Sektor pariwisata mulai menggeliat (foto: UNWTO)
SPANYOL, bisniswisata.co.id: Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) melaporkan 40% tempat wisata di seluruh dunia mulai melonggarkan aturan pembatasan. Meski demikian, dari 87 tempat wisata yang mulai buka, baru 4 yang betul-betul melonggarkan seluruh aturan pembatasan; sisanya masih menerapkan buka sebagian perbatasan.
Data ini menunjukkan bahwa restart pariwisata yang bertanggung jawab tengah berlangsung di seluruh dunia. Terbukti dengan makin banyaknya tempat tujuan wisata, termasuk di Indonesia, yang mulai buka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan khusus pariwisata yang diterbitkan pemerintah setempat.
Menurut analisa terkini UNWTO, seperti dilansir dari traveldailynews 40% dari seluruh destinasi wisata di dunia mulai melonggarkan pembatasan yang sebelumnya diberlakukan ketat sebagai respons terhadap COVID-19.
Dimulainya kembali bisnis pariwisata
Badan khusus PBB untuk pariwisata ini telah memantau respons industri terhadap pandemi Corona sejak awal krisis yang mendera seluruh dunia. Catatan terakhir yang keluar pada 19 Juli lalu menunjukkan sudah 22% tempat tujuan wisata di dunia yang mulai melonggarkan aturan pembatasan perjalanan atau naik dari sebelumnya hanya 3% pada 15 Mei.
Hal ini menunjukkan ada tren adaptasi yang meskipun lambat namun terjadi secara berkelanjutan. Sektor pariwisata mulai kembali bergeliat dengan tetap memperhatikan konsep pariwisata yang bertanggung jawab.
Data ini sekaligus menunjukkan pariwsata global telah mampu membangun kepercayaan sehingga orang mulai merasa aman dan nyaman kembali berwisata. Itulah kuncinya, demikian menurut UNWTO: “Sambil kita terus bekerja sama mengadaptasi diri dengan realitas baru yang kita hadapi saat ini.”
UNWTO berpendapat restart pariwisata yang bertanggung jawab sangat mungkin untuk dijalankan. “Restart pariwisata dapat dilakukan secara bertanggung jawab. Caranya, dengan tetap memperhatikan kesehatan masyarakat sambil menjalankan bisnis dan menyediakan mata pencaharian,” kata Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili.
Saat pmbatasan perjalanan mulai dilonggarkan, menurut Zurab Pololikashvili, kerjasama internasional menjadi sangat penting. “Dengan cara ini, pariwisata global dapat kembali memperoleh kepercayaan dari orang-orang. Itulah fondasi penting dan perlunya kita bekerja bersama beradaptasi dengan realitas baru.”
Menurut laporan UNWTO tempat-tempat wisata yang menjadi tulang punggung perekonomian cenderung segera melonggarkan aturan pembatasan. Data menunjukkan dari 87 tempat tujuan wisata yang baru-baru ini mengurangi pembatasan, 20 di antaranya merupakan negara-negara berkembang kepulauan kecil (SIDS/Small Island Developing States).
Di sana, pilar ekonomi bergantung pada sektor pariwisata termasuk dalam tingkat penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan.
Data juga menunjukkan sekitar separuh atau 41 tempat tujuan wisata tersebut berada di Eropa. Ini sekaligus menegaskan peran utama Eropa untuk mendorong dimulainya kembali pariwisata yang bertanggung jawab.
Meski demikian, masih banyak tempat tujuan wisata yang nampaknya akan lockdown untuk jangka waktu lama. Dari 115 tujuan wisata yang masih ditutup untuk pelancong internasional, sebagian besar atau 88 tempat sudah menutup perbatasan selama lebih dari 12 minggu.
Sekadar catatan, dampak ekonomi akibat pembatasan perjalanan ini pun luar biasa besar. Minggu ini, UNWTO merilis data yang memuat laporan tentang dampak pandemi pada pariwisata, baik dari sisi jumlah turis yang datang maupun pendapatan yang hilang.
Hingga akhir Mei saja, pandemi COVID-19 telah menyebabkan hilangnya pendapatan sampai US$ 320 miliar , setara dengan tiga kali lipat kerugian akibat krisis ekonomi global pada 2009 silam.