INTERNATIONAL PAKET WISATA

Dubes RI di Kerajaan Swedia Marathon Promosikan  Sustainable Tourism

Bagas Hapsoro, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia  mempresentasikan pariwisata Indonesia di Gothenburg, kota kedua terbesar di Swedia

GOTHENBURG, Swedia, bisniswisata.co.id: Kota terbesar kedua di Swedia menjadi tuan rumah B to B pengusaha travel agent Swedia dan Indonesia. Kegiatan yang diselenggaraksn Kedubes RI di Stockholm ini berlangsung sehari setelah acara yang sama digelar di Latvia.

” Kami menyelenggarakan Business to Business Meeting dan Workshop dengan para Travel Agent dan Tour Operators Swedia untuk mempromosikan obyek-obyek wisadandi tanah air yang menarik dan berpotensial dipasarkan bagi para turis Swedia,” kata Bagas Hapsoro melalui rilisnya, hari ini.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Swedia dan Republik Latvia ini mengatakan bahwa masyarakat Swedia memiliki hobi untuk melakukan perjalanan wisata jarak jauh rata-rata dua kali dalam setahun. Terutama ke daerah-daerah tujuan wisata yang menawarkan obyek wisata panorama pantai, pegunungan, serta budaya yang menarik. 

“Kegemaran tersebut menjadi salah satu peluang dan potensi yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia, untuk meningkatkan arus masuk wisatawan Swedia ke Indonesia,” tambahnya

Memanfaatkan peluang tersebut, pada tanggal 31 Oktober 2019 bertempat di Gothenburg, Swedia, KBRI Stockholm bekerja sama dengan Caraka Travelindo, Asien Paradisresor, Nusa Tenggara Timur Destination Management Centre (NTT DMC) dan didukung oleh Turkish Airlines. 

Kali ini Duta Besar Bagas Hapsoro menggarisbawahi bahwa Indonesia memiliki fokus untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism), dimana para wisatawan tidak sekedar hanya bepergian dan menikmati suatu destinasi wisata.

Berwisata ke Indonesia berarti masyarskat Swedia juga ikut terlibat dalam aktivitas bermanfaat yang memiliki arti lebih dalam untuk memberikan kontribusi besar dan dampak positif bagi pelestarian alam, lingkungan hidup dan masyarakat lokal. 

“Kami mengajak pemangku kepentingan wisata Swedia bekerjasama dan turut mempromosikan Indonesia yang berkelanjutan. Selain menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya serta keramahannya, juga kemudahan bebas visa salama 30 hari bagi turis Swedia serta udara yang selalu nyaman sepanjang tahun,” kara Bagas Hapsoro.

Sigi Neuhaus, seorang berkebangsaan Jerman yang memiliki kecintaan besar terhadap Indonesia, melalui perusahaan travel agent yang dikelolanya, Caraka Travelindo, secara intensif turut mempromosikan Indonesia dalam presentasinya. 

Saat ini terdapat 10 destinasi baru di Indonesia yang dikenal sebagai 10 new Bali, dan masing-masing memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Indonesia juga memiliki infrastruktur pariwisata yang maju saat ini dan fasilitas akomodasi serta transportasi yang memadai dan memudahkan turis yang ingin berlibur di Indonesia. 

Beberapa destinasi primadona baru pariwisata Indonesia, yakni Flores, Sumbawa, Pulau Komodo, Labuan Bajo, juga dipromosikan oleh Oyan Kristian dari NTT DMC.

Saat ini perkembangan infrastruktur pariwisata di kawasan tersebut berkembang pesat, yang ditandai dengan maraknya investor yang membangun fasilitas hotel, transportasi kapal, untuk memudahkan para wisatawan berlibur dan menikmati keindahan area wisata.

Masyarakat Swedia memiliki keinginan yang cukup besar untuk mengikuti paket-paket wisata dengan tema melakukan wisata secara berkelanjutan (sustainable tourism).

Hanna Anfelter, seorang travel jurnalis yang memiliki perhatian besar terhadap isu sustainable tourism menyampaikan pengalamannya selama berwisata di area Sidemen, Bali.

Turis dapat tinggal di penginapan yang dikelola oleh orang lokal dan rumah makan setempat menyediakan makanan dari kebun yang dikelola sendiri. Tidak ada penggunaan plastik di area penginapan kawasan Sidemen serta mengutamakan konsep back to nature, ungkap Hanna Anfelter. 

Kegiatan B to B meeting berlangsung intensif dan berlangsung diskusi yang menarik antara Travel Agent Swedia dan Indonesia, yang membahas peluang pengembangan paket wisata destinasi baru dan Bali yang masih menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan Swedia. 

Kunjungan wisatawan Swedia ke Indonesia menunjukan tren yang relatif meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata di tahun 2018 terdapat kunjungan 50.380 wisatawan Swedia ke Indonesia, dengan rata-rata pengeluaran sebesar US$ 1.500,- per turis. 

Nilai tersebut masih memiliki potensi yang cukup besar dimasa mendatang untuk meningkat dan perlu dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku usaha pariwisata di Indonesia, kata Dubes Bagas Hapsoro.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)