JEDDAH, bisniswisata.co.id: Dengan meneladani semangat para pahlawan, Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Eko Hartono meminta diaspora Indonesia yang ada di wilayah kerja KJRI Jeddah untuk berjuang mengharumkan nama Bangsa Indonesia di Arab Saudi.
Pesan ini disampaikan pada kegiatan Peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Indonesia sekaligus Diskusi Penguatan Peran LSM/Komunitas Indonesia dalam Isu Pelindungan WNI yang diadakan di Restoran Wong Solo, Jeddah. Kegiatan diselenggarakan oleh KJRI Jeddah bekerja sama dengan Aliansi Diaspora Indonesia.
Di depan 30-an hadirin, Konjen menekankan peran penting Diaspora Indonesia di Arab Saudi yang sebagian besar berprofesi sebagai pekerja migran yang notabene adalah pahlawan devisa. Kepahlawanan tersebut juga harus dibuktikan dengan kerukunan diantara sesama WNI di Arab Saudi yang jumlahnya merupakan salah satu yang terbanyak jika dibandingkan di negara-negara lain.
Keberagaman etnis, suku dan latar belakang WNI di Arab Saudi perlu dilihat sebagai potensi positif untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain. Jangan sampai sesama WNI malah saling memanfaatkan dalam arti negatif.
Untuk memeriahkan kegiatan dengan suasana HUT Kemerdekaan RI, Restoran Wong Solo dihias dengan aneka dekorasi bertema merah putih. Beberapa penampilan untuk memperkuat semangat nasionalisme juga dilakukan seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin, pembacaan teks Proklamasi, puisi bertemakan kemerdekaan dan pemotongan tumpeng.
Etika BerMedsos
Berkaitan dengan beredarnya video yang memperlihatkan kerumunan WNI di sebuah gedung pertemuan, di tengah larangan keras berkumpul oleh Otoritas Arab Saudi untuk mencegah penyebaran COVID-19. Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah mengimbau WNI di Arab Saudi agar tidak mengunggah konten-konten yang kurang pantas di media sosial.
Dalam video yang dibagi-bagikan melalui pesan berantai tersebut, tampak kerumuman WNI laki dan perempuan dalam satu ruangan pertemuan tengah menggelar acara hiburan, yang jelas-jelas melanggar protokol kesehatan.
“Di dunia maya memang kita bebas menyampaikan pendapat kita, konten yang kita inginkan. Cuma tolonglah, dihormati juga, dipatuhi juga norma-norma dalam bermedia sosial,” ujar Konjen Eko Hartono mengingatkan peserta pertemuan.
Sebagai pembina masyarakat, KJRI Jeddah bertanggung jawab memberikan edukasi sekaligus mengingatkan setiap WNI agar menjadi tamu yang baik di negeri orang dan turut menjaga nama baik bangsa.
“Sudah melanggar protokol kesehatan, di situ hura-hura. Sebagai pembina masyarakat di sini, saya malu. Tapi, sebagai orang tua saya akan menjewer Anda demi kebaikan,” tandas Konjen.
Untuk itu, Konjen mengajak para perwakilan paguyuban WNI di Jeddah untuk saling mengingatkan agar tidak berurusan dengan hukum. Sebab, bila WNI ditangkap karena pelanggaran, KJRI Jeddah sebagai perwakilan hanya bisa memberikan pendampingan, mengingat pelanggaran tersebut dilakukan di wilayah kekuasaan (yurisdiksi) Pemerintah Arab Saudi.
Senada dengan Konjen RI, Atase Kepolisian (Atpol) KBRI Riyadh, Kombes Pol Erick Hermawan, juga mengimbau agar para WNI benar-benar menghormati hukum yang berlaku di negara setempat.
“Jika rekan-rekan pun mempunyai masalah di negara ini (Arab Saudi), kita hanya bisa memberikan pendampingan. Jadi, mohon berpikir keluarga Anda di Indonesia dan bangsa Indonesia yang perlu kita banggakan,” ujar Atpol KBRI Riyadh.*