INTERNATIONAL

WTTC Keluarkan Panduan Global Cara Aman Bepergian

Travelers  di Paris bersiap berangkat di stasiun besar kereta api. Sekarang bepergian ada panduannya agar terhindar dari penyakit ( Foto: HAS)

LONDON, bisniswisata.co.id: World Travel and Tourism Council (WTTC) mengeluarkan panduan global berisi langkah-langkah bagaimana memulai kembali bisnis perjalanan dan pariwisata di tengah pandemi Covid-19. Panduan ini dirancang untuk membangkitkan kepercayaan para konsumen, menciptakan rasa aman bepergian jika kelak pembatasan dicabut.

Protokol baru bepergian secara aman ini berlaku bagi semua daerah tujuan wisata dan negara. Penekanan pada aspek kesehatan dan kebersihan menjadi pendekatan baru panduan perjalanan bagi penyedia jasa perjalanan wisata, operator, dan pelancong, di era pandemi Covid-19.

Kesehatan dan keselamatan para pelancong serta pekerja di sektor perjalanan dan pariwisata menjadi prioritas utama protokol global baru yang disusun para anggota WTTC ini. Terbitnya panduang global ini sekaligus dimaksudkan untuk menghindari munculnya berbagai standar yang hanya akan menunda pemulihan sektor ini.

 “Kami belajar dari masa lalu, khususnya setelah tragedi 9/11. Saat itu koordinasi antara pemerintah dan sektor swasta tidak terbangun dengan baik. Akibatnya gangguan perjalanan berlangsung lebih lama. Biaya yang dikeluarkan makin besar dan masa pemulihan lebih panjang,” kata Gloria Guevara, presiden dan CEO WTTC seperti dikutip dalam rilis, Selasa (13/5). 

Dia menambahkan koordinasi dan keselarasan di sektor perjalanan dan pariwisata penting agar langkah-langkah global yang kuat dapat betul-betul diterapkan dengan baik oleh swasta maupun pemerintah. “Ini dapat membantu mengembalikan kepercayaan konsumen.”

 “Kami senang bahwa untuk pertama kalinya, secara global seluruh sektor swasta telah bersama-sama menyelaraskan diri pada protokol ‘aman bepergian’ yang kami keluarkan, sehingga tercipta konsistensi menyeluruh. Kini, kami meminta agar pemerintah di seluruh dunia juga mengadoposinya. Ini penting untuk mengembalikan kepercayan yang penting bagi pemulihan sektor perjalanan dan pariwisata,”imbuhnya.   

Laporan Kesiapan Krisis yang disusun WTTC berdasarkan studi 90 jenis krisis menunjukkan pentingnya kerjasama publik dan swasta untuk memastikan terciptanya kebijakan yang cerdas dan masyarakat yang efektif. Dengan demikian sektor perjalanan dan pariwisata menjadi lebih tangguh.

WTTC merancang protokol terbaru cara bepergian dengan aman. Ini merupakan hasil konsultasi yang intensif dengan para anggota dan asosiasi indusri, seperti: Airports Council International (ACI), Asosiasi Internasional Kapal Pesiar (CLIA), dan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA). Upaya ini dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan pada industri ini. Panduan yang jelas diperlukan para pelancong jika kelak mereka diizinkan kembali melakukan perjalanan.

Protokol ini akan berlaku di seluruh industri perjalanan dan pariwisata, termasuk: perhotelan, penerbangan, bandara, operator kapal pesiar, ritel, transportasi, MICE, dan operator wisata lainnya.

Diskusi secara terperinci yang melibatkan para pemangku kepentingan dan organisasi utama di sektor ini telah dilaksanakan. Harapannya agar tercapai panduan praktis yang efektif. Inisiatif WTTC ini didukung pula oleh para CEO top dan pemilik bisnis perjalanan dan pariwisata terkemuka. 

 “Kami melihat ada harapan besar saat komunitas global mengarahkan seluruh perhatian pada upaya pemulihan pandemi Covid-19. Kita tahu para pelancong hanya akan kembali menjelajah dunia jika mereka merasa aman untuk melakukannya. Itu sebabnya penting bagi kita untuk memberi mereka rasa percaya diri dan ketenangan pikiran terhadap apa yang mereka butuhkan,” kata Chris Nassetta, CEO Hilton yang juga ketua WTTC.

