BANTUL, bisniswisata.co.id: Saat liburan Pantai Parangtritis Bantul Yogyakarta diserbu wisatawan nusantara (Wisnus). Sayangnya Pantai di wilayah Selatan itu, kembali menelan korban jiwa. Empat wisatawan asal Karanganyar Jawa Tengah (Jateng) terseret ombak besar, Ahad (6/1/2019). Akibatnya, tiga orang berhasil diselamatkan sedangkan satu orang lainnya hilang.
Padahal, petugas penjaga pantai berulang kali memberikan peringatan melalui pengeras suara. Sayangnya, peringatan petugas diabaikan para wisatawan yang lebih asyik menghibur diri ketimbang mendengarkan peringatan.
Keempat wisatawan itu, Malik Sadikin Nugroho (25), Saryono (20), Bambang Irawan (18), dan Rahmat Tri Prastyo (20) berasal dari desa Ngeblak Karanganyar, Jawa Tengah.
Sekretaris SAR Satlinmas Korwil Parangtritis, M. Arief Nugroho menjelaskan saat kejadian keempat wisatawan yang datang bersama rombongan satu bus, ada yang menikmati laut di bibir pantai bahkan ada yang masuk ke pinggir laut untuk bermain air. Tiba-tiba ombak besar datang dan keempatnya terhantam hingga terseret ke tengah dan tenggelam.
“Nampaknya mereka bermain di sekitar palung pantai. Kami sudah memberi peringatan berkali-kali melalui corong speaker dari posko SAR, tetapi tidak dihiraukan, sehingga mereka tergulung ombak,” kata Arief.
Petugas pantai langsung melakukan pertolongan kepada keempatnya. Hasilnya Malik, Saryono, dan Bambang berhasil diselamatkan petugas.
“Dua orang diselamatkan dengan pelampung dan papan surfing, yang satu lagi harus (diselamatkan) pakai perahu karena di tengah laut. Satu orang lagi (Rahmat) belum ketemu dan masih kami cari,” ujarnya.
Hingga kini, pencarian masih terus dilakukan oleh Pos AL Samas, Dit Polair Polda DIY, SAR Satlinmas Parangtritis, dan nelayan. “Saat ini kami turunkan seluruh personel untuk pencarian korban yang masih hilang, baik melalui penyisiran darat dan laut menggunakan kapal,” ucap Arief.
Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto menambahkan, pihaknya mengirimkan personel untuk membantu pencarian. “Pencarian sampai pukul 18.00, untuk malam hari dilakukan pemantauan darat di sekitar lokasi,” ucap Pipit. (EP)