Keluarga Indonesia melaksanakan ibadah umroh mulai dari nenek, anak, menantu hingga cucu. Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara izin umroh jemaah Indobesia dan beberapa negara lainnya terkait penyebaran virus Corona yang telah merambah enam benua. ( Foto: Dok pribadi keluarga Rusadi Nurima).
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Ketua Umum ASITA, Dr. N. Rusmiati, M.Si bisa memahami kebijakan Pemerintah Arab Saudi menunda izin kedatangan jemaah umroh termasuk Indonesia meskipun menyayangkan sikap negara itu pada negara yang belum ada data korban virus ini.
” Sangat disayangkan jemaah umroh asal Indonesia termasuk yang dibekukan sementara izin masuknya karena kasus menyebarnya virus Corona Covid-19. Padahal belum ada data korban terjangkit di negara kita yang mayoritas penduduknya Muslim, ini keputusan yang kurang baik. Apalagi tanpa koordinasi dengan pemerintah Indonesia,” kata Rusmiati.
Maksud Rusmiati, masyarakat Indonesia di tanah airnya sendiri tidak ada kasus terjangkiti virus Corona, meski dari Jepang diberitakan 9 orang WNI yang bekerja di kapal pesiar positif terkena wabah penyakit ini.
Apalagi dalam hal virus ini di kawasan Pasifik Barat kasus terbanyak terjadi di Korea Selatan (1.261) dengan 284 kasus baru, Jepang (164) dengan tujuh kasus baru, Singapura (91) bertambah satu, Australia (23) bertambah satu, Malaysia (22), Vietnam (16), Filipina (3), Kamboja (1). Untuk wilayah Asia Tenggara yaitu Thailand (40) bertambah tiga, India (3), Nepal (1), Sri Lanka (1).
Arab Saudi, tempat kota suci Makkah dan Madinah berada, menjadi tujuan Muslim dari berbagai belahan dunia yang hendak menunaikan ibadah haji dan umrah.
Sehubungan dengan keputusan kerajaaan saudi yang menghentikan sementara pelaksanaaan umroh sejumlah negara di dunia karena virus Corona maka pihaknya menghimbau anggota Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata ( Asita) yang dipimpinnya untuk sabar dan menunggu berita resmi dari kedutaan besar saudi di Jakarta.
” Tapi menurut saya Pemerintah RI harusnya tetap mempertanyakan hal ini dan mengeluarkan travel warning bagi masyarakat Indonesia untuk bepergian ke Arab Saudi,” kata Rusmiati yang juga pemilik travel Patih Indo Travel.
Sejaki bulan September 2017, mitranya dari Arab Saudi, M.Saleh Afzal, Presdir PT.Badir Matahari International ( BMI) Travel bekerjasama dengan PT.Patih Indo Permai memasarkan Paket Umroh Amanah.
Hubungan yang sudah terjalin antara Pemerintah Indonesia-Saudia Arabia, maupun antara pelaku bisnis seperti mitranya dengan PT BMI hendaknya akan memperpecat pencabutan larangan pelaksanaan ibadah umroh dari Indonesia, tambah Rusmiati.
” Saat ini saya hanya bisa terus berdoa semoga hal ini tidak berlangsung lama karena akan berdampak berhentinya kegiatan transaksi dalam umroh semua wholesaler dan operator umroh,”
Pihaknya juga berharap asosiasi penyelenggara umroh dan calon jemaah umroh menyadari bahwa kasus ini merupakan force majeur, wabah penyakit yang mengglobal karena itu adanya peristiwa ini semoga umat Muslim makin bertawakal kepada Allah SWT.
Menurut Rusmiati, banyak dari anggota Asita yang juga penyelenggara perjalanan umroh dan haji. Oleh karena itu harus segera melakukan penundaaan booking untuk segala hal yang berkaitan dengan umroh.
“Saya sebagai Ketua Umum ASITA yang memliki 7.000 anggota, telah berkoordinasi dengan pihak penerbangan, agar tiket yang sudah di issued tidak terkena biaya pembatalan (fee cancelation ) atau dikembakikan secara utuh (full refund ).
DPP ASITA siap untuk membantu memperjuangkan Refund maupun rescehdule tiket penerbangan anggota ASITA penyelenggara Umroh. Untuk memudahkan pengurusan ke maskapai maka disiapkan dokumen yaitu Surat Permohonan bantuan yg ditujukan ke DPP ASITA, Rekapan data tiket penumpang yg berisi nama, flight number, kode booking dan tujuan, tambahnya.