TRANSPORTASI

Dihantam Gempa, Perbaikan Bandara Mutiara Palu Rp 60 Miliar

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kondisi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Sulawesi Tengah rusak parah akibat diguncang gempa magnitudo 7,4 pada Jumat, 28 September 2018. Kaca-kaca pecah dimana-mana, tembok retak, dan plafon ambruk. Kondisi terparah terlihat di lantai dua bandara. Reruntuhan tembok dan plafon berjatuhan memenuhi anak tangga gedung.

Meski mengalami kerusakan parah, bandara ini masih difungsikan, khususnya di lantai satu. Selain kerumunan penumpang, di bandara juga terlihat tumpukan logistik sembako yang akan dibagukan untuk korban gempa dan tsunami Palu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menggatakan runway (landasan pacu pesawat) mengalami kerusakan besar akibat gempa Palu Donggala. Kerusakan itu terletak di runway sektor 33 yang membutuhkan waktu perbaikan sekitar tiga bulan.

“Biaya perbaikan runway 33 juga tak murah. Diperkirakan jumlahnya sekitar Rp 60 miliar karena kerusakan yang cukup parah,” ujar Budi Karya di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Rabu (03/10/2018).

Kerusakan runway di sektor 33 terjadi sepanjang 300 meter. Sedangkan di runway sektor 15 kerusakannya sepanjang 250 meter, namun tidak parah. Waktu perbaikan di sektor 15 diperkirakan sekitar waktu dua minggu. Dua minggu ke depan, runway sektor 15 dapat digunakan untuk berbagai pesawat. “Sehingga pesawat 737 bisa mendarat termasuk pesawat Aairbus dan penerbangan lebih leluasa,” tutur Budi Karya.

Untuk perbaikan konstruksi bandara, Budi Karya berujar menghabiskan biaya hingga Rp 20 miliar. Pembenahan pun diperkirakan selama tiga sampai empat bulan, tambahnya seperti dilansir laman Tempo.co

Direktur Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Polana Pramesti mengatakan gempa masih kerap dirasakan di sana. Namun, tidak ada penambahan kerusakan akibat gempa susulan. Pembenahan menara ACT yang hancur, kata Polana, akan memakan waktu tiga hingga empat bulan untuk pembangunannya. “Yang lebih utama (untuk perbaikan) teriminal dan landasan di Bandara Mutiara Palu,” kata Polana. (EP)

Endy Poerwanto