BEIJING, bisniswisata.co.id: Jika bersinggungan bahu dengan ribuan wisatawan lain bukan pilihan Anda, hindari area Badaling di Tembok Besar China – terutama selama musim liburan. Badaling adalah area paling populer dari Tembok Besar China yang juga dikenal penuh sesak dengan turis lokal dan internasional.
Namun suasana itu mungkin segera berubah, dengan otoritas di Badaling mengumumkan mereka bakal menerapkan kuota pengunjung harian baru sebanyak 65 ribu pengunjung per hari mulai 1 Juni 2019. “Jumlah wisatawan yang mengunjungi area Badaling sangat besar,” kata Chen Fei, wakil direktur Kantor Distrik Badaling, kepada Radio Beijing Corporation.
Sekitar 10 juta pengunjung datang ke Badaling sepanjang tahun lalu. Jumlah tersebut mirip dengan populasi manusia di Swedia atau Austria. Per hari Badaling dikunjungi sekitar 27 ribu pengunjung. Tapi penerapan kuota harian masih menemui kendala, karena jumlah turis yang datang setiap hari tidaklah sama.
“Jumlah pengunjung saat hari kerja dan hari libur sangat bervariasi. Badaling mencatat maksimum 100 ribu pengunjung pada satu hari, sementara jumlah pengunjung di hari kerja rata-rata sekitar 10 ribu per hari. Jumlahnya hanya beberapa ribu pengunjung selama musim sepi.” lontarnya.
Selain kuota pengunjung harian, ada sistem tiket online baru yang bakal diterapkan – baik di situs resmi Badaling dan akun Wechat-nya.
Tiket masuk harus dibeli tujuh hari sebelum kedatangan, dengan nama masing-masing wisatawan tercatat di dalam tiket.
Juga akan ada sistem peringatan tiga tingkat untuk menunjukkan tingkat kemacetan area Badaling. Berbagai prosedur pengendalian kerumunan akan digunakan ketika masing-masing sinyal dinyalakan.
Sinyal peringatan kuning dinyalakan ketika jumlah pengunjung mencapai 39 ribu dalam satu hari; sinyal peringatan oranye dinyalakan ketika ada 52 ribu pengunjung; dan sinyal merah ditandai ketika Badaling telah mencapai kapasitas penuh yakni 65 ribu pengunjung.
Aturan baru ini menjadi tanggapan atas isu kepadatan pengunjung di Tembok Besar China, terutama area Badaling, sejak tahun 2015.
Objek wisata di China lainnya seperti Bendungan Tiga Ngarai dan Museum Istana Beijing juga telah mengadopsi aturan ini dan menerapkan batasan pengunjung.
Walau aturan baru bakal meredakan kepadatan turis selama musim liburan, namun pelancong yang ingin ke Tembok Besar China lebih baik merencanakan kunjungan mereka selama musim sepi (November hingga Maret, tidak termasuk Hari Libur Tahun Baru China) atau bertualang ke beberapa bagian Tembok Besar selain Badaling. (NDY)