EVENT

29 Maret-12 April 2018, Festival Tidore 2018

TIDORE, bisniswisata.co.id: Festival Tidore kembali meramaikan kalender event wisata. Pesta seni, budaya dan wisata bahari yang memasuki edisi ke 10 tahun, kini digelar di Pantai bagian timur Pulau Tidore, tepatnya di Kelurahan Tosa, Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara, pada 29 Maret – 12 April 2018.

Festival Tidore 2018 menampilkan tiga kegiatan utama. Pertama: Parade Juanga yang menampilkan pelayaran berlayar kapal tradisional yang berwarna-warni dalam formasi perang. Armada itu dipimpin oleh Sultan Tidore sendiri ditemani oleh keluarga kerajaan dan dijaga oleh tentara.

Kedua: Penjelajahan Paji, penelusuran kembali atas perjalanan yang dilakukan oleh Sultan pada saat Pemberontakan oleh Sultan Nuku. Yang ketiga adalah prosesi kerajaan Sultan Tidore dan rombongan, yang segera diikuti oleh pembukaan Museum Maritim Dunia di Istana Tidore.

Festival Tidore juga menampilkan Prosesi Kota Tupa (perjalanan ke rumah-rumah Sowohi atau orang tua di Tambula, Folarora, dan Guruabanga yang terletak di kaki Gunung Kie Matubu), prosesi Tag Jie (perjalanan ke puncak Gunung Marijan), Rora Dange Ake Dango (ritual penggabungan perairan dari rumah Sowohi Romtoha Tomayou), dan pawai Ny Puja Nyilu.

Selain itu ada pameran, pertunjukkan seni, karnaval budaya, seminar budaya, dan lainnya. Selama Parade Juanga, ratusan Kora-kora, – kapal perang tradisional khas Kesultanan Tidore, berlayar mengelilingi pulau yang dipimpin oleh Sultan Tidore Husain Sjah ke-37.

Sultan dan rombongannya kemudian berlayar ke pulau tetangga Ternate dimana mereka disambut oleh Walikota Ternate, Burhan Abdurahman. Tarian tradisional Cakalele dan Soya-soya juga dilakukan dengan kuat oleh para penari untuk menyambut Sultan. Prosesi berlanjut ke Kafaton Tidore, juga dikenal sebagai tanah para raja.

Perahu tradisional yang unik, dan tarian menawan menarik perhatian ratusan penduduk setempat dan pengunjung internasional yang datang terutama dari jauh untuk menyaksikan acara spesial ini.

Sejarah Tidore bermakna bukan hanya bagi penduduk setempat, tapi juga bagi dunia. Pada abad ke-15 sebelum kedatangan negara-negara barat kolonial untuk mencari rempah-rempah, Sultan Tidore sudah menguasai laut timur Indonesia, dan pedagang dan penjelajah dari seluruh dunia datang ke Tidore dan Ternate untuk berdagang.

Inilah alasan utama mengapa pihak berwenang Kota Tidore memutuskan untuk membangun Museum Bahari Dunia di sini. Museum maritim Dunia akan mengungkapkan bahwa Tidore memegang posisi penting dalam sejarah maritim dunia.

Pada Pertemuan Global Network of Magellan Cities (GNMC) yang diadakan di Lisbon, Portugal pada bulan Januari 2017, Tidore ditunjuk sebagai puncak dan pelabuhan terakhir dalam Peringatan Ekspedisi Pelayaran Ferdinand Magellan 500 Tahun.

Dijadwalkan berangkat dari Lisbon pada bulan Februari 2019, ini merupakan peringatan internasional akan perjalanan bersejarah yang dilakukan oleh Ferdinad Magellan pada tahun 1519, di mana kapal-kapal dari sejumlah negara Eropa akan menelusuri rute yang sama dengan yang ditempuh oleh pelayaran Magellan di seluruh dunia untuk menemukan pulau kecil Tidore di Maluku Utara.

Tidore adalah pulau tempat Magellan pertama mendarat untuk mencari cengkeh dan pala. Ekspedisi tersebut terbukti merupakan pelayaran bersejarah yang penting: menjadi armada pertama yang mengelilingi planet bumi, sehingga tidak diragukan lagi untuk membuktikan sekali dan untuk selamanya, bahwa bumi itu bulat, dan tidak rata.

Terkait wisata bahari, pengunjung Festival Tidore akan dipromosikan Pantai Akesahu yang memiliki keindahan yang luar biasa. Pantai ini terletak di bagian timur Pulau Tidore. Atau tepatnya berada di Kelurahan Tosa, Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Lokasinya di pinggir jalan utama sangatlah mudah untuk ditemukan.

Untuk mencapai kolam air panas Akesahu, Harga tiket masuknya hanya Rp 2.000 dan wisatawan bisa langsung berendam di pemandian air panas yang unik ini. Yang ingin ke sana dari Jakarta, kamu bisa terbang menuju Bandara Babullah, Pulau Ternate. Ada maskapai Garuda, Sriwijaya Air dan Lion Air yang menempuh rute ini setiap hari.

Untuk penginapan, Tidore memang baru memiliki satu hotel, yakni Hotel Seroja dengan tarif Rp 200.000. Tapi jangan khawatir, sebab masih ada guest house milik Pemkot Tidore. Homestay milik warga juga sudah banyak. Fasilitas juga sudah mencukupi. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto