LONDON, bisniswisata.co.id: Aksi penutupan sejumlah negara terhadap pendatang dari Inggris tidak bisa menjadi solusi untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Larangan bepergian tidak bisa menjadi jawabannya. Mereka tidak pernah bekerja di masa lalu dan tidak akan bekerja sekarang, kata Gloria Guevara, President & CEO World Travel Tourism Council (WTTC) dalam rilisnya.
“Jika pengujian yang komprehensif dan cepat diterapkan di bandara di seluruh negeri untuk menguji semua wisatawan sebelum mereka berangkat, itu akan memastikan hanya mereka yang terinfeksi COVID-19 yang diisolasi dan dicegah untuk bepergian. Tidak perlu ada negara yang memberlakukan larangan yang merusak dan kontraproduktif pada wisatawan Inggris,” ujarnya.
Orang tidak boleh dihalangi untuk bepergian karena mereka tidak dapat menemukan atau mengatur untuk diuji di pusat pengujian atau lab lokal. Kami perlu lebih memudahkan wisatawan untuk mendapatkan tes sebelum melakukan perjalanan, tambah Gloria Guevera.
Wisatawan tidak memiliki risiko yang lebih tinggi daripada anggota komunitas lainnya jika mereka mengikuti semua protokol keselamatan kesehatan yang diakui secara internasional, termasuk wajib mengenakan masker dan pengujian rutin.
“Sementara kami memahami keprihatinan dan kebutuhan untuk mengekang penyebaran COVID-19, meningkatnya jumlah larangan bepergian sangat mengganggu dan merusak secara ekonomi. Kita seharusnya tidak meremehkan dampak sosial yang mengerikan dari meningkatnya isolasi dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental,” tegasnya.
“Setiap sektor ekonomi, tidak hanya travel & tourisn (Perjalanan & Pariwisata) akan menderita seperti halnya negara-negara yang memberlakukan larangan tersebut karena ekonomi mereka sendiri merasakan dampak dari penutupan perbatasan dan hilangnya bisnis.
“Sektor travel & tourism akan sangat penting untuk mendorong pemulihan ekonomi, oleh karena itu sangat penting ada tindakan yang harus diambil sekarang untuk menyelamatkannya. Jika tidak, perekonomian akan runtuh, dan jutaan orang akan kehilangan pekerjaan.”