TRANSPORTASI

Emirates Akan Tutup Biaya Medis Terkait Virus Corona

Emirates Tutup Biaya Medis Terkait COVID-19 (foto: BBC)

DUBAI, bisniswisata.co.id: Emirates, maskapai penerbangan terbesar di Timur Tengah, mengatakan pihaknya akan menutup seluruh biaya medis para penumpangnya terkait virus Corona. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan rasa percaya diri agar orang mau kembali lagi bepergian. 

“Emirates akan menanggung biaya medis para penumpang yang terkait COVID-19 dan biaya karantina saat mereka bepergian dengan Emirates, dari dan menuju UEA  ke seluruh dunia. Semua gratis!,” demikian menurut pernyataan resmi yang dirilis kantor Media Emirates di Dubai, yang diansir AFP

Sejak pandemi COVID-19 merebak, maskapai yang berbasis di Dubai ini telah menghentikan seluruh layanan penerbangannya mulai akhir Maret. Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk ikut membendung penyebaran virus yang bergerak secara eksponensial itu.

Dua pekan setelah itu, Emirates kembali beroperasi meski layanannya masih sangat terbatas. Rencananya, mereka akan kembali membuka penerbangan ke 58 kota pada pertengahan Agustus, turun dari 150 kota sebelum krisis COVID-19. 

Media lokal memberitakan bahwa pengumuman ini dirilis tak lama setelah Uni Emirat Arab mengeluarkan aturan yang mewajibkan semua penumpang yang masuk dan transit untuk melakukan tes kesehatan, mulai 1 Agustus mendatang.

 “Emirates akan menjadi maskapai pertama yang menawarkan biaya medis COVID-19 gratis bagi pelanggan yang bepergian ke, dari UEA dan seluruh dunia,” kata Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, kepala eksekutif grup Emirates, dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya.

Langkah ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk bepergian dan kembali meneguhkan posisi Emirates dan Dubai sebagai pemimpin di industri penerbangan, imbuhnya.

Penumpang bisa mengklaim biaya medis hingga 150.000 euro dan biaya karantina maksimal 100 eruo per hari selama 14 hari, bila kedapatan mereka didiagnosa terinfeksi virus Corona.

 “Kami tahu orang-orang sudah sangat ingin terbang seiring dengan mulai dibukanya sejumlah perbatasan, tapi mereka juga mencari fleksibilitas dan kepastian bagaimana jika sesuatu terjadi selama dalam perjalanan,” kata Sheikh Ahmed dalam pernyataan tertulisnya dan menambahkan bahwa kebijakan itu akan berlaku hingga 30 Oktober 2020.

Sebelumnya, presiden Emirates Tim Clark mengatakan mungkin butuh waktu hingga empat tahun sampai operasional benar-benar kembali seperti semula, dan kemungkinan akan ada PHK karyawan hingga 15 persen. Sebelum pandemi, Emirates mempekerjakan sekitar 60.000 karyawan, termasuk 4.300 pilot dan hampir 22.000 kru kabin.

 

Rin Hindryati