MANILA, bisniswisata.co.id: Total kedatangan wisatawan ke Filipina diperkirakan mencapai 1,5 juta orang pada bulan terakhir tahun ini karena kampanye pariwisata yang agresif dari pemerintah, menurut Biro Imigrasi (BI) negara itu.
Hal ini terjadi karena tren perjalanan menunjukkan peningkatan besar jumlah wisatawan pada tahun 2023, kata Komisaris Norman Tansingco dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari pna.com, Tansingco mengatakan bahwa pada kuartal kedua tahun 2023, biro tersebut telah mulai mencatat sekitar 1 juta kedatangan per bulan, jauh dari angka kurang dari 100.000 kedatangan per bulan selama puncak pandemi.
Dia mengatakan, pihaknya mencatat total kedatangan penumpang pada November sebanyak 1.160.699 orang, hampir setengahnya adalah warga negara asing.
Tansingco mengaitkan peningkatan jumlah kedatangan ini dengan “kampanye pariwisata agresif yang dilakukan pemerintah.”. Pada tahun 2023, jumlah penumpang yang datang sepanjang tahun sudah 79 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.
Tansingco lebih lanjut mengatakan pariwisata outbound Filipina juga telah bangkit kembali.
Pada bulan November, imigrasi Filipina (BI) mencatat hampir 1,1 juta keberangkatan, mendekati 1,3 juta yang tercatat pada November 2019.
Sementara itu, Tansingco mengatakan mereka telah menambah tenaga kerja mereka, dan telah mengerahkan tim augmentasi dan konter keliling untuk memastikan kelancaran operasional selama musim liburan.
Keberangkatan
Sementara itu di bandara, awak kapal dan penumpang, serta penumpang Filipina yang akan berangkat diharuskan mendaftar di eTravel.
Penumpang yang dikecualikan dari pendaftaran adalah diplomat asing dan tanggungannya; pejabat asing dan anggota delegasinya; pemegang 9(e) visa diplomatik; dan pemegang paspor diplomatik dan dinas/dinas.
eTravel adalah proyek gabungan imigrasi, Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi, Departemen Pariwisata, dan lembaga pemerintah lainnya serta pemangku kepentingan di industri perjalanan dan pariwisata.
Tansingco mengatakan juga akan menyediakan kios eTravel untuk memungkinkan individu yang tidak memiliki akses ke ponsel pintar atau Internet dapat mendaftar langsung.
eTravel menggantikan kartu kedatangan dan keberangkatan yang harus diisi oleh penumpang internasional sebelum diperiksa oleh petugas imigrasi. Hal ini mengurangi kebutuhan berbasis kertas dengan menyelaraskan semua kebutuhan data dalam satu platform bersama.