PULAU MOROTAI, bisniswisata.co.id: Sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata Bali Baru, Kabupaten Pulau Morotai di Kepulauan Halmahera, Maluku Utara terlihat memikat. Tak heran, bekas markas tentara Sekutu pada Perang Dunia II ini terus diburu wisatawan bahari.
Di bibir Samudera Pasifik ini, para pelancong tak hanya disuguhkan kemolekan wisata bahari, tapi juga digugah oleh cerita sejarah. Dengan perpaduan itu, tak aneh jika jumlah wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) yang terpikat terus meningkat.
Tak cukup dengan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai Nona N. Duwila menuturkan, pihaknya pun tengah menggarap sektor perikanan dan pertanian untuk semakin menyemarakan suguhan wisata di Moratai. “Itu sebagai sektor unggulan, ujung tombak pariwisata Morotai,” kata Nona seperti dilansir laman Kontan, Rabu (4/9/2019).
Dalam pengembangan wisata ini, Nona mengaku terbantu dengan program 10 destinasi wisata Bali Baru yang digencarkan pemerintah pusat. Tak hanya dari sisi promosi, kata Nona, pemerintah pusat pun intensif mengucurkan bantuan sejak tahun 2017. Dua tahun terakhir saja, lebih dari Rp 11 miliar digelontorkan pemerintah pusat untuk menyokong pembangan pariwisata di Morotai. Hasilnya memang tak mengecewakan.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai, kunjungan wisnus dan wisman di Morotai kian menanjak. Pada tahun 2015, turis yang berkunjung ke Morotai baru mencapai 3.733 wisatawan (3.254 wisnus dan 479 wisman). Tahun 2016, jumlah turis terdongkrak menjadi 5.792 wisatawan (5.255 wisnus dan 437 wisman). Setahun berselang, jumlahnya meroket dan sudah berada di angka belasan ribu, tepatnya 13.129 wisatawan (12.545 wisnus dan 584 wisman).
Tahun 2018, kembali naik menjadi 15.044 wisatawan (14.130 wisnus dan 914 wisman). Nah, di tahun ini, jumlah turis yang terpincut Morotai melesat pesat.
Sampai Juni 2019 saja, turis yang bertandang ke Morotai sudah meningkat 93% dibandingkan jumlah wisatawan sampai akhir tahun lalu. Sepanjang Semester I, Morotai sudah datangi 29.101 wisatawan (28.590 wisnus dan 511 wisman).
Dilanjutkan, adanya perhelatan alias event yang digelar menjadi penarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Morotai. Pada 2 Agustus-8 Agustus 2019 misalnya, diadakan Festival Morotai yang menampilkan sejumlah atraksi budaya mulai dari tari-tarian hingga pemecahan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dalam pertunjukkan Bambu Tada.
“Adanya event wisata semacam itu memang menjadi strategi yang akan terus digencarkan. Setiap bulan, kata Nona, pihaknya berupaya untuk mengadakan event, lantaran pada saat ada perhelatan inilah jumlah turis mencapai puncaknya. Kita upayakan satu tahun kalender ada event,” tutur Nona.
Kendati begitu, masih ada hal yang dikeluhkan Nona. Menurutnya, jumlah turis yang datang masih bisa digenjot andai akses transportasi udara bisa lebih banyak tersedia. Pasalnya, saat ini penerbangan dari dan ke Morotai hanya tersedia satu penerbangan, yakni Wings Air. Itu pun masih harus dua kali transit, di Manado dan di Ternate.
Nona menuturkan, pihak Pemerintah Kabupaten Morotai sudah mengusulkan ke Kementerian terkait agar jumlah penerbangan bisa ditambah. Selain itu, ada rute penerbanhan baru, seperti dari Manado-Morotai serta Denpasar-Morotai “Bupati sudah mengusulkan, sedang mengurus. Sekarang sedang koordinasi bagaimana ada link penerbangan tambahan,” tandas Nona.
