RIYADH, bisniswisata.co.id: Sektor jasa logistik di kawasan Madinah, Arab Saudi, tumbuh 54 persen dari tahun ke tahun pada tahun 2024, yang menggarisbawahi semakin besarnya peran kota tersebut sebagai pusat transportasi dan perdagangan, menurut data resmi terbaru.
Angka-angka dari Kementerian Perdagangan juga mengungkapkan bahwa aktivitas komersial di kawasan tersebut meluas 37 persen dari tahun 2018 hingga 2024, dengan jumlah izin usaha terdaftar mencapai 86.000 tahun lalu.
Dilansir dari halaltimes.com, peningkatan Madinah sebagai pusat logistik didorong oleh infrastrukturnya yang kuat, termasuk tiga bandara, jaringan jalan raya yang luas yang menghubungkan lima kawasan, Kereta Cepat Haramain, dan dua pelabuhan utama — satu komersial dan satu industri. Fasilitas-fasilitas ini mendukung ekspor nonmigas senilai hampir $1,1 miliar dan impor senilai lebih dari $1,4 miliar pada tahun 2021.
Perekonomian yang lebih luas di kawasan ini juga mengalami pertumbuhan yang kuat, dengan sektor perhotelan melaporkan peningkatan tahunan sebesar 42 persen pada tahun 2024, sementara bisnis terkait pariwisata, termasuk kegiatan perjalanan wisata, tumbuh sebesar 33 persen.
Sektor teknologi juga berkembang, dengan layanan pemrograman komputer tumbuh sebesar 28 persen, sementara pengeringan, pengemasan, dan manufaktur kurma naik 14 persen dari tahun ke tahun.
Hal ini terjadi karena belanja konsumen di kawasan ini terus meningkat, dengan transaksi titik penjualan mencapai SR536,89 juta ($143 juta) pada minggu yang berakhir pada tanggal 22 Februari, menandakan pertumbuhan ritel yang stabil dan inflasi yang stabil.
Kawasan Madinah telah mempertahankan pertumbuhan permintaan yang kuat dari tahun 2020 hingga 2024, yang menggarisbawahi daya tarik investasinya, Saudi Press Agency melaporkan. Pengembangan kawasan ini sejalan dengan Visi 2030 Arab Saudi, yang bertujuan untuk mengubah Madinah menjadi pusat investasi dan budaya utama.
Pada bulan Februari, Otoritas Pengembangan Kawasan Madinah melaporkan peningkatan kualitas hidup, pertumbuhan ekonomi, dan inisiatif budaya. Kawasan ini berada di peringkat ke-88 secara global dalam Indeks 100 Destinasi Kota Teratas 2024 versi Euromonitor International dan peringkat ketujuh dalam Indeks Kinerja Pariwisata, dengan 3.200 lokasi terdaftar dalam Daftar Warisan Perkotaan Nasional.
Arab Saudi juga telah melonggarkan pembatasan investasi asing di bidang real estat, yang memungkinkan investor internasional untuk membeli saham di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Saudi yang memiliki properti di Mekkah dan Madinah, sebuah langkah yang diharapkan dapat mendorong arus masuk modal lebih lanjut ke kawasan tersebut.
Upaya transformasi digital Madinah juga mendapatkan daya tarik, dengan inisiatif Kota Cerdas Al-Madinah naik 11 peringkat dalam Indeks Kota Cerdas versi Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen, peringkat ke-74 secara global, naik dari peringkat ke-85 pada tahun 2023.