YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: AVMS Fashion Movement tampilkan sejumlah karya dan menghasilkan produk fashion ditengah perjuangan melawan kondisi keterpurukan akibat pandemic COVID-19.
Digelar untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kegiatan ini diharapkan menjadi ‘pahlawan’ masa kini yang memberikan dampak positif dan menyalakan semangat bagi sekitarnya terutama menggerakkan ekonomi fashion Indonesia dengan membuka kesempatan bagi seluruh desainer dari segala kalangan
“Harapan kami juga melalu AVMS FM ini dapat memberikan kesempatan kepada pelaku fashion dari luar kota jogjakarta untuk dapat bergabung bersama kami, dan juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat,” kata Arby Vembria, penggagas dan penyelenggara kegiatan ini, hari ini.
Acara menampilkan karya 12 desainer Yogyakarta dengan karya terbaru mereka pada AVMS Fashion Movement di Arby Vembria Modeling School digital studio, hari ini
Mereka adalah Touch of Ramadhani by Ramadhani Kadir, X Vy.Co Leather Bags, Bea Chic by Linsa Emanuela, Sakawuni Boutique by Listyani Darma, HNT by Hesti Nugraheni, Madaka by Air Monika, Almaisya by Erma Widiati.
Ada juga CF by Ria Whany, Batik Damal Langit by Ratmi, Omah Djait Gege by Henny Ananda, Allasara by Mutia Trani, Anak Boo by Yasinta Riska dan NIMCO by Resti.
Mengingat adanya peraturan pemerintah dalam menghadapi New Normal bahwa tidak boleh melebihi 50 orang dalam sebuah kegiatan yang mengakibatkan kerumunan massa, maka acara ini juga streaming melalui media sosial, ungkap Arby Vembria
Acara lansung yang dapat disaksikan juga dibuat dalam tiga sesi untuk menghindari kerumunan (physical distancing) yaitu mulai pukul 16.00 WIB-17.00 WIB, 18.30 WIB- 19.30 WIB, dan 20.00 WIB-21.00 WIB.
“Untuk menerapkan protokol kesehatan acara dibagi tiga sesi untuk mengurangin kerumunan. Tak hanya itu, dalam satu ruangan studio jumlahnya pun dibatasi,” ungkapnya.
Untuk mengikuti kegiatan ini, lanjut Arby, tak ada persyaratan tertentu bagi UMKM dan desainer untuk menampilkan produknya. Asalkan, produk atau brand yang dimiliki UMKM atau desainer asli (milik sendiri).
“Kalau persyaratan khusus atau kurasi produk kami tidak ada patokan. Karena, niat awalnya memang untuk membantu penjualan. Namun, yang diwajibkan untuk mengikuti kegiatan ini mereka (peserta) harus punya produk orisinil,” tuturnya.
Nantinya, penikmat fesyen dapat berbelanja secara langsung produk tersebut secara online melalui akun resmi AVMS Yogyakarta atau akun masing-masing pemilik brand.
“Harapan kami, melalui AVMS Fasion Movement dapat memberikan kesempatan kepada pelaku fesyen termasuk dari luar kota jogjakarta untuk dapat bergabung bersama kami. Rencananya jangkauan peserta bisa diperluas dengan target nasional,” tambahnya.
Pihaknya sudah menyelenggarakan sebanyak enam kali dan untuk pagelaran yang ketujuh akan dibuat secara nasional, jelasnya.