PARIS, bisniswisata.co.id: Daftar Situs Cagar Budaya milik UNESCO semakin panjang, karena ada sejumlah nama lokasi dan bangunan bersejarah yang belum lama ini ditambahkan.
Dikutip dari situs resmi UNESCO pada Rabu (4/7), tercatat ada tiga objek wisata alam, tiga objek wisata alam campuran dan 13 bangunan bersejarah yang masuk dalam daftar baru tersebut.
Secara total ada 19 nama baru dari 28 nama yang diajukan pada tahun ini. Sebanyak enam lokasi berada di benua Eropa, seperti di Denmark, Jerman, Spanyol dan Perancis. Sisanya berasal dari benua Amerika, Afrika, Arab dan Asia.
Untuk Asia, sejumlah nama yang masuk ialah Hidden Christian Sites (Jepang), Sansa Buddhist Mountain Monasteries (Korea Selatan), Victorian Gothic and Art Deco Ensembles of Mumbai (India) dan Fanjingshan (China).
Hidden Christian Sites berupa pulau di Kyushu yang menjadi pemukiman sepuluh desa yang merupakan lokasi penyebaran agama Kristen pertama di Jepang. Sansa Buddhist Mountain Monasteries merupakan kuil Buddha di atas pegunungan bersalju yang dibangun sejak abad ke-tujuh.
Sedangkan Victorian Gothic and Art Deco Ensembles of Mumbai ialah bangunan bergaya Eropa pertama yang dibangun di India, tepatnya pada abad ke-19. Selain itu, Fanjingshan ialah bukit karst yang berada di Pegunungan Wuling yang memiliki kekayaan flora dan fauna khas China.
Inilah nama lokasi dan bangunan bersejarah yang baru masuk dalam Situs Cagar Budaya UNESCO 2018: Aasivissuit – Nipisat (Denmark), Al-Ahsa Oasis (Saudi Arabia), Ancient City of Qalhat (Oman), Archaeological Border complex of Hedeby and the Danevirke (Jerman), Caliphate City of Medina Azahara (Spanyol), Göbekli Tepe (Turki).
Hidden Christian Sites in the Nagasaki Region (Jepang), Ivrea (Italia), Naumburg Cathedral (Jerman), Sansa, Buddhist Mountain Monasteries (Korea Selatan), Sassanid Archaeological Landscape of Fars Region (Iran), Thimlich Ohinga Archaeological Site (Kenya). Victorian Gothic and Art Deco Ensembles of Mumbai (India), Barberton Makhonjwa Mountains (Afrika Selatan)
Chaine des Puys – Limagne fault tectonic arena (Perancis), Fanjingshan (China), Chiribiquete National Park – “The Maloca of the Jaguar” (Kolombia), Pimachiowin Aki (Kanada) dan Tehuacán-Cuicatlán Valley: originary habitat of Mesoamerica (Meksiko). (END)