BANDARLAMPUNG, bisniswisata.co.id: Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung sejak Senin (1/10) malam hingga Rabu (3/10/2018) dini hari memancarkan sinar api, aliran lava pijar ke selatan dan lontaran pijar ke segala arah. Tingkat aktivitas Gunung ini Level II (Waspada), dan direkomendasikan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Namun demikian, wisatawan bisa menyaksikan lava pijar yang indah dari kejauhan dengan menyewa kapal nelayan, yang mereka sudah paham betul menjaga jarak keselamatan dari mara bahaya lava Gunung yang masih aktif ini. Para nelayan ini saban hari melintasi Selat Sunda untuk mencari ikan.
Seperti rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berdasarkan laporan pengamatan Jumono, petugas Pos Pengamatan Gunungi Anak Krakatau PVMBG, yang diterima di Bandarlampung, Rabu pagi, periode pengamatan 1 Oktober 2018 pukul 00:00 sampai dengan 24.00 WIB, secara visual kondisi gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Visual pada malam dari CCTV teramati sinar api, aliran lava pijar ke selatan dan lontaran pijar ke segala arah. Terdengar suara dentuman dan getaran dengan intensitas lemah hingga kuat dirasakan di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau. Ombak laut tenang.
Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut (mdpl) ini sepanjang pengamatan cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara, timur laut, tenggara, dan barat laut. Suhu udara 26 hingga 32 derajat Celsius, kelembapan udara 59 hingga 87 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Kegempaan Tremor Menerus, amplitudo 5 hingga 50 mm. Dominan 45 mm. Pengamatan aktivitas kegempaan Letusan terjadi sebanyak 156 kali. (redaksibisniswisata@gmail.com)