MADRID, bisniswisata.co.id: INOVASI, pemberdayaan pemuda dan pembangunan pariwisata pedesaan menjadi pusat perhatian, saat Perdana Menteri Spanyol Sánchez Pérez-Castejón bergabung di hari ketiga Sidang Umum UNWTO di Madrid (30 November -3 December).
Sidang kepariwisataan global berfokus pada tanggapan UNWTO terhadap dampak pandemi dan membangun kesepahaman anggota untuk pencapaian program kerja menuju pembangunan kepariwisataan yang lebih berkelanjutan dan inklusif .
Pada sesi tematik khusus, “Building for the Future: Innovation, Education and Rural Development/Membangun untuk Masa Depan: Inovasi, Pendidikan dan Pembangunan Pedesaan”, Perdana Menteri Sánchez mengakui pentingnya memberikan peluang pembangunan kepariwisataan di luar kota –di pedesaan–, baik di Spanyol mau pun di seluruh dunia. Dalam hal ini pemerintah Spanyol, mendukung misi yang diemban UNWTO.
“Jika kita serius tentang “leaving nobody behind/tidak meninggalkan siapa pun”, maka kita harus serius tentang inovasi, pendidikan dan tentang memajukan pariwisata sebagai alat untuk pembangunan pedesaan. Itu berarti memberdayakan kaum muda, mendukung pengembangan potensi, bakat kepariwisataan, dan juga memberikan solusi terbaik, dukungan politik dan keuangan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan serta mengubah sektor pariwisata,” ungkap Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili lebih jauh.
Visi Bersama
Sesi tersebut mencakup debat tingkat menteri tentang “Politics to Foster Tourism for Rural Development/Menumbuhkan Politik Kepariwisataan untuk Pembangunan Pedesaan”, dengan mendengarkan masukan dari Menteri Pariwisata Kolombia, Jamaika, Malaysia, Paraguay, Slovenia, Tanzania, Spanyol dan Turki. Dilanjutkan dengan pertemuan meja bundar tentang kewirausahaan dan inovasi. yang diikuti Menteri Pariwisata Chili, Yunani, Jepang, Yordania, Nigeria, Portugal dan Uni Emirat Arab. Sedangkan sektor swasta diwakili oleh pemenang UNWTO Global Rural Tourism Startup Competition.
Diskusi penutup dalam sesi tematik ini tentang pemberdayaan pemimpin pariwisata masa depan, dengan mengacu pada Liga Pelajar UNWTO, menampilkan kontribusi dari Menteri Pariwisata Bulgaria, Lebanon, Maladewa dan Oman, serta anggota UNWTO Students’ League.
Selain melihat ke masa depan, Sidang Umum juga merayakan destinasi yang telah berhasil menjadikan pariwisata sebagai peluang dan pilar pembangunan pedesaan. Dari ratusan kandidat desa wisata, Sidang Umum menetapkan 44 desa dari 32 negara dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik UNWTO.
Uzbekistan, Bali dan Kerajaan Arab Saudi
Selain Sidang Tematik, hari ketiga Sidang Umum ke-24 UNWTO, juga dibahas lebih detail untuk mendapat persetujuan anggota hal program kerja dua tahun ke depan. Agendanya antara lain tekad pimpinan UNWTO mendekatkan Sekretariat ke negara-negara anggota, dicontohkan Kantor Regional pertama untuk Timur Tengah, dibuka pada Juni 2021 dan diratifikasi negara-negara anggota di Sidang Umum. Beberapa anggota menyatakan keinginan menjadi tuan rumah kantor regional di masa depan dan berfungsi sebagai hub pekerjaan UNWTO di wilayah mereka.
Sedang untuk Sidang Umum ke-25 tahun 2023, anggota memilih Uzbekistan menjadi tuan rumah dan setuju pembentukan gugus tugas baru untuk Redesign Tourism for the Future.
Selain itu, Bali di Indonesia dikukuhkan sebagai tuan rumah untuk Hari Pariwisata Dunia 2022, dengan tema “Rethinking Tourism/’Memikirkan Kembali Pariwisata”. Dan Kerajaan Arab Saudi dikukuhkan sebagai host country/negara tuan rumah Hari Pariwisata Dunia 2022, tahun yang ditetapkan sebagai tahun “Pariwisata untuk Investasi Hijau/Tourism for Green Investments”.
Sidang Umum juga memenuhi kewajibannya mendukung pencalonan anggota baru untuk bertugas di Komite Etika Pariwisata Dunia. Selanjutnya, 17 negara dipastikan duduk di Dewan Eksekutif UNWTO dari tahun 2021 hingga 2025, dengan Puerto Rico sebagai perwakilan Affiliate Members. *