Destinasi wisata bahari yang menarik di Pulau Morotai, antara lain:
#. Wisata Pulau
Morotai memang dikeliling wisata bahari pulau yang indah, cantik dan mengesankan. Ada sekitar 8 pulau yang dibuka bagi wisatawan dalam mengisi liburan. Pulau ini memiliki ciri khas tersendiri, juga berbagai aktifitas yang dilakukan bisa berjalanan kaki kelilingi pulau diatas pasir yang putih jernuh, snorkling, diving menikmati terumbu karang, memancing, main speedboat hingga menikmati kuliner sea food yang masih fresh. Wisata pulau itu ada Pulau Tabailenge, Pulau Kolorai, Pulau Kokoya, Pulau Dodola besar dan Pulau Dodola kecil, dan Pulau Sumsum yang dulu sebagai markas peristirahatan Jenderal Douglas MacArthur, pemimpin pasukan sekutu di area Asia Pasifik. Karena itulah Pulau Sumsum juga dikenal di dunia dengan nama Zum-Zum McArthur Island. Di sini, Anda bisa temukan pantai cantik berpasir putih serta berbagai situs bersejarah lainnya, seperti bekas rumah tinggal Jenderal MacArthur, Monumen MacArthur, dan tempat pendaratan tank amfibi.
#. Wisata Tanjung
Ada dua tanjung yang sangat terkenal di Morotai. Tanjung Gorango dan Tanjung Dehegila. Tanjung Gorango yang menawarkan keindahan pasir pantai putih dan deburan ombak tenang, yang jarang dikunjungi wisatawan. Bongkahan karang dan jajaran tebing memberikan sentuhan keindahan alam tersendiri, sehingga lokasi ini jelas wajib Anda abadikan ke dalam foto dan diunggah ke akun media sosial. Sementara Tanjung Dehegila, merupakan Perpaduan pemandangan laut dengan hamparan rumput yang sangat indah bisa kamu nikmati dari atas bukit. Salah satu daya tarik utama Tanjung Dehegila yakni keindahan matahari terbenam. Waktu terbaik ke sini adalah pagi dan sore hari.
#. Wisata Air Terjun
Morotai juga memiliki wisata air terjun, malah ada dua. Air terjun Raja dan Air Terjun Bunga Kokota. Morotai bukan hanya pantai, masih ada berbagai jenis keindahan alam yang jadi destinasi wisata populer. Salah satunya adalah Air Terjung Bunga Kokota yang berlokasi di Desa Mira yang ada di kawasan lereng Gunung Bakulu juga bisa menemukan sebuah gua sedalam 4 meter di salah satu titik air terjun yang ada di lokasi ini, sehingga Anda juga bisa berpetualang memasuki gua.
#. Museum Trikora dan Perang Dunia II
Ada dua museum di Morotai. Kedua museum ini berada di lokasi yang sama dengan monumen patung pada bagian tengahnya. Museum Trikora berisi peninggalan bersejarah soal perjuangan tentara Indonesia dalam pembebasan Irian Barat. Museum Perang Dunia II berisi hal-hal yang berhubungan dengan perang antar sekutu Amerika Serikat dan Jepang. Seperti Museum Perang Dunia II. Apalagi Morotai menjadi lokasi terjadinya Battle of Morotai. Sehingga bisa menemukan berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan peristiwa peperangan tersebut. Juga benda-benda yang dulunya merupakan koleksi pribadi para warga sebelum disumbangkan ke museum. Dan selain wisatawan domestik, juga wisatawan mancanegara, terutama para veteran perang yang datang dari Amerika dan Australia kerap kunjungi museum.
#. Objek Wisata Air Kaca Morotai
Dulu, Air Kaca pernah digunakan sebagai sumber air minum. Namun, sungai bawah tanah yang bening ini sudah tidak sejernih dulu. Objek wisata Morotai yang paling terkenal. Lokasi ini sebenarnya adalah sebuah sumber mata air, yang saking jernihnya sampai menyerupai kaca. Konon, sumber mata air ini juga dimanfaatkan sebagai tempat mandi Jenderal MacArthur, sehingga lokasi ini juga dikenal dengan nama Mata Air MacArthur. (ndy)