DAERAH EVENT NEWS

25 Agustus MUSDA DPD ASITA Bali ke XIV

DENPASAR, bisniswisata.co.id: Mempertimbangkan masa PPKM Level 4 untuk Bali dan angka kasus yang belum melandai, mendorong steering committee dan Panitia Pelaksana Musda DPD ASITA Bali ke XIV menunda pelaksanaan MUSDA –28 Juli—dan menetapkan agenda MUSDA ASITA Bali pada 25 Agustus mendatang.

Penundaan waktu pelaksanaan MUSDA ASITA, membuka ruang bagi anggota yang belum sempat mendaftar, agar segera melakukan pendaftaran sesuai dengan deadline yang ditentukan. Diharapkan semua Anggota ASITA Bali dapat mengikuti Musda sebagai forum tertinggi organisasi dalam pengambilan berbagai keputusan untuk kepentingan ASITA Bali ke depan. Tercatat 201 anggota dari 406 anggota DPD ASITA Bali yang mendaftarkan diri.

Penggeseran waktu penyelengaraan memberikan cukup waktu bagi panitia untuk mendapatkan sponsor dari instansi mau pun industri, pasalnya rekening DPD ASITA Bali statusnya masih terblokir atas perintah DPP ASITA.

“Dan sampai saat ini empat kandidat Ketua ASITA, dua kandidat Ketua DEPETA ambilbagian dalam MUSDA ke XIV,” demikian disampaikan Ketua Pelaksana, I Gusti Ayu Kade Purnamawati, Rabu (28/07) berkaitan dengan penundaan MUSDA ASITA Bali ke XIV.

Berkemampuan Kolektif Kolegial

Ditengah persiapan penyelenggaraan MUSDA, Panitia Pelaksana dan SC juga melakukan pertemuan virtual (zoom meeting) Ketua empat (4) periode (1988 – 2003) DPD ASITA Bali, I Gusti Bagus Yudhara, MBA. Selain menyampaikan agenda MUSDA dan persoalan yang sedang dihadapi ASITA sebagai organisasi. Pelaksana MUSDA, meminta pandangan dan harapan tokoh senior di ASITA Bali untuk ASITA ke depan.

Sebagai mantan Ketua ASITA Bali, I Gst Bagus Yudhara menyampaikan bahwa telah mendengar, menyimak dan menganalisa permasalahan ASITA.

“Saya meminta semua pihak menyelesaikan masalah organisasi sesuai aturan sistem yang telah dibangun dalam organisasi. ASITA dibangun dengan komitmen dan perjuangan panjang, kembali ke aturan organisasi.

Berkaitan dengan MUSDA, sebagai senior saya mengingatkan anggota ASITA Bali, bahwa asosiasi memerlukan leader yang memahami ASITA sebagai organisasi, bisa menjaga agar tidak menyimpang dari konsep dasar didirikannya ASITA. Mampu membawa organisasi ketujuan yang diinginkan seluruh anggota ASITA. Menjaga kebersamaan, saling mendukung menguatkan satu dengan lainnya.

Pemimpin yang mampu membawa ASITA tetap menjadi barometer asosiasi professional di kalangan asosiasi kepariwisataan. Tetap menjadikan ASITA sebagai lokomotif industri pariwisata. Pemimpin yang memperjuangkan anggota dan mendukung pemerintah dalam pembangunan kepariwisataan”, tegas I Gst Bagus Yudhara.

Sementara Ketua DPD ASITA Bali Periode (2006 – 2012) Al Purwa, MBA, menjawab bisniswisata.co.id,  mengharapkan anggota ASITA yang berstatus anggota penuh untuk menggunakan hak pilihnya.

“Pilih ketua yang tidak membawa agenda politik ke organisasi. Ketua yang mementingkan urusan anggota dan bukan urusannya sendiri. Pilih Ketua yang knowledgeable dan capable dibidang pariwisata dan mendatangkan wisatawan ke Bali. Sudah punya usaha mumpuni supaya ada waktu lebih untuk memikirkan anggota. Punya prinsip independent, tegas dan mampu memimpin secara kolektif kolegial,” jelasnya lebih jauh.

