Keindahan Candi Borobudur yang mendunia ( Foto: Kemenparekraf)
YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Dirjen Pehubungan Darat, Kementerian Pehubungan RI, Budi Setyadi mengimplementasikan progam Kawasan Stategis Pariwisata Nasional ( KSPN) dengan revitalisasi penyediaan pelayanan angkutan antarmoda pola tetap dan teratur yang akan menjadikan lokasi wisata lebih mudah diakses, teritegrasi dengan moda lain.
” Kita dukung dengan kepastian layanan, peningkatan konektivitas serta menciptakan captive demand , dengan menggunakan skema mix use untuk mendukung visi dan misi Presiden Joko Widodo dalam pengembangan KSPN,” ungkap Budi.
Kementerian perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat hadir untuk menyediakan sarana transportasi umum sebagai penunjang bagi masyarakat maupun wisatawan dalam melakukan aktifitas perjalanan wisata dari dan menuju Kawasan Candi Borobudur,” kata Budi Setiyadi dalam sambutannya yang dibacakan Direktur Angkutan Jalan Ahmad Yani secara online, Sabtu.
Dirjen Budi menyampaikan itu dalam “Rapat Revitalisasi Peningkatan PelayananAngkutqn Antarmoda Pola Tetap Dan Teratur Di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobidur Dengqn Konsep Mix Use Penggunaan Sarana Angkutan”. Hadir dalam rapat itu Kepala BPTD Jateng dan DIY, Kadiahub Jateng, Kadishub DIY dan seluruh pihak terkait di Yogyakarta.
Menurut Budi, Pelayanan Angkutan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) hadir sebagai solusi dalam memenuhi tingkat kebutuhan transportasi masyarakat dalam sektor pariwisata. Sebuah kompetensi dasar dalam layanan transportasi yang diberikan Pemerintah melihat factor keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan.
Dengan situasi pandemi COVID -19 yang terjadi di seluruh dunia berakibat pada perubahan pola aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu, Pemerintah melalui Kemenhub mulai menerapkan konsep New Normal yaitu perubahan budaya hidup masyarakat dengan melihat pada pedoman protokol kesehatan sesuai standar WHO dalam pelayanan bidang transportasi masal.
Ahmad Yani menambahkan tak hanya Standar Prosedur Protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, penggunaan hand sanitizer, penggunaan masker, namun juga physical distancing juga perlu dilakukan dan di sosialisasikan khususnya dalam penggunaan transportasi umum.
Menurut Yani, seluruh upaya yang dilakukan oleh Pemerintah tidak akan maksimal, jika tidak ada sinergitas dari seluruh pelaku usaha yang begerak pada bidang pariwisata serta menjadi poros utama dalam menyukseskan, melancarkan dan meningkatkan kualitas kinerja penyelenggaraan pelayanan KSPN.
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, Ahmad mengajakl peserta rapat kenormalan baru sebagai momentum dan awal kebangkitan pariwisara RI.
“Penyelenggaraan angkutan umum yang baik, selamat, aman, nyaman dan sehat merupakan kewajiban dan tanggung jawab bersama, antara pemerintah pusat dan daerah, operator angkutan umum untuk memberikan dan meningkatkan kualitas pelayanan angkutan jalan, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, tambahnya.
Dukungan semua oihak dibutuhkan mengingat Candi Borobudur adalah sebuah Megastruktur warisan wangsa Syailendra yang dibangun mulai abad 8 ini merupakan bangunan candi dan kitab pengetahuan Buddha terbesar di dunia.
Pasca ditetapkannya Candi Borobudur menjadi Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, ia menjadi jujugan turistis. Kini tak kurang dari 3,5 juta pengunjung setiap tahunnya memadati benda cagar budaya tersebut.
Tingginya jumlah pengunjung, meningkatkan daya perekonomian khususnya sektor perekonomian mikro dan makro sebagai penunjang roda perekonomian masyarakat sekitar. Transportasi merupakan suatu elemen yang tak terpisahkan dari roda perekonomian baik skala mikro maupun makro.