JAKARTA, bisniswisata. co.id: Bandara Baru Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo ditargetkan mulai operasional pada April 2019. Target itu terpaksa dikejar, setelah Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan bertolak ke Yogyakarta untuk kunjungan kerja, Selasa (28/8) memimpin rapat koordinasi pembangunan bandara internasional ini
“Direktur Teknik PT Angkasa Pura I Lukman F. Laisa menegaskan staging pertama yang akan kita dorong tahun ini, akan kita selesaikan dalam waktu 7 bulan,” papar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan dalam keterangan resmi, Rabu (29/8/2018).
Dalam tahap pertama ini, lanjut Menko, bandara didesain untuk dapat memfasilitasi 14 juta penumpang dengan terminal seluas 180.000 meter persegi, 23 parking stand di apron, dan runway sepanjang 3.250 meter. “Jadi bisa ke London langsung dari Jogja,” jelasnya.
Dicontohkan, pesawat tipe Boeing 777 yang biasa dipergunakan dalam direct flight internasional, dapat didaratkan di Provinsi DIY.
Cepatnya pengerjaan proyek ini tidak lepas dari proses pengadaan tanah yang diklaim oleh AP I sebagai yang tercepat dan terluas di Indonesia untuk kepentingan pembangunan bandara.
Tanah seluas 582,08 hektar telah 100% dibebaskan, ditandai dengan dilakukannya Serah Terima Hasil Pelaksanaan Pengadaan Tanah dari Kanwil BPN DIY kepada PT AP 1 pada tanggal 29 Maret 2018 melalui Berita Acara Nomor 61/BA-PPT/III/2018.
Di akhir rapat koordinasi, Menko Luhut meminta kepada semua pihak terkait untuk bekerja secara terpadu, memperhatikan kerapian detail pengerjaan, dengan memberi perhatian lebih pada masyarakat sekitar lokasi pembangunan bandara. “Jadi kalau ada orang sekitar yang bagus, kalian latih, lalu nanti bisa direkrut sampai pada posisi pekerjaan yang kelasnya tinggi, seperti air traffic controller,” tambah Menko Luhut.
Tak lupa ia juga mengimbau, AP I dengan didukung pemerintah daerah dapat meningkatkan pelatihan dan penyerapan tenaga kerja dari penduduk sekitar dengan tidak membatasi jenis dan level karirnya. Selain itu, Menko Luhut juga meminta supaya usaha kecil dan menengah masyarakat setempat dapat diberikan ruang usaha di areal bandara nantinya.
“Ada pembangunan tapi rakyat setempat juga harus bisa menikmati, jangan ada yang tersingkirkan,” ujar Menko Luhut yang berpesan agar manisnya buah pembangunan infrastruktur dapat dinikmati oleh semua masyarakat sekitar. (redaksibisniswisata@gmail.com)