DAERAH

Dilan Corner, Destinasi Milenial di Kota Kembang

BANDUNG, bisniswisata.co.id: Film Dilan 1990 memang meraup sukses di layar lebar. Tercatat hingga kini sudah menembus 6 juta penonton. Ini menunjukkan sebagai indikator kesuksesan dari semua film nasional yang setting dan shotingnya berlatar kota Kembang, Bandung.

Dan kini hadir Dilan 1991, yang merupakan film sekuel dari film Dilan 1990. Film Dilan 1991 akan rilis pada 28 Februari 2019. Namun dalam Gala Priemere-nya pada Ahad (24/2) rumah produksi Max Pictures membuat secara khusus Hari Dilan. Bahkan Tak ingin kehilangan moment, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membangun Dilan Corner.

Dilan Corner berdiri di Taman Saparua, Bandung. Ruang publik yang kecil ini, dilengkapi sejumlah fasilitas literasi dengan polesan film Dilan. Sehingga menjadi destinasi wisata milenial untuk beraktifitas, menikmati keindahan taman kota, merasakan kesejukan udara kota diantara kebisingan lalu lintas yang semakin padat.

“Tempatnya ada memorabilia, ada meja tempat orang membaca buku, termasuk nanti ada perpustakaan, tempat olahraga. Jadi nanti di sudut sana ada bangunan isinya buku terpilih,” ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melakukan proses peletakan batu pertama atau groundbreaking Dilan Corner di Taman Saparua, Bandung, Ahad (24/2/2019).

Ia berharap, Sudut Dilan dapat menjadi ruang untuk menambah produktivitas kaum milenial dalam hal literasi. “Taman literasi adalah semangat yang ingin kita hadirkan di mana seringkali film ini sukses karena datang dari novel. Jadi nanti tempat ini dipakai secara positif untuk membahas sastra, novel, mendiskusikannya seperti inspirasi film Dilan dikonversi menjadi film. Mudah-mudahan ingat Dilan ingat kesuksesan literasi dan film,” jelasnya.

Ke depannya, Dilan Corner akan dipenuhi banyak meja-meja dan buku, termasuk perpustakaannya. ” Literasi Indonesia ranking 60 dari 65 negara. Orang Indonesia kan baca buku males. Supaya kita bisa mengubah kebiasaan menjadi untuk bisa membuat tulisan. Sudut ini kan kurang termanfaatkan, jadi kita ubah menjadi positif,” sambung Kang Emil, panggilan akrabnya.

Dilan Corner akan memakan waktu selama setahun. Setelah proyek selesai para pemain film Dilan dapat kembali meresmikan Dilan Corner. “Tanahnya milik pemerintah, butuh setahun. Jadi nanti akhir tahun selesai. Kita doakan hari ini lancar dan masyarakat Bandung bisa mendukung kuatnya industri film di Bandung. Setelah selesai nanti kita reuni lagi di sini,” kata Emil.

Kehadiran Dilan Corner ini, lanjut dia, sebagai apresiasi pemerintah lantaran sangat merepresentasikan kondisi Bandung dan Jawa Barat. “Karena setting-nya sangat Bandung, Jawa Barat. Sehingga alasan itu yang menjadikan kita mengapresiasi menginspirasi anak muda yang dilakukan Pidi Baiq, menulis, film dan anak muda yang menjadi teladan,” jelas mantan Walikota Bandung.

Pada acara itu, dua pemeran utama film Dilan 1991, Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla, turut terlibat dalam prosesi tersebut dengan meletakkan bata dan semen. Kehadiran para pemeran Dilan pun menyita perhatian masyarakat dan fans. Tak ingin kehilangan kesempatan, mereka berdesakan untuk berswafoto bersama para pemeran Dilan.

Melihat apresiasi cukup tinggi membuat Iqbaal dan Vanesha merasa bangga akan adanya Sudut Dilan. “Bangga film Dilan 1991 bisa teraprseiasi oleh Kang Ridwan Kamil, Pak Arief Yahya dan masyarakat Bandung. Setelah Dilan Corner selesai semoga enggak cuma ada milenial dan fans saja semoga Dilan Corner jadi ruang baca dan ada yang bisa bikin buku seperti Pidi Baiq,” ucap Iqbaal. (NDY)

Endy Poerwanto