JAKARTA, bisniswisata.co.id: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik pada September 2019 sebanyak 6,2 juta orang. Jumlah ini turun 8,24 persen dibandingkan Agustus 2019. Penurunan ini terjadi di seluruh bandara utama meliputi Bandara Ngurah Rai Denpasar 11,63 persen, Soekarno Hatta Jakarta 4,92 persen, Kualanamu Medan 4,88 persen, Juanda Surabaya 4,80 persen dan Hasanuddin-Makassar sebesar 0,65 persen.
“Jumlah penumpang domestik terbesar melalui Soekarno Hatta, Jakarta yakni mencapai sebanyak 1,6 juta orang atau 26,45 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda, Surabaya 515,3 ribu orang atau 8,36 persen,” Suhariyanto, di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/11).
Sementara itu secara kumulatif angkutan udara domestik Januari-September 2019 tercatat sebanyak 56,5 juta orang. Angka ini turun sebesar 19,89 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 70,5 juta orang. “Jumlah terbesar tercatat di Soekarno Hatta mencapai 13,9 juta orang atau 24,56 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda, Surabaya 4,6 juta orang atau 8,18 persen,” tambahnya.
Suhariyanto melanjutkan Sedangkan untuk penumpang angkutan udara ke luar negeri atau internasional pada September 2019 mencapai 1,6 juta penumpang. Angka tersebut mengalami penurunan 5,22 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Ngurah Rai, Denpasar 7,52 persen, Kualanamu, Medan 5,48 persen, dan Soekarno Hatta, Jakarta 1,47 persen. Sementara kenaikan terjadi di Bandara Hasanudin, Makassar 38,71 persen dan Juanda, Surabaya 0,22 persen.
Selama Januari-September 2019, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 13,8 juta orang atau naik 3,22 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah penumpang ke luar negeri terbesar melalui Soekarno Hatta, Jakarta mencapai 5,7 juta orang atau 41,18 persen dari jumlah seluruh penumpang ke luar negeri diikuti Ngurah Rai, Denpasar 5,2 juta orang atau 37,53 persen. (end)