EVENT

24 Februari - 2 Maret 2018, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2018

YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Sepekan setelah Imlek, warga Tionghoa di Yogyakarta menggelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-13, yang digelar mulai dari Malioboro, Ketandan, hingga alun-alun utara Keraton Yogyakarta, pada 24 Februari hingga 2 Maret 2018.

Ada yang baru saat karnaval 2018 hingga akhir acara. Karnaval dimeriahkan gendawangan atau ondel-ondel yang selalu ditunggu setiap karnaval berlangsung. Namun, kemunculannya nanti adalah yang pertama kali di Yogyakarta. Gendawangan itu berasal dari Semarang dan Ungaran.

Hal baru lainnya adalah adanya taman lampion dengan tema Imlek Light Festival yang akan mewarnai PBTY tahun ini. Lokasinya ada di Jalan Ketandan yang akan dibuka selama penyelenggaraan PBTY bekerja sama dengan pihak ketiga. Taman lampion ada lahan yang belum dimanfaatkan bekas Hotel Ketandan yang mengisi halaman 2.000 meter persegi.

Berbeda dengan lokasi lain, untuk memasuki kawasan ini akan dikenai tarif masuk. Setiap pengunjung akan dikenai tarif Rp 20 ribu.
Pengunjung taman lampion nantinya bisa swafoto mulai senja hingga tengah malam di sana. Lokasi loket penjualan tiket berada di timur taman.

Selain taman lampion, panitia Festival Imlek menampilkan boneka Taiwan dan lomba Jian Zi alias permainan tendang kok. Ada pula Rumah Budaya yang akan menjadi lokasi acara PBTY ke-13 ini. Di rumah budaya diisi pameran mebel kuno dari berbagai daerah.

Kuliner yang menjadi perhatian utama pengunjung PBTY juga akan bertambah dari tahun lalu. Sebelumnya, ada 120 stan makanan tahun ini menjadi 149 gerai makanan. Untuk kuliner sudah diseleksi ketat agar makanan tidak hanya monoton. Beragam menu nusantara akan muncul di pesta tahunan ini, salah satunya lontong Cap Go Meh.

Selama PBTY, berbagai acara digelar untuk memeriahkan mulai dari kuliner hingga seni, budaya dan pameran Wayang Potehi di Rumah Budaya Ketandan, atau mengikuti pelatihan melukis kepala Wayang Potehi. Pengunjung juga bisa membawa pulang hasil karya mereka mengecat kepala wayang dengan mengganti ongkos Rp 20.000.

Mengawali acara PBTY 2018, panitia memulai dengan karnaval mulai dari Taman Parkir Abu Bakar Ali hingga alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Karnaval budaya tersebut akan diikuti 20 kelompok peserta, mulai dari naga barongsai, maskot shio anjing tanah, drum band dari Akademi Angkatan Udara, hingga naga raksasa. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto