TASHKENT, bisniswisata.co.id: Neraca Perdagangan Uzbekistan-Indonesia tahun lalu mencapai US$ 82 juta, tumbuh dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, kata Sunaryo Kartadinata, Dubes RI untuk Uzbekistan hari ini.
Berbicara ketika membuka Business Meeting Halal Beyond Borders ( HBB) di Internasional Hotel Taskent yang dihadiri kalangan pebisnis Uzbekistan dari berbagai sektor dan 72 delegasi RI, Dubes Sunaryo mengatakan nilai ini merupakan yang tertinggi dalam kurun lima tahun terakhir.
” Dari Indonesia, Uzbekistan banyak mengimpor palm kernel, minyak sawit dan turunannya, electronic reception serta produk makanan dan minuman. Sedangkan dari Uzbekistan, impor utama RI adalah pupuk kimia,” jelasnya.
Kunjungan warga Uzbekistan yang berkunjung ke Indonesia per Maret 2023 adalah 1.221 kunjungan. Dibukanya kembali rute peberbangan langsung Taskent-Jakarta oleh Uzbekistan Airways sejak 26 April lalu setiap hari Rabu diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dari ke dua negara.
” Dalam business meeting kali ini diharapkan pertemuan kalangan industri pariwisata terutama travel agent akan mengemas paket wisata menarik terumama paket Umroh plus Uzbekistan,” kata Dubes Sunaryo Kartadinata.
Pihaknya siap mendukung dan membantu pengusaha yang berminat untuk memasuki pasar Asia Tengah, khususnya Uzbekistan. Delegasi Indonesia yang datang selain dari kalangan industri pariwisata dan peritel di bawah Aprindo, juga kalangan UMKM dari berbagai sektor terutama industri kreatif dan fashion.
Kegiatan Halal Beyond Borders 2023 di International Hotel Taskent terdiri dari confrence, business meeting, mini expo dan fashion show untuk mempererat hubungan antar kedua negara baik dari kalangan pemerintah maupun bisnis.
UMKM yang hadir adalah binaan Bank Indonesia. Sementara Kementrian Luar Negri dan Kementrian Pariwisata & ekonomi kreatif ( Parekraf) juga ikut memfasilitasi rangkaian kegiatan lainnya bertema Spice Up The World.
Pada forum pertemuan bisnis ini, KBRI telah membantu mengundang sejumlah undangan dari Kamar Dagang & Industri Uzbekistan, pengusaha/importir, travel agent, fashion designer, pemilik toko/butik serta kalangan peneebangan dari Samarkand Air yang ingin melayani jalur Samarkand-Bali, Jakarta, Surabaya.
” Kami harapkan kehadiran mereka dapat dimanfaatkan dengan baik dan tercipta kerjasama yang baik bagi kedua belah pihak, ” kata Dubes Sunaryo Kartadinata.
Sapta Nirwandar, Ketua Halal Lifestyle Center ( IHLC) yang menggagas kegiatan ini mengatakan jumlah kelas menengah Ubzekistan mencapai 50% dimana 7-8% di antaranya adalah kelas papan atas sehingga pihaknya optimistis untuk pariwisata dan ekonomi kreatif tindak lanjutnya akan cepat terwujud.
“Di dukung oleh KBRI di Uzbekistan, kegiatan business meeting pertama di Tashkent ini mendapat respon positif dari para pebisnis yang datang bahkan mereka baik secara pribadi maupun secara asosiasi akan datang ke Jakarta bahkan ada yang mau menjajaki peluang bulan Juli dan lainnya September dan Oktober,” kata Sapta Nirwandar.
Acara yang berlangsung mulai jam 15.00 sampai malam waktu Taskent diisi dengan prrsentasi dari Malikov Yorkinjan Erkindjanovich, Ketua Asosiasi Exportir Uzbekistan. Pembicara dari Indonesia ada Budi Tirtawisata dari Panorama Grup, Designer Nina Septiana pendiri Nina Nugroho dan Elsa Maharani dari pionir produk kosmetik halal Wardah Temur Mirzaev, Ketua Tourism Lab Uzbekistan.
Para tamu dan rombongan delegasi dihibur oleh Berto Pah dan vocalis Kiki yang menampilkan musik tradisional Sasando dengan lagu-lagu Indonesia Bolelebo, Indonesia pusaka dan lagu yang mendunia seperti Wonderful tonight, Cant help falling in love, Viva la vida, She will be loved dan lainnya.
Sekain Taskent, rombongan akan melakukan kegiatan yang sama di kota Samarkand selama tiga hari hingga 6 Juni dimana rombongan akan mengunjungi makam Imam Bukhari, confrence dengan toipik Travel & Tourism, Halal Lufestyle & Creative Economy, Trade & Sharia Economy dan bidang pendudikan.Menparekraf Sandiaga Uno akan bergabung di Samarkand dan dijadwalkan bertemu dengan diaspora Indonesia pula.