga komoditinya kopi, di sana ada jalan kopi. Ketika VOC berlabuh di Sunda kelapa, Belanda berupaya menanam kopi di daerah pondok kopi. ” katanya.
Menurutnya, festival kali ini merupakan inovasi terbaru dari yang biasanya hanyalah bersifat atraksi dan budaya. “Festival kopi ini luar biasa. Pertama sisi ekonomi dan kedua sisi pendidikan. Dimana kawasan kota tua dahulunya sebagai pusat perdagangan kopi. Makannya ada jalan yang menggunakan kopi. Ini bagian dari sejarah dan wisata nasional,” kata Novriadi.
Dilanjutkan, konsep tentang wisata nasional itu bukan hanya tingkat provinsi dan bukan hanya menjadi wisata, melainkan ada edukasi dan aktifitas didalamnya. Artinya, festival kopi yang diikuti 17 provinsi dengan edukasi dan aktifitas ekonomi, sangat mendorong kota tua sebagai destinasi wisata nasional.
“Kami juga tengah melakukan pengembangan secara bertahap. Dari taman Fatahillah ke pengembangan kali besar dan dilanjutkan ke kawasan Pecinan hingga Sunda kelapa. Jadi semuanya akan direvitalisasi,” ungkapnya. (end)