HAMBURG, bisniswisata.co.id: Survey kembali menunjukkan China akan merebut kembali posisi teratasnya sebagai pasar sumber utama untuk pariwisata internasional, ungkap COTRI ANALYTICS.
Dilansir dari Travel Daily News, penelitian kuantitatif dari COTRI China Outbound Tourism Research Institute menyimpulkan November 2020 melihat dimulainya kembali pariwisata internasional
Wisatawan dari China Daratan diharapkan jumlahnya lebih dari satu juta orang mulai melakukan penyeberangan perbatasan, dengan Daerah Administratif Khusus Makau sebagai tujuan utama.
Namun, sejumlah negara lain di Asia kembali menyambut kedatangan wisatawan Tiongkok, termasuk Thailand, Laos, Jepang, Singapura, dan lainnya. Warga negara China di wilayah Schengen di Eropa juga dapat melakukan perjalanan antar negara Eropa.
Prof.Dr.Wolfgang Georg Arlt, CEO COTRI mengatakan bahwa China jelas yang tertinggi dalam kelompok pertumbuhan yang kerdil dalam perkembangan saat ini. Pada November 2019, lebih dari sepuluh juta orang Tiongkok bepergian ke luar negeri dan pasar sumber lainnya juga mengirimkan jutaan untuk perjalanan bisnis dan rekreasi internasional.
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa ‘cahaya di ujung terowongan’ pribahasa yang sering dikutip terlihat sangat mirip dengan lentera Tiongkok.
Sepanjang tahun 2020 ini COTRI ANALYTICS mengharapkan 18 juta perjalanan internasional Tiongkok, yang sebagian besar terjadi pada bulan Januari, mewakili sekitar 10% dari jumlah untuk tahun 2019.
Untuk tahun 2021 diperkirakan sekitar 100 juta perjalanan internasional warga Tiongkok. Prof.Dr. Arlt mengatakan ada jutaan orang Tiongkok yang dengan penuh semangat menunggu untuk bepergian ke luar negeri lagi.
Pandemi COVID-19 hampir dikalahkan di Asia Timur dan vaksin diharapkan tersedia dalam beberapa minggu. “Kita akan melihat gelombang pelancong keluar Tiongkok yang memulai Tahun Baru Imlek bepergian ke Asia dan setelah Paskah ke Eropa,”
Rezim visa dan koneksi udara perlu waktu untuk kembali ke jalurnya, itulah sebabnya kami hanya memperkirakan sekitar 100 juta perjalanan pada tahun 2021. Namun, pada tahun 2022, kami sangat mungkin melihat rekor baru jumlah perjalanan keluar negri.
China akan pulih lebih cepat daripada pasar sumber lainnya dan wisatawan China akan mencari destinasi baru yang tidak terlalu ramai dan ramah menawarkan produk berkualitas dan disesuaikan dengan permintaan spesifik mereka.
Permintaan akan berbeda pada masa pasca-virus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tujuan dan penyedia layanan sebaiknya mulai sekarang untuk mempersiapkan tamu ‘baru’ wisatawan China ini, tambah Prof.Dr.Wolfgang Georg Arlt.