Menurut Chris protokol global yang disusun WTTC ini sekaligus dirancang untuk menyelaraskan pedoman kesehatan dan keselamatan yang konsisten bagi industri perjalanan dan pariwisata di seluruh dunia. Dengan demikian, panduan ini akan membantu melindungi wisatawan yang hendak bepergian kemanapun mereka pergi.  

Sementara itu Federico J. González, Presiden dan CEO Radisson Hospitality, menekankan pentingnya bahasa yang sama soal prosedur keselamatan. Menurutnya industri agen perjalanan harus memiliki bahasa yang sama saat berbicara dengan konsumen, terkait jaminan keselamatan di hotel, dimanapun mereka berada. Dengan adanya protokol umum yang berlaku di seluruh dunia, konsumen dapat mendapatkan standar keselamtan yang sama dimanapun mereka berada. 

Itu sebabnya Radisson Hotel Group mendukung sepenuhnya inisiatif ini dengan cara membantu menyebarluaskan protokol WTTC tentang cara aman bepergian ke seluruh dunia. 

Keith Barr, Kepala Eksekutif Grup InterContinental Hotels, mengatakan: “Sebagai sebuah industri, kami selalu memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan para tamu dan kolega. IHG dengan bangga mendukung WTTC dalam menyusun pedoman praktik terbaik, terutama soal higienitas dan kebersihan.”

Pedoman penting ini sekaligus menunjukkan bagaimana industri kita mampu bersatu memberikan jaminan serta keyakinan bagi pelanggan. “Ini penting sehingga orang dapat kembali melakukan perjalanan.”

Berikut ini sejumlah langkah utama yang perlu diambil sesuai dengan protokol baru WTTC:

Perhotelan:

  • Tinjau kembali panduan tim kebersihan untuk semua area hotel dengan fokus khusus pada titik-titik yang paling panyak disentuh, seperti kartu kunci kamar.
  • Pastikan jarak sosial tetap terjaga dengan membuat rambu dan petunjuk termasuk dalam lift
  • Latih kembali para staf mengendalikan infeksi, jarak sosial, dan meningkatkan langkah hidup higienes lainnya termasuk mencuci tangan dan menggunakan masker serta sarung tangan
  • Seluruh item asing harus disingkirkan dari hotel
  • Terapkan teknologi untuk mengaktifkan otomatisasi seperti pembayaran tanpa kontak
  • Sediakan layanan room service dengan metode tanpa kontak
  • Komunikasikan dengan jelas dan konsisten kepada pelanggan tentang protokol kesehatan dan kebersihan yang baru, baik secara digital maupun fisik di hotel
  • Buka kembali counter makanan dan minuman serta ruang-ruang untuk acara dengan tetap memperhatikan prosedur jarak sosial, disinfeksi, dan keamanan makanan

Ritel:

  • Menerapkan rejim kebershihan yang lebih tinggi
  • Pastikan para staf sudah sepenuhnya akrab dan terlatih dengan kebijakan baru, termasuk menjaga jarak sosial, menggunaan pemindai suhu dan masker wajah 
  • Jarak sosial harus dipantau dengan stiker penanda aturan jaga jarak
  • Kurangi sentuhan obyek dengan memperkenalkan peta digital, membuat antrian digital, elektronik menu, belanja virtual, dan roving concierges
  • Promosikan layanan pembayaran tanpa kontak dan tanda terima lewat email dengan menyedakan WIFI gratis 
  • Sediakan hand sanitisers di pintu masuk dan keluar, serta di dalam ruangan dan kamar mandi
  • Seluruh menu di kafe, restoran, dan tempat makan harus tersedia dalam bentuk digital
  • Perlu perhatian khusus soal pengelolaa tempat duduk dan antrian yang harus diatur sesuai protokol jarak sosial
  • Kapasitas tempat parkir harus dibatasi untuk menghindari kepadatan berlebihan

Sementara itu WTTC masih membahas langkah tambahan untuk sektor penerbangan dan pelayaran; protokol baru akan segera diumumkan. Kedua sektor ini sudah memiliki standar kesehatan dan keselamatan yang tinggi. Namun saat ini WTTC sedang menilai ulang standar protokol mereka terkait higienitas, aspek kebersihan, dan jarak sosial. 

Laporan WTTC 2020 soal Dampak Ekonomi menunjukkan sektor perjalanan dan periwisata memiliki peran penting bagi ekonomi secara global. Industri ini bertanggung jawab atas 1 dari 10 pekerjaan (total 330 juta), memberi kontribusi 10,3% terhadap PDB, dan menciptakan satu dari empat lapanangan kerja baru.

 

Rin Hindryati