PROBOLINGGO, bisniswisata.co.id: Saat umat Hindu Tengger merayakan Hari Raya Nyepi, dikejutkan dengan suara tanah longsor. Akibatnya jalur wisata Gunung Bromo tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor. Longsor terjadi di jalur menuju lautan pasir Bromo di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Ahad (18/3/2018).
Kasi Tengger Laut Pasir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Subur mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Tebing longsor berada sesudah pintu masuk atau tiket Cemorolawang. Material longsor cukup tebal sehingga kendaraan bermotor, baik jip dan sepeda motor tak bisa melintas.
“Kejadiannya dini hari tadi, posisinya dibawah punden. Ketinggian tebing yang longsor sekitar 80 meter, lebar 25 meter dengan tingkat kumbinasi sekitar 2.000 kubik,” kata Subur saat ditemui di lokasi.
Sebelum longsor, tambah Subur, di kawasan tersebut tidak terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Bahkan sejumlah wisatawan sudah berada di lautan pasir, begitu jalur wisata Bromo dibuka dua jam sebelumnya.
Longsor yang melanda jalur menuju laut pasir bromo, membuat akses sedikit tersendat. Namun demikian, pengunjung masih bisa menikmati keindahan gunung eksotis di pulau jawa itu dengan melalui jalur alternatif.
Jalur alternatif yang disediakan merupakan jalan setapak yang biasa dilalui oleh masyarakat setempat. Lebarnyanya hanya satu meter saja. Namun masih bisa dilewati oleh kuda, dan pejalan kaki.
Pengunjung terpaksa memilih jalur alternatif karena beralasan sudah terlanjur sampai di cemoro lawang, Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. “Tadi di atas sudah diperingatkan oleh petugas ada longsor. Serta diberitahu, ada jalur alternatif. Karena sampai di sini, yasudah lewat sini saja,” kata Firman, salah satu wisatawan.
Hal serupa, juga dikatakan oleh Mirtha, wisatawan asal Mojokerto. Perempuan berhijab itu tak mau kehilangan momen menikmati keindahan Bromo hanya karena longsor. “Meski Longsor, saya tetap ke luatan pasir Bromo. Itu ada jalur alternatif meskipun sempit, tidak apa-apa terlanjur sampai ke sini. Masa mau balik,” ujar Mirtha. (CNN)