KUPANG, bisniswisata.co.id: Aneh tapi nyata. Inilah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menggelar lomba “terbang” dengan menggunakan kekuatan metafisika. Lomba yang pertama kali digelar ini, akan berlangsung di Kabupaten Alor pada Agustus 2019.
“Lomba terbang ini rencananya akan digelar bersamaan dengan kegiatan tahunan Expo Alor 2019,” kata Kepala Bidang Pemasaran dan Perencanaan Dinas Pariwisata NTT Eden Kalakik kepada Antara di Kupang, Selasa (20/3/2018).
Menurut dia, gagasan untuk menggelar lomba “terbang” ini muncul setelah melihat sejumlah fakta yang terjadi di wilayah yang berjulukan Pulau Kenari itu dalam beberapa tahun terakhir.
“Daripada hampir setiap Minggu ada manusia terbang yang jatuh karena tabrak tower dan tabrak gedung, lebih baik kita gelar lomba supaya bisa mendatangkan manfaat untuk masyarakat daerah, sekaligus menjadi daya tarik periwisata agar wisatawan penasaran untuk datang ke Alor NTT,” kata Eden Klakik.
Eden Klakik dari Alor ini mengisahkan, pada September 2017, salah seorang yang baru pulang mengikuti pertemuan suanggi sedunia di Vietnam jatuh di belakang Kantor Bupati Alor karena menabrak tower Telkomsel. “Dan saya berpikir, lebih baik kita mengkoordinir mereka semua dalam satu wadah dan kita bisa buatkan event tahunan di Alor,” katanya menjelaskan.
Bahkan kalau perlu, kata dia, setiap destinasi wisata ditempatkan satu atau dua orang, dan ini akan menjadi daya tarik tersendiri karena ada nilai wisata khusus yang tidak ada di dunia. “Dan ini cukup menarik, juga unik lhoo,” lontarnya.
Mengenai adanya reaksi, dia mengatakan, gagasan ini memang menimbulkan pro kontra dari berbagai kalangan, tetapi pihaknya sedang berupaya membangun komunikasi dengan para pihak terkait, termasuk di antaranya gereja.
“Kita juga sedang mempertimbangkan untuk menggelar seminar atau dialog khusus untuk membahas masalah ini dengan melibatkan tokoh agama, masyarakat dan akademisi,” katanya seperti diunduh laman Antara.
Dia berharap, semua pihak dapat memahami niat baik pemerintah ini dan mendukung upaya pemerintah dalam memberdayakan orang-orang yang memiliki kemampuan metafisika di provinsi berbasis kepulauan itu.
Alor NTT memiliki wisata budaya, alam, dan sejarah. Untuk alam ada wisata pegunungan, pantai, dan bawah laut. Saat ini kita memang fokus ke wisata bahari karena daerah kepulauan dari sisi wilayah laut lebih luas dari daratan. Wilayahnya belum ramai turis dan belum dijamah oleh investor besar membuat Alor justru menjadi memikat.
Buktinya, Pantai Mali di Kota Kalabahi yang merupakan Kota Kabupaten Alor, wisatawan dapat mengunjungi pantai dengan pasir halus yang putih, air bewarna biru muda, dan pemandangan Teluk yang luar biasa indah. Suasananya sepi tanpa ramai wisatawan. Padahal pantai tersebut tak jauh dari pusat Kota Kalabahi. Sekitar 15-20 menit berkendara.
Wisata bahari Alor juga sudah lama dikenal sebagai salah satu surga bagi para penyelam. Ada 42 situs selam yang diketahui dan masih banyak yang belum tereksplor. Alor ini terkenal dengan visibility (kejernihan), mamalia laut, kontur drop off, dan berarus bagi para penyelam. Saking indah pemandangan bawah lautnya tahun 2016 Alor mendapat penghargaan sebagai tempat menyelam terpopuler di Anugerah Pesona Indonesia tahun 2016.
Selesai diving, wisatawan dapat menjelajah Alor dengan mengunjungi Desa Takpala, Desa Bampalola, dan Desa Kopidil yang terkenal dengan budaya. Penggunaan rumah adat khas NTT, tarian lego-lego, dan tarian cakalele. Bagi pecinta sejarah dan religi dapat berkunjung ke Desa Alor Besar dimana ada Al Quran dari kulit kayu yang sudah berusia ratusan tahun.
Juga ada satu tempat yang wajib dikunjungi yakni Bukit Hulnani. Bukit itu terletak di Desa Hulnani, Kecamatan Alor Barat Laut. Bukit dengan ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut itu, berjarak kurang lebih sekitar 20 kilometer dari Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor.
Bukit ini bisa ditempuh dengan menggunakan semua jenis kendaraan selama kurang lebih 40 menit, karena kondisi jalannya yang memang rusak dan terjal. Perjalanan Anda yang cukup melelahkan akan terbayar lunas saat berada di puncak bukit itu. Betapa tidak, panorama alam yang indah dari sejumlah pulau di Kabupaten Alor akan terlihat dengan jelas seperti Pulau Buaya, Ternante, Pura, Pantar, Tereweng dan Kepa.
Obyek wisata air panas Tuti Adagae. Ini merupakan sumber air panas alami yang terdapat di Pulau Alor. Menuju ke tempat ini memang termasuk sulit, karena itu banyak-banyaklah bertanya kepada masyarakat lokal. Tempatnya masih asri, sayang terdapat sampah-sampah plastik bertebaran di sekitar area. Apalagi untuk sebuah tempat wisata yang pernah diliput oleh Nadine Chandrawinata, rasanya aneh jika tidak terawat. Namun selain dari hal-hal tersebut, air panas Tuti Adagae ini merupakan a must place to visit in Alor.
Tapi yang paling dinantikan oleh para pengunjung terutama fotografer dan wisatawan yakni saat matahari terbenam atau sunset. Posisi matahari akan tepat berada di samping Pulau Ternante, sehingga akan terlihat indah. (NDY)