MUSDA XIV ASITA Bali dijadwalkan pada Rabu, 25 Agustus 2021 mengusung tema  “Dengan Semangat CHSE, ASITA Menyongsong Pariwisata Era Baru“, menampilkan empat kandidat Ketua DPD dan dua kandidat Ketua DEPETA ASITA Bali yaitu:

kandidat-ketua-no-satu -Kandidat Ketua atas nama Putu Astiti Saraswati

Kelahiran Jakarta, 14 Februari 1979, pendidikan terakhir (2007) Passed BSMR Level II, saat ini sebagai Presiden Direktur Toya Devasya Hot Spring & The Ayu Kintamani dan : Presiden Direktur Toya Yatra Travel. Di organisasi menjabat sebagai Bidang Hubungan Kelembagaan PHRI Bangli.

 

kandidat-ketua-no-dua

-Kandidat Ketua atas nama Komang Takuaki Banuartha, mantan Ketua DEPETA ASITA Bali Periode 2016-2020. Kelahiran 9 April 1975, saat ini menjabat sebagai Direktur di PT Sari Bumi Bali Tour, Chairman of Peduli Bali Chapter, Chief of Finance Golkar Bali Chapter, Chairman of Kasgoro Bali Chapter.

 

kandidat-ketua-noomor-tigaKandidat Ketua atas nama I PUTU WINASTRA, S.SOS, kelahiran  Bangli, 4 April 1972, menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Asli Alami Wisata (Authentic Indonesia), Founder / Director PT. Klumpu Padi Bali, Founder / Director PT. Karang Mesari Transport (KM Trans),

Founder / President Director PT. Karang Bali Asli Tur (KBA Tur). Sekretaris DPD ASITA Bali 2016-2020, saat ini menjadi Anggota Dewan Penentu Kebijakan Marketing BPPD Kota Denpasar, dan Wakil Ketua Bidang Promosi BPC PHRI Bangli, Wakil Ketua Bali & Beyond Travel Fair (BBTF)

 

kandidat-ketua-nomor-empat-ketut-jaman-melali-miceKandidat Ketua atas nama I Ketut Jaman, S.S., M.Si.,CMMC, kelahiran Gianyar, Bali, 31 Desember 1964. Direktur Utama PT MELALI BALI (Melali Bali DMC) ini, sedang menyelesaikan program doktor (S3), Program Studi Ilmu Agama dan Kebudayaan, Universitas Hindu Indonesia. Direktur Utama Usaha Bidang BPW PT Melali Bali DMC juga, salah seorang Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali Bidang Pariwisata

Direktur Pengembangan Bisnis Event Production  Company di PT Daniswara Logistik Konvensi tersebut tercatat sebagai salah seorang anggota Dewan Pengurus Daerah di GIPI Bali (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia). Co-Founder/Konsultan Usaha Bidang MICE, PT Melali MICE ini juga menjabat Dewan Pengurus Daerah Bali di Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Bali.

Berpengalaman sebagai dosen, instruktur, narasumber di pelbagai sekolah kepariwisataan, universitas baik di Bali, secara nasional di Indonesia dan di luar negeri. Sebagai penyelenggara MICE/even klas lokal, nasional dan internasional di dalam dan luar negeri.

Sementara untuk Kandidat Ketua DEPETA atas nama I Komang Nurjaya Maharta, SS adalah Pemilik PT Bali Flamboyan Jaya/PT Bali Flamboyan Tour dan  Ketut Tunggu, S.Pd , Direktur di PT. Panca Sari Wisata.*

 

 

Dwi Yani

Representatif Bali- Nusra Jln G Talang I, No 31B, Buana Indah Padangsambian, Denpasar, Bali Tlp. +628100426003/WA +628123948305 *Omnia tempus habent.*