DAERAH

BPS: Asian Games tak Pengaruhi Kunjungan Wisman ke Sumsel

PALEMBANG, bisniswisata.co.id: Perhelatan Asian Games 2018 yang berlangsung di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) ternyata tidak mampu mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang bertandang ke daerah yang terkenal dengan kuliner Empek-empek

Hal itu terlihat dari data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, terkait jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di mana terjadi penurunan jumlah wisman dari semula 14.701 orang pada 2017 menjadi 13.806 orang pada 2018 atau turun 6,1%.

Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan pihaknya menghitung jumlah kunjungan wisman yang melalui pintu Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. “Pariwisata kita tahun 2018 lebih rendah dibandingkan tahun 2017 terjadi penurunan sekitar 6,1% jumlah wisman,” kata Endang, Senin (1/2/2019).

Endang menjelaskan memang pada saat Asian Games yang berlangsung pada Agustus 2018 terjadi kenaikan sebesar 60% jumlah wisman, yakni dari 1.418 orang menjadi 2.263 orang (year on year).

Namun demikian, dia menilai, kenaikan kunjungan tersebut tidak terjadi sebelum event maupun setelah pesta olahraga terbesar di Asia itu usai. “Berbeda dengan tahun sebelumnya, data kami menunjukkan jumlah kunjungan wisman setiap bulannya relatif lebih tinggi,” katanya.

Dinas Pariwisata Kota Palembang mengklaim jumlah kunjungan wisman ke Palembang naik signifikan pada tahun lalu karena adanya Asian Games. Asian Games sudah memberikan efek positif terhadap pariwisata di kota itu.

“Data kami menunjukkan peningkatan jadi 12.000-an wisman yang ke kota Palembang dari semula 9.000 wisman pada 2017. Mungkin beda sumber dengan BPS, kami jelas menghitungnya dari okupansi hotel,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani seperti dilansir laman Bisnis.com.

Isnaini menambahkan pihaknya berupaya menjaga jumlah kunjungan wisman tahun ini agar sama seperti tahun lalu. “Tahun ini bisa saja terjadi penurunan karena event besar seperti Asian Games tidak ada, namun kami optimistis jumlah wisman yang ke sini paling tidak sama seperti tahun lalu,” katanya.

Sebagai ibukota propinsi Sumatera Selatan, Palembang terus berbanah diri dalam pariwisatanya. Ada beberapa destinasi wisata di Kota Palembang yang kerap dikunjungi wisatawan lokal, nasional maupun internasional. Beberapa obyek wisata ynga ngehits dan menjadi trend kunjungan para pelancong antara lain:

#. Jembatan Ampera dan Sungai Musi
Tempat wisata pertama yang disambangi saat di Palembang: Jembatan Ampera dan Sungai Musi. Kedua lokasi ini ikon Palembang. Bahkan ada pameo tak lengkap ke Palembang sebelum mengunjungi tempat wisata ini. Waktu yang tepat datang ke jembatan yang dibuat rakyat pada malam hari, dikarenakan suasana malam sangat eksotik dipenuhi gemerlapan lampu. Tahun 1962 jembatan ini digunakan untuk penghubung dari Ulu dan juga Ilir. 50 meter dari Jembatan Ampera ini ada pusat souvenir dan kuliner sehingga memudahkan wisatawan.

# Masjid Cheng Hoo Palembang
Masjid bergaya Tionghoa ini bukti bangsa China memiliki hubungan dengan agama islam. Masjid ini berwarna merah, sesuai masyarakat China menyukai warna merah dan menganggap warna merah merupakan warna sakral. Semua ornamen masjid nuansanya China. Di dalam masjid ini ada bangunan mirip Kelenteng tempat peribadahan orang Khonghucu. Bangunan itu ada disamping dari masjid ini. Sehingga selain anda bisa beriwisata religi ke masjid juga bisa melihat lihat isi dari kelenteng di sebelah masjid.

#. Bukit Siguntang
Wisata dengan suasana pegunungan dan pemandangan hijau yang menakjubkan. Letak bukit ini ada di Bukit Lama, kecamatan Ilir Barat. Bukit setinggi 29 sampai dengan 30 meter di atas permukaan laut. Konon, bukit ini dulunya dijadikan tempat untuk persemedian. Jangan heran ada makam bangsawan jaman dahulu, yang bersemayam di bukit ini. Bangsawan itu merupakan pendiri Kota Palembang. Sehingga obyek wisata ini masih dianggap sakral dan suci. Nah, jika datang ke tempat ini Jangan berniat buruk dan berkata kotor.

#. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Palembang juga memiliki wisata sejarah, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II namanya. Museum ini untuk mengenang berbagai macam peninggalan kerajaan Palembang. Lokasi museum ini berada di Jembatan Ampera juga Benteng Kuto Besak. Museum ini sangat unik dan desain arsitekturnya pun unik dilihat dari kedua tangganya yang melingkar. Koleksi peninggalan Kerajaan Palembang menarik untuk dilihat, direnungi dan diresapi betap hebatnya zaman dulu.

#. Benteng Kuto Besak
Letak benteng ini dekat dengan jembatan Ampera. Benteng Kuto Besak ini menjadi bukti bahwa kerajaan Palembang Darussalam pernah berjaya dan berkembang d Indonesia. Di dalam Benteng Kuto Besak terdapat kantor kesehatan Kodam Sriwijaya 2 juga rumah sakit. Bahkan benteng yang dibangun menggunakan dinding batu ini berfungsi benteng pada jaman dahulu adalah digunakan sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh.

#. Hutan Punti Kayu
Hutan ini dibangun 1998 dijadikan sebagai hutan lindung sebab fungsi ekologis adalah tata air juga kesuburan tanah. Panorama hutan ini sangat indah berupa hutan pinus yang hijau membentang bahkan didalamnya ada kebun binatang mini: kera ekor panjang, gajah dan masih banyak lagi satwa lainnya. Kegiatan di Hutan Punti Kayu adalah atraksi gajah, berenang, menunggang kuda dan masih banyak lagi lainnya.

#. Pulau Kemaro
Salah satu wisata bahari di Palembang adalah Pulau Kemaro. Pulau ini lokasinya di tengah perairan Sungai Musi. Selain bisa melihat keindahan dan keelokan Sungai Musi, wisatawan bisa melihat obyek wisata yang menarik adalah vihara kuno. Juga ada legenda kisah putri di Pulau ini. Kisah dari Putri itu adalah putri itu menikah dengan anak raja dari negara China, mas kawin yang diberikan adalah 9 guci emas. Namun untuk menghindari bajak laut, guci emas ditutupi dengan sayuran sebab dikirim melalui jalur perairan. Ketika anak raja melihat yang datang hanyalah sayuran, maka sayuran dibuangnya ke Sungai Musi. Ketika sang anak raja tahu bahwa guci tadi bersama sayuran yang telah dibuangnya ke sungai, anak raja itu pun menyesal dan menceburkan diri ke sungai. Setelah beberapa lama suaminya tidak muncul, puteri itu ikut menerjunkan diri ke sungai namun sang puteri dan suaminya tewas ke dalam sungai tersebut. Oleh sebab itu untuk mengenang mereka dibangunlah kuil kuil di Pulau Kemaro ini.

#. Wisata Air Terjun

Ada tiga wisata air terjun di Palembang. Air terjun Lematang Indah, Air Terjun Bidadari dan Air Terjun Maung. Destinasi wisata air terjun Lematang Indah ini ada di kota Pagar Alam. Tinggi dari air terjun sendiri adalah 40 meter. Memang air terjun tersebut tidak terlalu tinggi namun volume airnya banyak tidak seperti air terjun lainnya. Keindahan air terjun ini terletak pada pemandangan yang ada di sekitar air terjun tersebut. Tidak hanya pemandangan yang ada di air terjun saja yang indah namun sepanjang perjalanan menuju ke tempat wisata air terjun, pengunjung akan disuguhkan pemandangan yang asri serta hawa yang sejuk.

#. Taman Kambang Iwak
Taman ini awalnya dibangun untuk para keturunan Belanda sebagai tempat olahraga. Taman Kambang Iwak juga memiliki danau di bagian tengahnya yang berfungsi sebagai penghias taman, juga untuk menampung air hujan, sehingga bisa menangkal banjir. Taman dengan luas 5 ha ini makin hari terus diperbaharui dengan berbagai fasilitas, yaitu taman bermain anak, fasilitas hotspot gratis bagi yang ingin mengakses internet, keran air yang bisa langsung diminum, dan tempat bersantai sambil menikmati keindahan taman.

#. Kampung Kapitan
Kampung Kapitan satu kawasan yang bernilai sejarah tinggi. Kampung ini tempat pertama kalinya warga Tionghoa menetap di Palembang saat kota tersebut masih dalam jajahan Belanda. Kini, Kampung Kapitan dijadikan sebagai obyek wisata. Nilai seni dan budaya di Kampung Kapitan terletak pada struktur bangunan rumah di sana. Rumah di kawasan Kampung Kapitan mengandung dua pengaruh budaya, yakni budaya Tionghoa dan budaya Palembang. Budaya Tionghoa bisa dilihat dari bagian dalam rumah dan bagian teras rumah. Sedangkan budaya Palembang terlihat dari bangunan rumah yang menyerupai limas dan ada tiang yang menopang berdirinya rumah. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto